Dunia wirausaha tentu sangat menarik dan penuh tantangan. Bahkan setiap hari satu pemain baru masuk dalam ring kewirausahaan. Dan setiap hari beberapa wirausaha game over. Banyak dari para wirausaha ini, bertanya-tanya kenapa bisnis saya tidak berjalan lancar? Padahal telah menghabiskan banyak waktu untuk menyempurnakan bisnis tersebut.

Dalam banyak kasus, jawabannya mudah yaitu arus kas.

“Arus kas adalah sumber kehidupan bisnis dan penting dalam pertumbuhannya,” menurut konsultan komunikasi pemasaran dan pengusaha, Caron Beesley. “Dengan uang ketat dan pinjaman bank yang sulit didapat, perusahaan yang kekurangan uang dapat dengan mudah didorong ke tepi jurang.”

Nah, buat kamu para pemilik bisnis pelajaran yang harus dikuasai adalah bisnis tidak bisa beroperasi sangat lama ketika arus kas keluar melebihi arus kas masuk. Setiap bisnis, khususnya startup, harus memantau arus kasnya dengan penuh semangat untuk mencegah gangguan bisnis yang serius. Dalam bisnis, uang tunai adalah raja dan arus kas adalah prioritas.

Pemilik bisnis terjebak pada masalah arus kas karena tidak menghabiskan waktu yang cukup untuk memonitor aliran pendapatan dan mengatur agar seimbang dengan pengeluaran yang ada. Sebagai pemilik bisnis kamu harus menyadari pentingnya menghitung proyeksi arus kas yang akurat untuk menangani kegiatan sehari-hari. Kalau kamu tidak mempertimbangkan perkiraan arus kas mereka untuk periode mendatang (hari, minggu, bulan, dan kuartal) artinya kamu menempatkan bisnis pada risiko yang serius.

Dimulai dari hari pertama, bisnis harus melacak dan mengelola uang tunai dari waktu ke waktu, termasuk segala biaya yang digunakan untuk membayar vendor, karyawan, dan biaya operasional lainnya. Kalau kamu adalah pemilik bisnis tentu tidak boleh ada keraguan dalam mengelola manajemen arus kas. Keraguan dan ketidakpastian bisa mendekatkan kamu pada risiko kegagalan.

Nah, berikut 5 tips yang bisa dilakukan pemilik bisnis untuk memastikan bajwa arus kas dikelola dengan baik

1.Buatlah Anggaran

Sebagai pemilik bisnis kamu harus duduk serius memperkirakan arus kas masuk yang diharapkan dan arus keluar. Beberapa faktor yang juga perlu dipertimbangkan seperti siklus penjualan, syarat dan diskon yang diberikan ke pelanggan, tingkat kenakalan industri, dan faktor-faktor lain yang bisa mempengaruhi waktu di uang tunai yang masuk.

Demikian pula, perlu untuk memperkirakan pengeluaran dan pengeluaran kas lainnya. Ini termasuk waktu pembelian peralatan, bahan baku dan persediaan. Ini juga termasuk jadwal pembayaran gaji, pajak, dan pengeluaran sehari-hari lainnya. Kamu harus membuat semua anggaran dengan teliti dan mendetil, ya.

2.Monitor semua anggaran yang sudah kamu buat

Memeriksa anggaran seharusnya sering dilakukan, setidaknya dalam basis bulanan. Arus kas yang sebenarnya harus kamu bandingkan dengan perencanaan anggaran yang sudah kamu buat. Jika arus kas masuk kurang dari yang diantisipasi, cari tahu alasan untuk kekurangan tersebut. Jika arus kas keluar menjadi lebih besar dari yang diharapkan, memahami penyebabnya juga penting buat dilakukan, lho.

Melakukan monitoring ini sangat penting, agar bisnis yang kamu miliki tetap terkendali. Tidak hanya itu, dengan melakukan monitoring secara rutin dan teliti kamu bisa melakukan koreksi apabila ada pengeluaran yang tidak wajar d menghindari kerugian dalam bisnis. Pertanyaannya, apakah kamu sudah memiliki jadwal untuk melakukan monitoring semua anggaran dalam bisnis?

