Dampak covid-19 terhadap perekonomian memang tidak bisa dipandang sebelah mata. Untuk itu, mengatur kembali manajemen keuangan pribadi dan keluarga sangat penting terutama untuk para generasi sandwich di musim pandemi seperti saat ini.

Generasi sandwich (sandwich generation) merupakan sebuah istilah bagi generasi yang terhimpit secara finansial untuk mencukupi kebutuhan pihak atas dan pihak bawah, dan bukan hanya dirinya saja (anggapan bahwa mereka harus menghidupi orang tuanya serta keturunannya kelak).

Kamu para generasi sandwich memiliki beban finansial yang harus dibagi untuk pribadi dan keluarga pasti sedang dihadapi dengan berbagai kekhawatiran karena dampak negatif yang diberikan oleh covid-19 terhadap ekonomi saat ini. Ya kan?

Dengan melihat berbagai perusahaan yang harus memotong gaji sampai merumahkan banyak karyawannya dan berbagai bisnis kecil lainnya yang gulung tikar, membuat kamu mau tidak mau harus bisa mempersiapkan kondisi keuangan untuk berbagai hal terburuk yang mungkin terjadi baik sebagai karyawan ataupun pengusaha.

Tidak tahu kapan pandemi covid-19 akan selesai, alangkah baiknya untuk kamu mulai mengatur strategi bagaimana cara mengatur keuangan kamu kembali demi kondisi keuangan yang tetap stabil, dengan berbagai resiko terburuk yang mengancam. Berikut ini adalah tips mengatur keuangan untuk para generasi sandwich di tengah kondisi pandemi covid-19 saat ini:

1. Mengevaluasi Sumber Penghasilan saat Ini

Untuk kamu yang berpenghasilan bulanan tanpa ada pemotongan mungkin merasa tidak perlu repot, tapi ingat berbagai kemungkinan bisa terjadi kedepannya, dan resiko tersebut semakin tinggi karena musim pandemi ini. 

Apapun sumber penghasilan kamu baik itu sebagai pedagang, freelancer maupun karyawan, resiko penurunan drastis dalam pemasukan bisa terjadi kapanpun, apalagi di saat seperti ini. Jadi untuk mencegah kemungkinan terburuk, sebaiknya kamu merubah sedikit point-point pengeluaran di perencanaan keuangan kamu nih.

Misalnya point pengeluaran kamu  adalah: Living – Saving – Parents – Entertainment

Untuk kondisi rawan saat ini, sebaiknya diubah menjadi: Living – Saving – Parents – Emergency Fund

Musim pandemi seperti saat ini, sebaiknya uang yang ada dipakai untuk kebutuhan yang lebih penting baik untuk sehari-hari dan untuk kondisi darurat di kemudian hari. Bagi yang sudah berumah tangga, bisa mengurangi sedikit point saving untuk dioper ke emergency fund kalau nanti ada kebutuhan rumah tangga mendadak, sehingga tabungan kamu bisa tetap aman dan stabil. Dan karena sulit kemana-mana karena aturan PSBB di banyak tempat, bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk lebih berhemat. Enak kan?

2. Hindari Pembelian dengan Sistem Cicilan

Mau ini mau itu… Eiittzzzz Tunda dulu keinginan punya handphone baru atau barang lainnya yang dikira tidak terlalu penting, walaupun pilihan pembayaran ada yang bersistem cicilan. Untuk kondisi pandemi seperti saat ini, berhemat dan menyimpan setiap uang yang jauh lebih penting daripada membeli sesuatu yang bersifat tersier.

Walaupun kamu sudah menabung atau mempersiapkan dana untuk itu, lebih baik ditunda dulu sampai masa kritis covid-19 selesai. Lebih baik simpan kartu kredit atau apapun yang bisa memicu keinginan untuk berbelanja jauh-jauh dari jangkauan kamu. Kalaupun darurat, lebih baik dipakai untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Jadi intinya sembunyikan dulu kartu kreditmu hihi… 

3. Cari Sumber Penghasilan Tambahan

Untuk kamu yang bekerja di perusahaan yang mengalami dampak krisis ekonomi terparah karena musim pandemi ini, sebaiknya mempertimbangkan untuk mencoba sumber penghasilan baru.

Peluang bisnis yang muncul karena pandemi ini ternyata cukup menguntungkan. Seperti jasa delivery bahan makanan, makanan cepat saji, atau berjualan frozen food secara online bisa menjadi contoh bisnis atau pekerjaan sampingan yang bisa dijajal di saat seperti ini loh.

4. Mengurangi Pembelian yang Tidak Terlalu Dibutuhkan

“Duh tas incaran bulan lalu sedang diskon 50%, skincare buy 1 get 1, sepatu flash sale, toiletries sedang murah dan bla bla bla…”

Pembelian ini bisa apa saja, mulai dari barang-barang yang dipakai sehari-hari sampai dengan bahan makanan yang bisa dikonsumsi setiap hari. Kalau misalnya kamu menghabiskan sekitar Rp500rb untuk kebutuhan seperti peralatan mandi. Lebih baik dikurangi menjadi Rp300rb dengan mengurangi biaya sabun mandi dan shampo.

Selama kamu bekerja di rumah dan tidak bepergian kemana-mana dengan begitu peralatan mandi tidak akan habis seperti biasanya kan?

Begitu juga dengan biaya lain yang tidak perlu dikeluarkan karena tidak keluar rumah bisa kamu alokasikan untuk tabungan, atau dijadikan dana darurat seperti dana untuk ongkos transportasi kerja dan biaya makan diluar.

5. Sisihkan Uang Sisa yang Ada untuk Investasi

Kalau gaji kamu masih menyisakan lumayan banyak bahkan setelah dialokasikan ke berbagai point pengeluaran kamu, sebaiknya dimanfaatkan untuk dijadikan investasi daripada berbelanja online.

Kamu bisa membuka tabungan berjangka sesuai dengan kebutuhan. Bisa dimulai dari 1 sampai 10 tahun dengan sistem autodebet. Keuntungan membuka tabungan berjangka adalah bunga yang diberikan lebih tinggi daripada tabungan biasa, setoran awalnya pun murah yaitu mulai dari Rp100rban

Selain itu, jenis investasi ratusan ribu lainnya yang bisa dicoba adalah emas batangan atau antam. Kamu bisa memulai investasi mulai dari 0,5 gram yang masih harganya masih berada Rp400 ribuan sampai Rp500 ribuan. Tenang saja, sekarang sudah banyak kok jenis investasi emas online seperti pegadaian. Kalo sisa uang kamulumayan banyak bisa membeli yang 1 gram sekaligus. Wow!!!

Pentingnya Mempersiapkan Dana Darurat untuk Keadaan Krisis

Emergency fund savings written on the jar with money.

Di masa-masa mengkhawatirkan saat ini, kamu harus membuang jauh perilaku konsumtif dan lebih banyak mengalokasikan uang yang ada untuk ditabung dan dana darurat. Mengingat resiko PHK, usaha sepi bahkan sampai bangkrut memiliki resiko yang cukup tinggi dimusim pandemi seperti saat ini.

Terutama untuk yang merupakan generasi sandwich dimana kamu harus membagi pendapatan tidak hanya untuk kebutuhan diri sendiri tapi juga keluarga atau orangtua. Ingat semakin banyak point pengeluarannya artinya harus semakin pintar-pintar kamu dalam mengatur dan menggunakan uang ya… Memang berat tapi kalau kamu jalankan dengan baik, hasilnya juga akan memuaskan, apalagi berjangka panjang. 

Sumber : Cermati.com

Selain mengandalkan gaji pokok bulanan yang kamu terima dari tempat kerja, mendapatkan penghasilan tambahan tentu akan semakin menyenangkan, bener dong?

Memang, waktu dan tenaga yang terpakai akan jadi lebih banyak. Namun, kalau kamu saat ini tengah merencanakan masa depan, seperti membeli rumah atau kendaraan misalnya, hanya mengandalkan gaji yang pas-pasan mungkin tidaklah cukup.

Cara mendapatkan penghasilan tambahan ada bermacam-macam. Salah satunya adalah memiliki bisnis pribadi. Banyak yang berpikir bisnis besar tentu harus dengan modal yang besar pula, masa’ sih?
Ada juga loh mau buka bisnis dengan modal seadanya… memangnya ada? Kira-kira apa sih?
Naah di sini kita akan berbicara mengenai bisnis rumahan. 

Selain simpel karena tidak butuh sewa tempat dan sebagainya, bisnis rumahan juga banyak maknanya. Meskipun modal yang dibutuhkan tidak terlalu besar tapi hasilnya bisa sangat menjanjikan.

Jadi, jangan pernah anggap remeh bisnis rumahan, ya. Seperti dikutip dari cermati.com, berikut ini adalah beberapa manfaat kalau kamu punya bisnis rumahan.

1. Ada Pemasukan Tambahan yang Bisa Meningkatkan Kesejahteraan

Tentu saja dengan menjalankan bisnis sampingan, kamu bisa mendapatkan penghasilan tambahan di luar gaji bulanan. Enak kan?

Meskipun ada waktu dan tenaga ekstra yang harus dikeluarkan, namun dengan memiliki bisnis sampingan, finansial kamu akan menguat.

Kalau kamu sedang membutuhkan dana lebih untuk membeli rumah, membeli kendaraan, ingin travelling, atau hal-hal lainnya, cobalah untuk membuka bisnis sampingan supaya tujuan kamu tersebut lebih mudah tercapai.

Jadi, sudah jelas kan bagaimana peran dari bisnis rumahan? Ya meskipun hanya sebagai usaha sampingan, tapi bisa memberikan penghasilan tambahan dan meningkatkan kesejahteraan, iya kan?

2. Bisa Menikmati dan Melakukan Pekerjaan dengan Leluasa

Banyak orang yang menjalankan bisnis sampingan di bagian yang sesuai dengan minat dan hobi mereka. Misalnya nih kamu suka utak-atik komputer, maka kamu bisa membuka bisnis jasa servis komputer.

Nah, kalau kamu suka fashion, tak ada salahnya membuka online shop dengan berbagai macam model baju sesuai selera sendiri maupun pasar. Dengan menjalankan bisnis yang sesuai dengan minat, tentu ada perasaan senang dalam menggeluti bisnis tersebut.

Bukankah bekerja itu harusnya menyenangkan? Apalagi kalau ternyata saat ini kamu bekerja di kantor yang sebenarnya tidak sesuai dengan minat, bisnis sampingan bisa dijadikan semacam “pelarian” agar tidak terlalu suntuk.

3. Bisnis Rumahan itu Bisa Mendapatkan Keringanan Pajak

Tanpa disangka, saat kamu memiliki bisnis rumahan, maka kamu punya kekuatan untuk mengatur seberapa besar biaya pajak yang akan dibebankan. Namun, mekanisme seperti ini berlaku di Amerika Serikat.

Untuk Indonesia sendiri, sebaiknya kamu konsultasikan terlebih dahulu dengan kantor pajak guna mendapatkan informasi jelas perihal regulasi beban pajak bagi bisnis rumahan.

4. Bisa Menjaga Kesejahteraan secara Jangka Panjang

Dengan memiliki bisnis rumahan, kamu jadi bisa menabung untuk masa depan. Bahkan saat nanti kamu sudah pensiun dari pekerjaan di kantor, pemasukan akan tetap masuk ke rekening pribadi. Inilah keuntungan memiliki bisnis rumahan yang tentunya menarik dan sangat disayangkan untuk dilewatkan.

5. Ada Aset Bernilai yang Bisa Anda Jual di Kemudian Hari

Bisnis kamu adalah aset. Sewaktu-waktu bisnis tersebut menjadi besar, bisa saja kamu menjualnya atau setidaknya ada investor yang tertarik untuk menanamkan modal guna mengembangkan bisnis. Oleh sebab itu, bangun bisnis secara serius dan terencana dengan baik agar bisa berkembang.

6. Mengerti tentang Perekonomian

Menjalankan bisnis pribadi di rumah secara tidak langsung membuat kamu paham akan perekonomian. Sebenarnya hidup kita tidak bisa lepas dari yang namanya aktivitas ekonomi, iya kan?

Dengan memiliki pemahaman ekonomi yang bagus, kamu bisa menjalani hidup dengan lebih terencana. Karena ilmu ekonomi terus berkembang seiring dengan perkembangnya zaman.

Macam-Macam Bisnis Rumahan

Lalu, bisnis apa saja yang bisa kamu lakukan dari rumah? Beberapa di antaranya adalah:

– Servis komputer

– Rental komputer

– Rental playstation

– Pulsa telepon

– Warung kelontong

– Jualan baju/skincare

– Kuliner

– Kursus musik

Bisnis Rumahan Mudah, Tapi Perlu Perencanaan yang Matang

“Sedia payung sebelum hujan.”

Kelihatannya memang mudah menjalankan bisnis rumahan. Tetapi, tetap saja kamu perlu perencanaan yang matang supaya usaha nantinya tidak hanya sekedar bisnis yang “sebentar tutup”.

Selain rajin-rajin mencari informasi di internet, meminta saran kepada teman, keluarga, atau keluarga lainnya yang sudah lebih dahulu menggeluti bisnis rumahan adalah hal yang wajib kamu lakukan sebelum memulai bisnis.

Nah gimana nih? Setelah membaca artikel diatas, apakah kamu tertarik atau mungkin sudah mulai menjalankan bisnis rumahan?

Laporan keuangan suatu perusahaan bisa dijadikan sebagai alat untuk menilai bagaimana perusahaan tersebut berjalan dan berkembang. Laporan keuangan bisa dijadikan gambaran untuk menilai bagaimana kinerja suatu perusahaan. Bagi investor maupun calon investor, laporan keuangan bisa menjadikan mereka yakin atau tidak untuk memberikan dana investasi tambahan.

Investor yang bermain di pasar modal Indonesia haruslah jeli jika ingin mendambakan keuntungan yang berlipat. Untuk itu, setiap investor harus mau melihat dan menganalisis semua laporan keuangan dari semua perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Hal ini dikarenakan informasi di dalam laporan keuangan bisa memberikan hasil analisis bagaimana perusahaan akan mengembangkan dana investasi tersebut untuk kemudian dijadikan keuntungan bagi investor. Karena bagi investor, memperhatikan angka-angka yang terdapat di dalam laporan keuangan adalah hal wajib.

Selain untuk mengetahui kinerja perusahaan, laporan keuangan juga memberikan gambaran manajemen keuangan serta bagaimana sistem perusahaan berjalan. Berikut ini akan dijelaskan bagaimana cara investor menilai bisnis melalui laporan keuangannya.

Memperhatikan Penjualan (Sales) dan Laba Bersihnya.

Yang pertama, investor melihat ada kenaikan Sales dan Laba Bersihnya dari tahun ke tahun. Jika sekali-kali Laba Bersihnya turun, It’s oke lah. Karena mereka melihat iklim usaha kalau ada perlambatan dalam Gross Domestic Product  (GDP) dan sebagainya, jadi dapat dimengerti bahwa perlambatan kinerja dalam perusahaan itu merupakan hal yang wajar.

Tetapi secara keseluruhan (overall) dari tahun ke tahun itu seharusnya sales dan laba bersihnya naik. Dan biasanya cara perusahaan menaikkan sales-nya adalah dengan menaikkan harga atau jasanya atau bisa juga menjual lebih banyak barang dan jasanya.

Arus Kas-nya (Cashflow)

Perusahaan yang baik dapat dilihat dari dilihat dari arus kas (cashflow) yang positif.

cashflow yang negatif lama kelamaan akan berdampak fatal jika terus dipertahankan.

Cashflow yang dimaksud adah free cashflow. Free cashflow adalah: operating cashflow (arus kas/kas bersih dari aktivitas operasi) dikurangi belanja modal (capital expenditure/capex) sama dengan free cashflow.

Dan jika cashflow suatu perusahaan itu negatif. Ini diibaratkan kamu mengalami banyak pendarahan, Dan cashflow itu darah perusahaan. Kalau kamu kehilangan darah terus, perusahaan akan bleeding and death.

DER (Debt to Equity Ratio) atau Rasio Utang Terhadap Modal

Perusahaan yang sehat adalah perusahaan yang DER-nya kecil atau berada di bawah 0,8 atau dibawah 80 persen tergantung anda melihatnya. Cara melihat DER suatu perusahaan adalah : total utangnya (total liabilities) dibagi equity (modal/ekuitas) dikali 100 persen.

Operating Profit Margin (OPM)

OPM makin besar makin bagus. Kenapa? Karena kalau misalnya ada perlambatan perekonomian atau kompetisi meningkat yang punya OPM yang sangat besar bisa menurunkannya agar mudah. Tetapi kalau misalnya punya OPM kecil, maka perusahaan tersebut untuk menurunkannya akan sangat susah.

Cara melihat OPM itu : Laba usaha dibagi sales (penjualan) dikali 100 persen.

Dari semua pembahasan ini, bisa dipastikan jika keberadaan sebuah laporan keuangan adalah salah satu hal penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan jika ingin mengetahui usahanya sendiri maupun menarik calon investor. Sebuah laporan keuangan yang baik, tentunya tidak hanya sekedar mencantumkan angka-angka di dalamnya.

Coba nih kamu cek, perusahaanmu sudah bertumbuh atau belum?

Banyak orang saat ini menginginkan jadi pengusaha yang sukses dan menjalankan bisnis dengan harapan punya bebas uang (bebas finansial) dan bebas waktu. Tapi perlu diingat juga kalau proses seseorang menjadi pengusaha tidak semudah itu ferguso… 

Permasalahan waktu, sumber daya, manusia hingga masalah keuangan adalah hal yang akan ditemui saat menjalankan bisnis.

Menjalankan bisnis berarti kamu bekerja untuk diri sendiri. Tidak akan ada yang mengeluarkan tenaga sebesar yang kamu keluarkan seperti memberikan waktu sebesar yang kamu beri, apalagi mengeluarkan uang sebesar yang kamu keluarkan.

Oleh karena itu, bebas uang dan bebas waktu mungkin adalah hasil yang kamu dapatkan dari bisnis kamu jauh di masa yang akan datang.

Tapi, jika disiapkan secara matang sedini mungkin, memperoleh kebebasan finansial dan waktu tidaklah sejauh itu. Bagaimana caranya? Kira-kira apa sih yang diperlukan?

Jawabannya adalah Catatan keuangan

Trus apa manfaatnya? 

Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan

Dengan adanya catatan keuangan, pengusaha dapat melihat seberapa sehat kondisi keuangannya, banyaknya utang dan piutang, pertumbuhan aset, dan sebagainya.

Untuk mengambil keputusan usaha 

Setelah mengetahui kondisi keuangan, hal ini menjadi landasan untuk strategi yang akan diambil di jangka pendek, menengah dan panjang. Coba bayangkan kalau pengusaha tersebut merencanakan suatu program dan akhirnya tidak sukses dikarenakan kehabisan dana akibat salah perhitungan. Sedih banget kan? Sakitnya tuh disini… 

Sebagai perencanakan cashflow serta mengetahui jumlah keuntungan 

Melalui laporan inilah kamu bisa melihat dan menganalisa berapa jumlah keuntungan dari bisnis, apakah memiliki keuntungan yang tinggi atau malah mengalami kerugian?

Sebagai informasi untuk penghitungan pajak 

Pusing hitung pajak? Tenang saja, dengan catatan keuangan yang jelas akan mempermudah kamu untuk penghitungan pajak perusahaan dan mampu mengatur untuk perencanaan pajak ke depannya juga.

Sebagai laporan untuk pihak luar

Seiring berjalannya waktu, ada saja kemungkinan calon partner bisnis atau pun investor yang tertarik dengan bisnis kamu, dan dengan adanya catatan keuangan yang jelas akan mempermudah orang tersebut menilai valuasi perusahaan dan sebagainya.

Gimana nih? Kamu setuju gak kalau seorang entrepreneur juga membutuhkan catatan keuangan?

Inspiration : finansialku.com

“I’m convinced that about half of what separates successful entrepreneurs from the non-successful ones is pure perseverance.” – Steve Jobs

Menurut (Ebert, Griffin, 2003) Entrepreneur adalah pelaku bisnis yang menerima gabungan antara resiko dan peluang yang menyangkut dalam menciptakan dan mengoperasikan peluang usaha baru. entrepreneur adalah orang yang menanggung resiko dari bisnis kepemilikan dengan sasaran utama pertumbuhan dan perkembangan.

Entrepreneur, atau ‘pengusaha’ dalam bahasa Indonesia, bisa punya latar belakang apa saja. Seseorang tidak harus mengambil kuliah di bidang ekonomi atau bisnis apa saja untuk bisa jadi pengusaha. Kesuksesan finansial yang bisa didapatkan dari membangun bisnis sendiri menarik banyak orang untuk banting setir dan memulai usaha mereka sendiri.

Meskipun begitu, ternyata tidak semua orang punya bakat untuk bisa jadi seorang pengusaha loh. Sebagian besar pengusaha sukses di dunia ini memiliki kesamaan cara berlaku dan kepribadian. Kalau banyak dari 15 sifat di bawah ini ada pada dirimu, mungkin saja kamu memang terlahir untuk jadi seorang pengusaha. 

Yuk coba kita cek apa saja 15 tanda tersebut.

  1. Menurutmu resiko itu harus diambil dan bukan dihindari 
  2. Ada kegigihan yang besar dalam dirimu meskipun sudah jatuh bangun gagal berkali-kali, kamu tetap berusaha bangkit 
  3. Kamu tetap percaya pada kemampuan diri sendiri meskipun orang sekitar meremehkanmu
  4. Kamu seperti bunglon yang bisa beradaptasi dimana saja
  5. Rasa ingin tahumu seperti seorang FBI mencari penjahat 
  6. Kamu selalu merasa “gatal” saat memperbaiki sistem yang tidak berjalan dengan baik
  7. Saat orang-orang sudah nyaman dengan pekerjaan, justru kamu ingin mencari tantangan baru 
  8. Proses membangun bisnis dari 0 adalah sesuatu yang sangat kamu nikmati
  9. Persaingan justru membuatmu ingin berjuang dan menunjukan kemampuanmu
  10. Kamu punya ide-ide unik yang sulit ditebak 
  11. Menurutku, setiap keputusan harus bisa dijelaskan secara rasional
  12. Terpuruk itu pasti, tapi kamu selalu menemukan motivasi untuk bangkit sendiri
  13. Always thinking outside the box
  14. Menurutmu, tidak mengejar peluang yang ada adalah kesalahan terbesar dalam hidup
  15. Telinga dan hatiku lapang untuk selalu menerima masukan baru

Nah gimana nih, coba cek diri kamu baik-baik, renungkan dan dari 15 tanda itu, apakah kamu memiliki setidaknya 8 tanda dari sana? 


Pendapatan seseorang, baik yang hidup lajang atau telah berkeluarga, bisa berasal dari beberapa alternatif sumber. Seseorang ada yang hanya mendapatkan pendapatan dari satu sumber penghasilan dari satu jenis pekerjaan, dan ada yang mungkin memiliki lebih dari satu sumber penghasilan dari beberapa pekerjaan yang dilakukan atau dari hasil investasi. Berikut ini 3 jenis potensi sumber pendapatan bulanan, antara lain:

1. Pendapatan Aktif

Pendapatan ini merupakan penghasilan bulanan yang diperoleh dari hasil pekerjaan. Contoh pendapatan aktif di antaranya gaji, tunjangan, bonus. Seseorang bisa memiliki pendapatan aktif lebih dari satu sumber, jika mampu bekerja dari dua atau lebih jenis aktivitas pekerjaan, seperti menjalankan pekerjaan sampingan, menjalankan wirausaha, dan lainnya.

2. Pendapatan Investasi atau Pendapatan Portfolio (Portfolio Income)

Sesuai dengan namanya, makan pendapatan investasi merupakan penghasil yang berasal dari hasil investasi. Contohnya investasi reksadana, saham, obligasi, dan lainnya. Seseorang bisa melakukan investasi dengan menanamkan sejumlah uang atau modal sesuai kemampuannya, dan mendapatkan laba keuntungan dari uang yang diinvestasikan. Semakin besar modal yang diinvestasikan, maka kemungkinan semakin banyak pula penghasilan dari investasi tersebut. penghasilan dari hasil investasi ini biasanya berbanding lurus dengan resiko investasinya.

3. Pendapatan Pasif (Passive Income)

Pendapatan pasif berasal dari sistem yang telah bekerja, misalnya bisnis multi level marketing, bisnis sewa properti, pemilik waralaba (franchisor), hak paten dan lainnya. Dengan adanya sistem yang dijalankan tersebut, bukan berarti seseorang tidak melakukan usaha untuk mendapatkan pendapatan. Untuk menghasilkan pendapatan pasif seseorang tetap harus berusaha untuk menjalankan sistem yang ada, sehingga laju keuangannya tetap berjalan dan menghasilkan pendapatan. Contoh bisnis sewa rumah, seseorang harus melakukan renovasi dari rumah yang dimilikinya sehingga layak untuk ditinggali oleh penyewanya

Lalu dari mana active income seorang entrepreneur?
Jawabannya adalah GAJI. 

Jika seorang entrepreneur memiliki gaji, hal apa saja yang harus dimiliki? 

Anggaran

Untuk bisnis dengan ukuran apa pun, anggaran tetap diperlukan. Meskipun beberapa aturan tidak dimaksudkan untuk dilanggar, sebagai aturan umum untuk meningkatkan reputasi bisnis kamu nih, nah dengan memiliki anggaran ini merupakan bentuk disiplin dari sebuah perusahaan.

Catat pengeluaran keuangan 

Jangan lupa untuk membuat catatan keuanganmu sendiri. Buatlah kolom-kolom yang berisi pengeluaran sehari, per minggu, bahkan per bulan. Mencatat pengeluaran ini akan berguna untuk kepentingan apa saja sih uang tersebut dihabiskan.

Dari catatan itu pula kamu bisa mengetahui kalau-kalau ada pengeluaran yang sebetulnya tidak perlu tapi tetap ada. Kecerdasan dan kejelian mengatur uang adalah syarat utama agar keuanganmu sebagai pengusaha tetap terjaga dengan baik.

Punya dana darurat

Tidak mempersiapkan dana darurat dengan baik membuat banyak orang terjebak pada utang pribadi dan tidak siap menghadapi situasi yang tidak terduga di masa depan.

Membangun dana darurat adalah bagian terpenting dari setiap rencana keuangan. Orang yang tidak memiliki dana darurat seringkali membiarkan masalah pergi sampai menjadi semakin buruk. Menunda perbaikan bisa membuat sesuatu menjadi semakin buruk dan semakin banyak biaya yang harus dikeluarkan di masa depan.

Perlu mempunyai asuransi

Kalau kamu adalah seorang entrepreneur, maka kamu pasti mengerti pentingnya bisnis tersebut untuk terus berjalan. Tentu, kamu ingin melindungi bisnis tersebut dari risiko yang dapat menyebabkan berhentinya sumber pemasukan, iya dong? Hal ini dapat dicapai dengan adanya asuransi, misalnya asuransi kebakaran, asuransi investasi jangka panjang, proteksi kesehatan untuk masa depan. 

Perlu mempunyai investasi dan membangun aset

Harus diakui, investasi adalah salah satu cara untuk menambah kekayaan atau kemakmuran. Semakin cepat kamu berinvestasi, semakin banyak hasil yang didapatkan. Jadi kamu bisa menggunakannya untuk keliling dunia atau menikmati pensiun dengan bahagia.

Sebaliknya, jika tidak berinvestasi, “kekuatan” uang yang tersimpan dalam tabungan akan turun. Hal ini karena inflasi yang terjadi setiap tahun. Hal itu bisa kamu  bandingkan. Misalnya, bandingkan hasil uang Rp1.000.000 yang hanya ditabung dan diinvestasikan selama dua tahun. Tidak hanya itu, kamu membutuhkan tabungan masa depan. Bukan hanya menabung secara konvensional, melainkan menabung dalam instrumen investasi. Karena berinvestasi memberikan return cukup tinggi dibandingkan menabung konvensional.

Saat mengembangkan bisnis dan bukan sekadar menjalankannya, yang pertama harus dilakukan adalah menerapkan sistem di setiap area bisnis yaitu penjualan, pemasaran, produksi, distribusi, dan sebagainya.

Coba pikir-pikir lagi deh, pernahkah kamu boros sampai tidak ada uang yang cukup untuk membeli keperluan yang lebih penting dan akhirnya nyesel sendiri? Pasti pernah lah ya, nah maka dari itu cobalah belajar dari pengalaman, uji coba dengan menggunakan perencanaan yang seksama, kamu bisa menggunakan sistem untuk memaksimalkan efisiensi dan meminimalkan pemborosan, dengan begitu segala pengeluaran akan tercukupi 

Sistem adalah satu di antara empat keunggulan kompetitif dalam bisnis. Sistem dapat didefinisikan sebagai sejumlah prosedur atau langkah untuk memastikan segala bentuk pengeluaran yang dapat diprediksi. Sistem memberi peluang untuk memperoleh jenis kebebasan yang diinginkan. Dengan berpikir berdasarkan sistem, kamu akan memaksimalkan semua ide-ide bisnis cemerlang yang kamu miliki loh. 

Sebagai bagian dari infrastruktur perusahaan, sebuah sistem akan menjadi panduan dalam melakukan kegiatan operasional perusahaan sehari-hari.

Lalu jika ada yang bertanya “Bagaimana jadinya kalau sebuah bisnis tidak memiliki sistem bisnis?”

Sederhananya gini loh. Bisnis tanpa sistem, kamu masih bisa mengembangkan perusahaan TAPI pengembangannya memiliki batas yaitu sejauh mana kamu kuat bekerja. Naaahh dengan adanya sistem, membantu kamu untuk menjalankan perusahaan, meskipun kamu sedang tidak ada di tempat. 

“Tapi perusahaan saya masih kecil, apa perlu sistem bisnis?”

Tetap perlu dong. Justru sistem harus diterapkan sejak dini untuk membantu perusahaan lebih terstruktur dan berkembang. Semakin lama dijalankan, maka akan sulit untuk diubah ketika perusahaan sudah besar.

Kira-kira masih penasaran kenapa bisnis kecil tetap butuh sistem dan prosedur? 

Lihat 7 jawaban ini ya. 

Dengan adanya sistem untuk usaha kecilmu, kamu akan mendapatnya 7 hal ini, yaitu : 

  1. Performa usahamu meningkat 
  2. Bekerja menjadi efektif dan efisien
  3. Menghasilkan solusi yang berkualitas
  4. Masalah jadi mudah untuk diidentifikasi
  5. Perusahaan mudah berkembang
  6. Profit usaha meningkat
  7. Nilai jual usaha meningkat 

Kira-kira setelah tau jawabannya, gimana nih, apakah kamu masih ragu dengan adanya sistem? 

Sudahkah kamu menerapkan sistem untuk usahamu? 

Semua orang yang memulai suatu bisnis pasti menginginkan agar bisnisnya tersebut bertahan lama. Mereka ingin investasinya tersebut dapat dikenal lima, sepuluh, bahkan dua puluh tahun yang akan datang.

Pemilik bisnis pasti akan melakukan cara apapun agar bisnisnya tersebut bisa tumbuh, berkembang dan tahan lama. Namun, tidak jarang juga loh bisnis dari mereka yang justru harus menelan pil pahit lantaran mengalami kegagalan dalam berbisnis. Sebutnya gulung tikar sebelum waktunya. 

Setidaknya ada 5 cara mempertahankan bisnis buat kamu nih yang bisa kamu coba dan diterapkan, apa sih kira-kira?
Yuk simak 5 cara ini 

1. Miliki kemauan dan mimpi yang besar

Sebagai seorang pengusaha, kamu harus memiliki kemauan dan juga mimpi yang besar. Hal ini dikarenakan dalam cara mempertahankan bisnis, mimpi dan kemauan yang besar dapat mencegah pengusaha atau pebisnis cepat puas dengan apa yang telah ia capai. Tentunya hal cepat puas merupakan hal yang salah dalam dunia bisnis.

Rasa cepat puas akan mematikan inisiatif untuk terus berinovasi memajukan bisnis yang ia miliki dan selalu memperbaiki kekurangan dari bisnisnya. Untuk itulah mimpi dan kemauan yang kuat menjadi sesuatu yang harus dimiliki oleh pengusaha. Intinya jangan pernah berhenti bermimpi. 

2. Miliki perancangan dan strategi yang matang

Perancangan dan strategi yang dimaksud adalah bagaimana seorang pebisnis tersebut mengelola bisnisnya. Mulai dari target apa yang akan ia capai ataupun bagaimana ia menangani konsumen dari bisnis yang ia miliki. Hal ini menjadi suatu yang penting karena dalam cara mempertahankan bisnis, rencana dan strategilah yang akan menentukan jalannya sebuah bisnis tersebut.

Maka dari itu, jangan pernah sekali-kali meremehkan sebuah rencana dan strategi yang matang ya demi kemajuan bisnis yang kamu miliki. Never underestimate evrything!

3. Perlakukan pelanggan dengan baik

Pelanggan adalah raja? Spmetimes it’s true. Kenapa? Karena pelanggan atau customer memegang peranan yang sangat vital terhadap sebuah usaha. Sebagai seorang pengusaha, adalah hal yang sangat tidak baik untuk meremehkan kehadiran dan peran dari seorang pelanggan. Selalu perlakukan pelanggan yang kamu miliki dengan baik dan ramah, karena itulah yang akan menentukan apakah pelanggan tersebut akan tetap kembali ke usaha kamu atau tidak.

4. Inovasi dan kreativitas

Try to thinking outside the box! 

Inovasi dan kreativitas juga menjadi poin yang sangat penting dalam usaha cara mempertahankan bisnis. Inovasi dan kreatifitas harus mutlak dilakukan oleh seorang pengusaha untuk memperbaiki dan meningkatkan bisnis atau usaha yang ia miliki. Berkaitan dengan rasa tidak puas yang disebutkan pada poin sebelumnya, jangan mudah cepat puas terhadap bisnis yang kamu miliki.

Karena sebenarnya akan selalu ada kekurangan pada setiap bisnis dan usaha yang ada dan yang perlu kamu lakukan adalah selalu berinovasi dan memanfaatkan kreativitas yang dimiliki agar bisnis kamu niiih bisa bertahan di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat dan tidak ada habisnya.

5. Bangun koneksi seluas-luasnya

Jangan duduk diam dirumah saja setelah bekerja. Ayo bangun dan mulai cari koneksi . Karena cara mempertahankan bisnis terakhir adalah tentang koneksi. Koneksi atau jaringan akan sangat dibutuhkan oleh seorang pebisnis atau pengusaha. Hal ini akan sangat berperan dalam bidang pemasaran dan juga promosi usaha kamu nih. Semakin banyak koneksi yang dimiliki maka peluang promosi yang kamu dapatkan juga akan semakin besar. Bagus kan? 

Itulah 5 cara mempertahankan bisnis yang bisa kamu lakukan. Memang Terdengar sederhana tapi nanti kamu bisa merasakan hasilnya.
Semangat!

Pernah kehilangan suatu benda, sakit, hingga kecelakaan? Hal ini pasti dan selalu terjadi kehidupan semua orang. Tidak ada kehidupan yang 100 persen aman dari gangguan-gangguan tersebut. Gangguan tersebut merupakan risiko yang harus dihadapi sewaktu-waktu, selain itu tidak jarang menguras harta benda dan aset yang kamu miliki.

Berbagai usaha pasti dilakukan untuk menghindari faktor risiko. Sebagai contoh, kamu lebih memilih memakai layanan antar jemput anak untuk ke sekolah untuk menghindari risiko kecelakaan di jalan yang lebih riskan saat anak kamu berangkat sendiri menggunakan transportasi umum. Contoh lainnya, kamu menerapkan pola hidup sehat, mulai dari asupan makanan hingga olahraga, untuk mencegah penyakit yang dapat membuat kamu sulit beraktivitas sehingga memerlukan biaya yang tidak sedikit dalam pengobatannya.

Tapi yang namanya resiko pasti selalu ada di dalam hidup kita semua. Misalnya, kamu sudah berusaha menjaga kendaraan kamu nih dengan memasang kunci ganda setiap kali parkir. Double protection dong lalu sekali waktu ketika banjir datang, kendaraan kamu terseret arus dan rusak. Resiko ini tentunya jarang terpikirkan, iya kan? Lain lagi saat kamu menghadapi kebakaran di rumah yang merupakan akibat rembetan dari kebakaran yang menimpa rumah tetangga. Ketika musibah itu terjadi, selain kehilangan aset rumah, barang-barang berharga dalam hunian kamu bisa saja ikut hangus. Ada kemungkinan juga kamu menderita sakit akibat peristiwa tersebut. 

Semua tidak akan lepas dari berbagai kemungkinan, dan cara menangani itu semua gimana? Jawabannya adalah asuransi. 

Menuru Undang-undang No.40 tahun 2014, Pengertian asuransi adalah perjanjian antara perusahaan asuransi dan pemegang polis yang menjadi dasar bagi penerimaan premi oleh perusahaan tersebut sebagai imbalan untuk 

  • Memberikan penggantian kepada pemegang polis karena kerugian, kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan keuntungan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita pemegang polis karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti; atau
  • memberikan pembayaran yang didasarkan pada meninggalnya pemegang polis, atau pembayaran yang didasarkan pada hidupnya pemegang polis dengan manfaat yang besarnya telah ditetapkan dan/atau didasarkan pada hasil pengelolaan dana oleh perusahaan.

Kira-kira apa aja sih manfaat asuransi?

1. Menghadirkan Rasa Aman

Resiko tentu menimbulkan kekhawatiran yang tidak pernah selesai, apalagi kalau orangnya panikan nih. Kalau sudah begitu, bukan tidak mungkin lagi hari-hari kamu  akan penuh kecemasan mengenai sesuatu masalah yang tidak pasti. Asuransi memberikan rasa aman untuk menghadapi semua itu sehingga kamu bisa lebih berkonsentrasi dalam beraktivitas dan mengembangkan diri. Hidup kamu pun akan lebih tenang karena merasa terlindungi.

2. Memberi Kepastian

Dari risiko yang bersifat tidak pasti, kamu bisa memperoleh kepastian dari asuransi. Artinya, kamu bisa memperkirakan biaya atau akibat finansial dari risiko yang bisa muncul kapan saja dengan nilai yang relatif pasti. Ibaratkan kamu gak digantungin dengan hal-hal yang tidak pasti lah ya… 

3. Tempat Menabung dan Investasi

Pada jenis tertentu, terdapat fasilitas asuransi yang memiliki nilai tunai jika tidak terpakai atau tidak ada pengajuan klaim. Jenis seperti itu disebut whole  life ataupun endowment. Bahkan sekarang, ada asuransi yang digabungkan dengan investasi yang dikenal dengan istilah unit link. Dari jenis tersebut, asuransi bukan hanya dapat mereduksi resiko pada diri ataupun aset kamu, melainkan juga bisa menjadi sarana menabung dan alat untuk berinteraksi.

4. Meminimalisasi Resiko Kerugian

Sesuai fungsi utamanya sebagai pengalih resiko, asuransi tentu saja membuat potensi kerugian yang kamu alami menjadi seminimal mungkin. Hal inilah yang membuat asuransi dikenal sebagai pereduksi resiko. Istilahnya ngurangin beban pikiranmu.

5. Meningkatkan Kegiatan Usaha

Bayangkan kalau tempat usaha kamu amit-amit hancur ataupun aset di dalamnya lenyap. Tentunya kamu harus menyediakan dana besar kan untuk penggantiannya supaya usaha terus berjalan. Dengan adanya asuransi, kerugian dari hal tersebut dapat ditanggungkan kepada pihak asuransi jadi dana yang ada nih bisa kamu pakai untuk meningkatkan kegiatan usaha kamu lagi deh. 

Apakah kamu sudah mempunyai asuransi? Kalau belum, yuk mulai buat asuransi hidup.

Hari ini gak mau bayar pajak…
APA KATA DUNIA? 

Masih ingatkah dengan iklan yang satu ini? Hehe lucu dan sangat memberikan pesan yang bermakna. 

Sebagai suatu badan usaha yang resmi seperti PT, CV serta jenis lainya, sangat diwajibkan untuk membayar pajak. Salah satu jenis pajak yang wajib dibayarkan adalah pajak penghasilan. Pajak penghasilan merupakan pajak Negara yang tidak dikenakan terhadap setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh oleh wajib pajak. Singkatnya, pajak penghasilan merupakan pajak yang wajib dibayar oleh WP maupun WP Badan. 

Sebagai pemilik sebuah perusahaan atau bisnis, tentunya kamu juga harus mengetahui apa saja pajak penghasilan yang wajib dibayar, supaya kondisi pencatatan akuntansi bisnis kamu lebih baik, untuk membantu dalam pengambilan keputusan keuangan.

Jenis Pajak Penghasilan yang Wajib Dibayar

Dalam pencatatan akuntansi, pajak merupakan salah satu transaksi yang juga harus dibayarkan oleh seorang pemilik perusahaan atau bisnis, hampir setiap tahunnya. Untuk membayarnya secara tepat, kamu perlu mengetahui dulu nih jenis pajak penghasilan yang wajib dibayar apa saja, berikut ini ulasannya:

Pajak Penghasilan Pph 21

Pajak ini merupakan jenis pajak yang dikenakan berdasarkan atas penghasilan berupa gaji , honor, upah, tunjangan serta pembayaran lainya atas produk atau jasa yang kamu jual. Pajak PPh 21 ini dibayarkan dengan cara memotong penghasilan setiap karyawan secara langsung. Kemudian, pajak ini disetorkan ke pemerintah, dan jangan lupa ya untuk memberikan bukti potong PPh 21 nya ke karyawan kamu.

Pajak Penghasilan Pph 22

Pajak penghasilan Pph 22 akan dipungut bagi wajib pajak individu atau badan yang melakukan kegiatan impor atau dari pembeli atas penjualan barang mewah. Persentase yang digunakan untuk menghitung pajak ini berbeda-beda, tergantung kondisi wajib pajaknya.

Pajak Penghasilan Pph 23

Pajak ini akan dipotong oleh pihak pemungut pajak dari WP, ketika melakukan transaksi dividen (bagi untung saham), bunga, hadiah, royalti, sewa dan penghasilan lainya terkait dengan penggunaan aset tanah, jasa dan bangunan.

Pajak Penghasilan Pph 25

Jenis pajak penghasilan ini adalah berupa angsuran pajak yang asalnya dari jumlah pajak penghasilan yang terutang, sesuai dengan SPT tahunan PPh.  Ketentuan pajak ini harus dilunasi dalam waktu satu tahun (maksimal) dan harus dilunasi dalam kurun waktu tertentu. Kemudian, saat pembayaran pajaknya nanti, juga harus dilakukan oleh pemilik usaha itu sendiri.

Pajak Penghasilan Pph 26

Mungkin, pembagian pembayaran gaji, deviden, royalty hingga pajak luar negeri, diwajibkan untuk memotong pph 26. Adapun aturan potong ini menggunakan angka presentasinya sebesar 20%. Segala penghasilan yang bersumber dari Indonesia, sekalipun dinikmati di luar negeri, tetap dikenakan pajak tersebut di Indonesia.

Pajak Penghasilan Pph 29

Jenis PPh 29 ini merupakan PPh kurang bayar yang harus tercantum dalam SPT tahunan. Pajak ini ada karena jumlah pajak terutang dalam suatu bisnis atau perusahaan, menjadi lebih besar selama satu tahun. Pajak ini harus dilunasi sebelum Anda melaporan SPT tahunan PPh ke kantor pajak, yaitu setiap anggal 30 April.

Pajak Penghasilan pasal 4 (ayat 2)

Selanjutnya, pajak penghasilan pasal 4 ayat 2 ini juga dibayarkan atas beberapa jenis penghasilan yang didapatkan dan pemotongan pajak yang bersifat final. Pph pasal 4 ayat 2 ini memiliki tariff yaitu 1% jika bisnis yang berjalan omzetnya kurang dari 4.8 miliar per tahun

Pajak Penghasilan Pph pasal 15

Adapun pasal PPh 15 adalah menjadi wajib bayar untuk perusahaan-perusahaan yang sedang beroperasi seperti di area pengeboran, panas bumi dan lain sebagainya.  Jenis pajak ini harus dibayarkan sesuai dengan SKT saat mendaftar menjadi NPWP badan.

Setelah tahu peraturan pajak penghasilan apa saja yang wajib dibayar… jangan lupa ya salah satu jadi warga negara yang baik adalah membayar pajak hehe…