Laporan keuangan suatu perusahaan bisa dijadikan sebagai alat untuk menilai bagaimana perusahaan tersebut berjalan dan berkembang. Laporan keuangan bisa dijadikan gambaran untuk menilai bagaimana kinerja suatu perusahaan. Bagi investor maupun calon investor, laporan keuangan bisa menjadikan mereka yakin atau tidak untuk memberikan dana investasi tambahan.

Investor yang bermain di pasar modal Indonesia haruslah jeli jika ingin mendambakan keuntungan yang berlipat. Untuk itu, setiap investor harus mau melihat dan menganalisis semua laporan keuangan dari semua perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Hal ini dikarenakan informasi di dalam laporan keuangan bisa memberikan hasil analisis bagaimana perusahaan akan mengembangkan dana investasi tersebut untuk kemudian dijadikan keuntungan bagi investor. Karena bagi investor, memperhatikan angka-angka yang terdapat di dalam laporan keuangan adalah hal wajib.

Selain untuk mengetahui kinerja perusahaan, laporan keuangan juga memberikan gambaran manajemen keuangan serta bagaimana sistem perusahaan berjalan. Berikut ini akan dijelaskan bagaimana cara investor menilai bisnis melalui laporan keuangannya.

Memperhatikan Penjualan (Sales) dan Laba Bersihnya.

Yang pertama, investor melihat ada kenaikan Sales dan Laba Bersihnya dari tahun ke tahun. Jika sekali-kali Laba Bersihnya turun, It’s oke lah. Karena mereka melihat iklim usaha kalau ada perlambatan dalam Gross Domestic Product  (GDP) dan sebagainya, jadi dapat dimengerti bahwa perlambatan kinerja dalam perusahaan itu merupakan hal yang wajar.

Tetapi secara keseluruhan (overall) dari tahun ke tahun itu seharusnya sales dan laba bersihnya naik. Dan biasanya cara perusahaan menaikkan sales-nya adalah dengan menaikkan harga atau jasanya atau bisa juga menjual lebih banyak barang dan jasanya.

Arus Kas-nya (Cashflow)

Perusahaan yang baik dapat dilihat dari dilihat dari arus kas (cashflow) yang positif.

cashflow yang negatif lama kelamaan akan berdampak fatal jika terus dipertahankan.

Cashflow yang dimaksud adah free cashflow. Free cashflow adalah: operating cashflow (arus kas/kas bersih dari aktivitas operasi) dikurangi belanja modal (capital expenditure/capex) sama dengan free cashflow.

Dan jika cashflow suatu perusahaan itu negatif. Ini diibaratkan kamu mengalami banyak pendarahan, Dan cashflow itu darah perusahaan. Kalau kamu kehilangan darah terus, perusahaan akan bleeding and death.

DER (Debt to Equity Ratio) atau Rasio Utang Terhadap Modal

Perusahaan yang sehat adalah perusahaan yang DER-nya kecil atau berada di bawah 0,8 atau dibawah 80 persen tergantung anda melihatnya. Cara melihat DER suatu perusahaan adalah : total utangnya (total liabilities) dibagi equity (modal/ekuitas) dikali 100 persen.

Operating Profit Margin (OPM)

OPM makin besar makin bagus. Kenapa? Karena kalau misalnya ada perlambatan perekonomian atau kompetisi meningkat yang punya OPM yang sangat besar bisa menurunkannya agar mudah. Tetapi kalau misalnya punya OPM kecil, maka perusahaan tersebut untuk menurunkannya akan sangat susah.

Cara melihat OPM itu : Laba usaha dibagi sales (penjualan) dikali 100 persen.

Dari semua pembahasan ini, bisa dipastikan jika keberadaan sebuah laporan keuangan adalah salah satu hal penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan jika ingin mengetahui usahanya sendiri maupun menarik calon investor. Sebuah laporan keuangan yang baik, tentunya tidak hanya sekedar mencantumkan angka-angka di dalamnya.

Coba nih kamu cek, perusahaanmu sudah bertumbuh atau belum?

1 reply

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.

I agree to these terms.