3.Jangan lupa untuk memiliki ‘Rencana B’

Terlepas dari jumlah waktu dan energi yang kamu lakukan untuk menciptakan anggaran, kejadian tak terduga dapat tiba-tiba muncul. Hal ini bisa mendatangkan malapetaka bahkan pada sistem manajemen kas bisnis kamu. Selama waktu-waktu seperti itu, bisnis mungkin perlu bergantung pada sumber uang kontingen agar operasional tetap berjalan sampai semuanya kembali normal.

Sumber-sumber dana kontingen yang umum termasuk jalur kredit, aset pribadi, teman bisnis, dan keluarga. Sebagai pemilik bisnis, kamu harus memiliki Rencana B yang berbaris dengan baik sebelum dana diperlukan. ‘Rencana B’ diperlukan untuk mengantisipasi apabila terjadi krisi arus kas dalam bisnis. Jangan sampai kamu mengalami permasalahan keuangan dalam bisnis yang berujung pada ‘gulung tikar’ karena kamu tidak memiliki rencana B dalam mengelola arus kas.

4.Terapkan sistem ‘tagihan cepat’

Elemen kunci dari manajemen arus kas adalah mengendalikan waktu dana masuk dan keluar. Misalnya, kamu memiliki pelanggan yang memperpanjang periode 30 hari untuk memberikan pembayaran. Apabila hal ini terjadi, mungkin bisa menjadi beban pada bisnis yang kamu miliki. Pembeli memperpanjang masa periode pembayaran, sementara kamu harus tetap memenuhi berbagai kebutuhan dalam menjalankan bisnis.

Taktik paling mudah untuk mengejar bisnis adalah menagih klien segera. Bisnis yang melakukan penjualan secara kredit harus memastikan bahwa faktur dikirim dalam 24 jam setelah transaksi. Selanjutnya, kamu harus melacak faktur mereka dan mengirim pengingat sebelum tanggal jatuh tempo pembayaran. Bisnis yang menunda pengiriman faktur kemungkinan akan menerima pembayaran mereka terlambat karena waktu pemrosesan yang dibutuhkan oleh pembeli. Kamu harus mempertimbangkan langkah yang efektif untuk mengirimkan faktur dan melakukan monitoring pembayaran untuk menghindari kredit yang semakin tinggi.

Untuk mengurangi tekanan yang diciptakan oleh penjualan kredit, bisnis harus menerapkan taktik untuk mempercepat pembayaran. Salah satu contohnya, kamu bisa  memberikan diskon kepada pembeli yang membayar tagihan mereka dalam 10 hari.

Semua pemilik bisnis pasti memimpikan melakukan penjualan besar. Sayangnya, bisnis yang menghasilkan penjualan besar secara kredit sering kali berada di bawah tekanan karena mereka mungkin memerlukan pembelian inventaris tambahan. Dalam kasus seperti itu, pemilik bisnis kamu bisa mengantisipasinya dengan menerapkan sistem memberikan uang muka terhadap pembelian sehingga dapat meringankan beban arus kas dalam bisnis.

5.Tetapkan kebijakan pembayaran tepat waktu

Strategi pengelolaan arus kas yang baik membutuhkan pengumpulan faktur yang cepat dan pembayaran tepat waktu. Ini berarti bahwa bisnis tidak harus membayar tagihannya sebelum waktunya – atau terlambat. Kamu harus bisa memastikan bahwa kamu sudah membayarkan semua tagihan bisnis sebelum jatuh tempo. Dalam bisnis yang kamu miliki dapat diterapkan pemberian diskon pada pelanggan yang membayarkan secara tunai dan tepat waktu. Begitu pula sebaliknya, ya.

Sejauh bisnis kamu menyiram dengan tunai, kamu juga bisa meminta diskon tunai pada saat pembelian kebutuhan bisnis daripada membeli secara kredit. Tawaran pembayaran tunai dapat menarik penjual untuk menawarkan diskon. Hal ini sangat bermanfaat apabila pembelian dilakukan dalam jumlah besar.

Nah, lima poin di atas merupakan tips manajemen arus kas buat para pemilik bisnis. Tidak hanya menerapkan ke lima hal di atas, kamu bisa juga belajar lebih mendalam tentang manajemen arus kas dari berbagai sumber, lho.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *