Kita tentu tahu bahwa untuk menjalankan suatu bisnis gak cuma butuh keberanian dan modal yang cukup, tetapi juga membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Ketika sebuah bisnis sudah lebih mapan, bahkan ada bagian khusus yang bertanggung jawab mengelola kualitas SDM dan mereka rela berinvestasi tinggi untuk meningkatkan kualitas dari SDM. Mengapa? Karena SDM menjadi salah satu modal penting buat sebuah perusahaan untuk bisa mencapai tujuan. Apalagi sekarang kompetisi semakin ketat, kalau gak siap bakalan ‘lewat’ alias kalah dalam persaingan bisnis.

Untuk bisa meningkatkan kualitas SDM, salah satu caranya adalah dengan memberikan training. Tapi masalahnya, tidak semua training yang diberikan dapat efektif meningkatkan kualitas SDM.

Survey yang dilakukan excellence.asia di 2016 terhadap lebih dari 250 perusahaan di Indonesia menunjukkan bahwa hanya 6.1% perusahaan yang merasa bahwa training yang dilakukan sudah efektif.

Jika training yang dilakukan tidak efektif, maka investasi yang sudah dikeluarkan tentu menjadi sia-sia. Lalu bagaimana strategi yang tepat untuk meningkatkan efektivitas training?

Yuk kita simak 5 strategi sederhana untuk meningkatkan efektivitas training yang bisa kamu terapkan di perusahaan kamu.

1. Identifikasi skill yang dibutuhkan karyawan  

Setiap pekerjaan tentu membutuhkan skill atau keterampilan khusus, misalnya seorang karyawan di bagian Sales biasanya membutuhkan skill untuk presentasi dan negosiasi untuk dapat bekerja dengan baik. Nah, supaya training yang dilakukan bisa efektif, hal pertama yang bisa kamu lakukan adalah mengidentifikasi skill apa yang dibutuhkan untuk setiap pekerjaan. Pada saat melakukan identifikasi, mungkin kamu akan menemukan gap antara skill yang dibutuhkan di pekerjaan dengan skill yang dimiliki oleh karyawan. Nah, training yang efektif adalah training yang diberikan dengan tujuan untuk mengisi gap ini.

2. Temukan Trainer yang kompeten

Training akan efektif apabila disampaikan oleh trainer yang tepat. Sebuah training yang ditujukan untuk sebuah Bank misalnya pasti akan lebih efektif apabila trainer-nya memiliki background perbankan atau setidaknya Financial Industry. Sayangnya, seringkali perusahaan kesulitan mencari trainer yang sesuai dengan kebutuhan. Karena keterbatasan referensi yang dimiliki, tidak jarang sebuah perusahaan selama lima tahun berturut-turut menggunakan trainer yang sama, padahal mungkin terjadi pergeseran kebutuhan karyawan. Gak cuma kebutuhan yang bergeser, tetapi karakteristik karyawan juga berubah, lho. Apalagi dengan hadirnya generasi milenial seperti saat ini di dunia kerja. Perusahaan harus bisa menemukan trainer yang kompeten, tentunya sesuai budget perusahaan juga. Gimana caranya menemukan trainer yang kompeten dengan mudah ya? Yuk, coba cek www.excellence.asia

3. Lakukan mini-session setelah training selesai

Setelah training diterapkan dalam pekerjaan, jangan lupa untuk melakukan monitoring. Monitoring ini bisa dilakukan dengan membuka mini-session untuk mendiskusikan kesulitan-kesulitan yang dihadapi. Karyawan akan sangat senang apabila mereka memperoleh ruang untuk berdiskusi. Sesi diskusi ini juga bisa membangun motivasi karyawan untuk semakin maju, lho. Jadi, setelah melakukan training jangan sampai kita menganggap kalau karyawan kita sudah jago dan kita tinggalkan begitu saja. Pendampingan harus tetap dilakukan, ya.

4. Ajak Manager untuk terlibat dalam training

Dari pengalaman, banyak manager terlalu sibuk dengan meeting dan seringkali melupakan bahwa karyawannya mengalami hambatan. Mereka sering mengeluh, “Karyawan gue gak becus nih, apa mending gue cari ganti yang baru aja ya?”. Nah, sesekali kamu perlu mengajak Manager untuk ikut dalam training karyawannya. Keterlibatan mereka dalam training secara tidak langsung mendorong mereka untuk menjadi pendamping pada saat karyawan menerapkan hasil dari training ini dalam pekerjaan, bahkan bisa mengingatkan karyawannya untuk menerapkan apa yang telah dipelajari, sehingga training menjadi lebih efektif. Sudahkah manager di perusahaan kamu terlibat dalam training karyawannya?

5. Bangun semangat teaching pada peserta training

Sebuah pepatah latin mengatakan bahwa “By learning you will teach, By teaching you will learn”

Training dapat menjadi lebih efektif dengan cara mendorong peserta untuk mengajar atau membagikan apa yang telah mereka pelajari kepada rekan kerja. Karyawan yang memperoleh training semakin semangat karena nantinya mereka juga bisa menjadi trainer. Tidak hanya memotivasi karyawan untuk belajar, tetapi hal ini juga bisa menekan biaya training di kemudian hari bagi perusahaan lho.

 

Nah, kelima hal di atas bisa menjadi strategi sederhana untuk meningkatkan efektivitas training. Sangat mudah kan? Yuk, segera terapkan strategi ini di perusahaan kamu.

 

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.

I agree to these terms.