Konsep dasar membangun brand:

– Apa itu brand

– Apa beda brand dengan branding

– Kenapa brand dibutuhkan

Brand adalah tanda/mark. Brand (Inggris) = Merek (Indonesia). Proses melakukan brand adalah branding. Jadi, Branding ialah kegiatan membangun brand. 

Brand dibutuhkan karena industri sudah sangat ketat dan sudah banyak kompetitor yang sudah bergelut dibidang yang sama sebelumnya. Kompetisi akan semakin sulit sekali maka dalam mebangun bisnis saja sangat kurang, harus ada suntikan brand didalamnya. Brand sendiri adalah bagaimana kita menciptakan persepsi terhadap barang dan jasa kita sehingga memiliki fantasi tertentu di otak konsumen.

Tahapan dalam membangun brand:

Fondasi

– Brand strategy (jantung dari semua kegiatan dalam membangun brand), sesederhana dalam menjawab 6 pertanyaan, yaitu:

1. Mengapa saya membangun usaha ini? (apakah karena ingin kaya, misi, jati diri atau investasi)

2. Apa impian saya? 

3. Siapa pesaing saya dan kelebihannya?

4. Di bidang apa saya bergerak?

5. Siapa pelangganya?

6. Kenapa orang harus beli produk saya?

Komunikasi

Di komunikasi brand ada satu konsep pemikiran yaitu 5 sensory experiences. Setiap konsumen bisa diapproach dengan cara membangun persepsi di 5 panca indera yang konsumen punya. Maka untuk menyampaikan komunikasi/pesan kepada target market harus menyerang 5 macam panca indera, bukan hanya 1 macam. Semakin banyak panca indera yang disentuh, semakin dikenal sebuah brand. Selain 5 sensory experiences, terdapat point penting lainnya yaitu touchpoint. Pada intinya touchpoint adalah semua hal yang bisa dilihat, dirasakan, disentuh oleh 5 sensor tadi lewat berbagai bentuk oleh seorang konsumen. Salah satunya ialah pameran.

Jadi, fase komunikasi adalah fase yang membahas fondasi yang sudah dibangun sebelumnya. Fase komunikasi juga merupakan fase yang memerlukan banyak biaya sehingga harus dipastikan terlebih dahulu apakah fondasinya sudah baik atau belum sebelum melanjutkan ke fase berikutnya. 

Evaluasi

Pada intinya adalah fase evaluasi adalah fase yang dipakai untuk menganalisa apakah komunikasi yang dilakukan apakah sesuai dengan fondasi yang sudah dibangun. Maka untuk melakukan fase evaluasi sesederhana memahami metode riset.

Riset pada dasarnya adalah untuk mendapatkan data. Data dipakai untuk melihat apakah prosesnya sudah benar atau belum.

Fase riset terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:

  1. Qualitative riset, yang didapatkan berdasarkan pemaparan atau analisa yang kita lihat tanpa angka. 
  • Interview 1 on 1
  • Focus Group Discussion
  • Etnografi

2. Quantitative, bisa dilakukan dengan cara mengisi kuisioner survey yang sudah diberikan dalam bentuk hard copy ataupun digital.

Ada beberapa hal didalam evaluasi brand:

  • Harus dilakukan secara berkala. Minimal 6 bulan atau 1 tahun sekali
  • Selalu cek apakah impian yang sudah dibangun apakah sudah sampai atau belum
  • Dari hasil riset yang dilakukan coba simpulkan dan juga perbaiki
  • Kembali lagi melihat ke dalam. Apakah ada yang salah atau kurang. Hanya bisa dilakukan ketika kita sudah melakukan riset.
  • Redefinisikan strategi

Tahapan agar brand dikenal juga bisa dengan menggunakan istilah 

“KERAP CINTA”

Cinta

Paham

Rasa

Kenal

Namun itu semua tergantung industri yang digeluti, semakin banyak kompetitor semakin sulit untuk dikenal oleh masyarakat karena sudah ada perusahaan yang sudah lebih dulu hadir. Maka dari itu, branding sangatlah penting jika kita baru memulai suatu bisnis dan juga agar strategi yang telah direncanakan bisa tepat sasaran.

Business plan adalah suatu perancanaan yang dibutuhkan ketika memulai bisnis yang berisi maksud dan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Pertama kali kita harus melihat bahwa nomer satu rencana bisnis kita adalah harus lebih menguntungkan dari opportunity cost. Apa itu opportunity cost? biaya yang timbul karena memilih sebuah kegiatan bisnis tertentu dibanding kegiatan bisnis yang lain.

Tujuan Business Plan

Adapun tujuan dibuatnya rencana bisnis yaitu:

– Untuk mengetahui rencana-rencana apa saja yang ingin dicapai

– Untuk mengetahui arah dan tujuan perusahaan.

– Sebagai cara untuk mencapai sasaran yang ingin dicapai.

– Sebagai alat untuk mencari laba dari pihak ketiga seperti investor, bank atau lainnya.

Sedangkan untuk manfaat dari business plan ialah:

  • Untuk Mengawali Sebuah Bisnis atau Usaha. Business plan berfungsi untuk merancang stategi dan rencana awal bisnis
  • Untuk Mencari Sumber Dana
  • Membuat Bisnis Lebih Fokus dan Terarah
  • Memprediksi Masa Depan
  • Untuk Menaikkan Level Bisnis

Terdapat banyak komponen-komponen business plan. Jika diibaratkan dengan sebuah angka yang terdapat didalam jam, maka business plan diilustrasikan sebagai berikut:

– Jam 07 diilustrasikan dengan Visi; visi kita mau kemana, apa yang akan dicapai di masa depan

– Jam 08 diilustrasikan dengan Goal; harus mengetahui to do list yang akan dilakukan setiap harinya

– Jam 09 diilustrasikan dengan Customer: inget dengan pelanggan kita, serta bagaimana caranya agar bisa mempertahankan loyalitas pelanggan

– Jam 10 diilustrasikan dengan Weakness (Internal); melihat kekurangan-kekurangan yang terjadi dihari kemarin

– Jam 11 diilustrasikan dengan Threat (External); adanya halangan-halangan ketika ingin mencapai tujuan yang lebih banyak

– Jam 12 diilustrasikan dengan Pelayanan Terbaik; layanan terbaik kepada pelanggan harus terus meningkat setiap harinya, harus berinovasi supaya tetap berkembang

– Jam 1 diilustrasikan dengan merencanakan ekspansi; memperbesar market share

– Jam 2 diilustrasikan dengan promosi yang efektif; diperlukan sebagai senjata/alat/strategi agar usaha terus berkembang dengan baik

– Jam 3 diilustrasikan dengan membereskan administrasi dan keuangan; untuk menunjang kemajuan usaha kita dan merapihkan catatan keuangan yang dimiliki.

Dalam menjalankan sebuah bisnis, penting bagi kita untuk mengetahui laporan arus masuk dan keluar dalam hal keuangan. Sehat atau tidaknya sebuah bisnis, baik bisnis besar ataupun kecil bisa dilihat dari laporan keuangannya. Sehingga penting sekali bagi pemilik perusahaan untuk bisa memanage keuangan dengan baik dan penting juga untuk mencatatnya. Laporan keuangan juga merupakan salah satu tolak ukur dari kesuksesan sebuah bisnis.

Berikut 5 Manfaat dari mencatat keuangan untuk bisnis anda:

  1. Ketika anda memiliki catatan keuangan/financial report, tentu saja anda bisa mengendalikan keuangan bisnis dengan baik. Apakah bisnis anda termasuk dalam kategori untung atau rugi. Anda juga bisa melihat berapa persentase kenaikan/penurunan yang kita dapat setiap bulannya dalam menjalankan usaha. 
  2. Catatan keuangan/Financial Report bisa menjadi sebagai alat pengambilan keputusan. Ketika anda menentukan sebuah strategi pemasaran, tentu anda harus tau strategi mana yang sangat menguntungkan dan anda bisa melihat itu dari sebuah catatan keuangan yang anda miliki.
  3. Sebagai pendanaan. Pendanaan bisa didapatkan dari investor maupun perbankan. Gunanya adalah untuk menganalisis bisnis yang anda miliki. Dengan catatan keuangan/financial report yang anda miliki seorang investor ataupun analisis bank bisa menilai apakah bisnis anda sehat atau tidak.
  4. Sebagai dasar pelaporan pajak. Sebagai entrepreneur anda diwajibkan untuk rutin membayar pajak. Khususnya pajak penghasilan.
  5. perencanaan/forecast. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan perusahaan jika ingin menambah sdm baru, menambah stok baru, dan itu semua bisa dilihat serta dianalisis dari catatan keuangan/financial report yang anda miliki.

Jenis laporan keuangan terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu:

  1. Laporan Laba Rugi
  2. Laporan Perubahan Modal
  3. Laporan Neraca
  4. Laporan Arus Kas
  5. Laporan Atas Laporan
  6. Laporan Jurnal
  7. Laporan Buku Besar

Meskipun anda bukanlah seorang lulusan akuntansi tetapi pencatatan dan juga laporan keuangan harus dipelajari secara otodidak bagi seorang entreprenur sehingga anda mampu mengetahui basic finance dalam memanfaatkan catatan keuangan. 

Di era sekarang mulai banyak masyarakat yang berkecimpung di dunia bisnis. Mulai dari bisnis FnB, Retail, Fashion dan banyak lagi. Tak luput dalam memulai bisnis pun banyak tantangan yang harus dihadapi oleh para business owners. Salah satu yang berkaitan erat antara lain mengenai masalah pembukuan, keuangan, ataupun pajak. Sebagai business owner kita harus mampu memanage sumber daya manusia di dalam perusahaan kita dengan sebaik mungkin, sehingga sebuah tim yang tergabung di dalam perusahaan bisa terus mengembangkan dan mencapai tujuan dari perusahaan. 

Terutama untuk para pelaku usaha small business, dimana jika perusahaan skala kecil yang baru memulai itu hanya bisa menampung sumber daya manusia yang minim dan sangat penting bagi perusahaan untuk memilih mana yang harus di hire terlebih dahulu. Divisi yang terbagi pun biasanya bermacam-macam. Mulai dari Sales, Admin, Marketing, Finance atau bagian-bagian lainnya. Business Owners pun harus memikirkan berapa nominal gaji yang harus dibayarkan kepada karyawannya, lalu karakteristik kepribadian seperti apa yang diinginkan oleh perusahaan untuk membantu dalam bisnis tersebut.  

Human Resource Management (HRM)/Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menentukan aspek manusia dalam posisi manajemen yang berkaitan dengan proses memperoleh, melatih, menilai dan memberikan kompensasi kepada karyawan. Termasuk juga di dalamnya, memperhatikan hubungan kerja mereka, kesehatan, keamanan dan masalah keadilan.

Dalam komponen utama HRM (Human Resource Management) terdapat beberapa bagian, antara lain:

1. Hiring 

2. Managing

3. Developing

HRM adalah “finding the right partner for your business” penting untuk pelaku bisnis dalam mencari orang yang tepat untuk bisa mengerti dan membantu dalam kegiatan bisnis. Yang tau akan maksud dari tujuan, visi misi, dan mempercayai itu semua serta bisa membangun mimpi bersama-sama untuk perusahaan. Bukan hanya itu, perusahaan juga perlu tau apa yang menjadi mimpi karyawannya sehingga sehingga bisa mencapai mimpi bersama-sama.

Fungsi dari pada proses HRM adalah:

·         Memastikan bahwa karyawan yang berkompeten lah yang terpilih.

·         Menyediakan “update knowledge and skill” bagi para karyawan yang terpilih.

·         Memastikan karyawan yang berkompeten dapat dipertahankan.  

Saat mengembangkan bisnis dan bukan sekadar menjalankannya, yang pertama harus dilakukan adalah menerapkan sistem di setiap area bisnis yaitu penjualan, pemasaran, produksi, distribusi, dan sebagainya.

Coba pikir-pikir lagi deh, pernahkah kamu boros sampai tidak ada uang yang cukup untuk membeli keperluan yang lebih penting dan akhirnya nyesel sendiri? Pasti pernah lah ya, nah maka dari itu cobalah belajar dari pengalaman, uji coba dengan menggunakan perencanaan yang seksama, kamu bisa menggunakan sistem untuk memaksimalkan efisiensi dan meminimalkan pemborosan, dengan begitu segala pengeluaran akan tercukupi 

Sistem adalah satu di antara empat keunggulan kompetitif dalam bisnis. Sistem dapat didefinisikan sebagai sejumlah prosedur atau langkah untuk memastikan segala bentuk pengeluaran yang dapat diprediksi. Sistem memberi peluang untuk memperoleh jenis kebebasan yang diinginkan. Dengan berpikir berdasarkan sistem, kamu akan memaksimalkan semua ide-ide bisnis cemerlang yang kamu miliki loh. 

Sebagai bagian dari infrastruktur perusahaan, sebuah sistem akan menjadi panduan dalam melakukan kegiatan operasional perusahaan sehari-hari.

Lalu jika ada yang bertanya “Bagaimana jadinya kalau sebuah bisnis tidak memiliki sistem bisnis?”

Sederhananya gini loh. Bisnis tanpa sistem, kamu masih bisa mengembangkan perusahaan TAPI pengembangannya memiliki batas yaitu sejauh mana kamu kuat bekerja. Naaahh dengan adanya sistem, membantu kamu untuk menjalankan perusahaan, meskipun kamu sedang tidak ada di tempat. 

“Tapi perusahaan saya masih kecil, apa perlu sistem bisnis?”

Tetap perlu dong. Justru sistem harus diterapkan sejak dini untuk membantu perusahaan lebih terstruktur dan berkembang. Semakin lama dijalankan, maka akan sulit untuk diubah ketika perusahaan sudah besar.

Kira-kira masih penasaran kenapa bisnis kecil tetap butuh sistem dan prosedur? 

Lihat 7 jawaban ini ya. 

Dengan adanya sistem untuk usaha kecilmu, kamu akan mendapatnya 7 hal ini, yaitu : 

  1. Performa usahamu meningkat 
  2. Bekerja menjadi efektif dan efisien
  3. Menghasilkan solusi yang berkualitas
  4. Masalah jadi mudah untuk diidentifikasi
  5. Perusahaan mudah berkembang
  6. Profit usaha meningkat
  7. Nilai jual usaha meningkat 

Kira-kira setelah tau jawabannya, gimana nih, apakah kamu masih ragu dengan adanya sistem? 

Sudahkah kamu menerapkan sistem untuk usahamu? 

Pernahkah kalian berpikir ah usaha sendiri aja deh lebih gampang, diawal dari pilih tempat – mulai buka bisnis – berjualan – banyak customer datang – banyak pemasukan – selesai. Tapi apakah seperti itu? Oooohh tentu tidaaak. Tidak semudah itu ferguso… 

Supaya usaha berjalan lancar, kamu sebagai seorang wirausaha harus memiliki perencanaan bisnis atau yang lebih dikenal dengan “planning”. Planning ini merupakan suatu hal yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang atau jasa dengan menghasilkan keuntungan yang memuaskan dan menarik bagi penyandang dana. Terdapat 6 planning yang penting sebelum membuka usaha. Apa aja sih?

a. Membuat Deskripsi Bisnis

Deskripsi bisnis untuk menjelaskan secara singkat apa saja bidang usaha yang akan kamu jalankan, beserta potensi produk dan kemungkinannya untuk bertahan dan berkembang di masa depan. Biar bisa jangka panjang gituloh. Dalam deskripsi bisnis ini, diharapkan semua orang yang nantinya terlibat dalam bisnis, akan mengetahui potensi dan arah pengembangan dari bisnis tersebut.

b. Melakukan Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran merupakan salah satu komponen “planning” yang penting. Strategi pemasaran yang akan dijalankan harus merupakan hasil analisa pasar yang telah dilakukan dengan cermat. Analisa pasar adalah kekuatan yang harus digunakan untuk menciptakan target pembeli. Dalam menuliskan strategi ini, kamu butuhkan suatu analisa yang tepat sehingga dapat memanfaatkan kesempatan yang ada. Jenis analisa yang dapat digunakan misalnya adalah SWOT. Dengan analisa ini, kamu bisa mengetahui keunggulan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi suatu produk sehingga dapat menerapkan strategi pemasaran yang tepat tanpa membuang waktu, tenaga dan biaya. Research dulu lah ya untuk yang utama. 

c. Membuat Analisa Pesaing

Penting nih! Analisa pesaing digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan pesaing dalam satu pasar yang sama. Setelah menemukan kekuatan dan kelemahan dari produk pesaing, kemudian perusahaan dapat mencari strategi untuk memasarkan produk dengan cara yang berbeda dengan pesaing.

d. Desain Pengembangan

Rencana desain dan pengembangan diperlukan untuk menunjukkan tahap perencanaan produk, grafik pengembangan dalam konteks produksi dan penjualan. Selain berguna untuk mengetahui rencana usaha ke depan, desain pengembangan juga akan mempengaruhi perencanaan pembiayaan usaha.

e. Rencana Operasional dan Manajemen

Rencana operasional dan manajemen dibuat untuk menjelaskan bagaimana usaha akan berjalan dan berkelanjutan. Rencana operasional akan berfokus pada kebutuhan logistik perusahaan, misalnya bermacam tugas dan tanggung jawab dari tim manajemen, bagaimana prosedur penugasan antar divisi dalam perusahaan, serta kebutuhan anggaran dan pengeluaran yang berkaitan dengan operasional perusahaan.

f. Menghitung Pembiayaan

Siapa sih yang gak mau hitung-hitungan soal biaya? Faktor pembiayaan menjadi unsur penting dalam sebuah rencana bisnis. Dari mana sumber dana berasal, bagaimana mengatur anggaran agar efisien dan usaha dapat berjalan lancar adalah tugas penting yang harus direncanakan dalam komponen pembiayaan.

Selama kamu melakukan planning ini, kamu juga bisa melakukan controlling terhadap setiap proses bisnismu, sudahkah kamu siap menjalankan bisnis? 

Pernah kehilangan suatu benda, sakit, hingga kecelakaan? Hal ini pasti dan selalu terjadi kehidupan semua orang. Tidak ada kehidupan yang 100 persen aman dari gangguan-gangguan tersebut. Gangguan tersebut merupakan risiko yang harus dihadapi sewaktu-waktu, selain itu tidak jarang menguras harta benda dan aset yang kamu miliki.

Berbagai usaha pasti dilakukan untuk menghindari faktor risiko. Sebagai contoh, kamu lebih memilih memakai layanan antar jemput anak untuk ke sekolah untuk menghindari risiko kecelakaan di jalan yang lebih riskan saat anak kamu berangkat sendiri menggunakan transportasi umum. Contoh lainnya, kamu menerapkan pola hidup sehat, mulai dari asupan makanan hingga olahraga, untuk mencegah penyakit yang dapat membuat kamu sulit beraktivitas sehingga memerlukan biaya yang tidak sedikit dalam pengobatannya.

Tapi yang namanya resiko pasti selalu ada di dalam hidup kita semua. Misalnya, kamu sudah berusaha menjaga kendaraan kamu nih dengan memasang kunci ganda setiap kali parkir. Double protection dong lalu sekali waktu ketika banjir datang, kendaraan kamu terseret arus dan rusak. Resiko ini tentunya jarang terpikirkan, iya kan? Lain lagi saat kamu menghadapi kebakaran di rumah yang merupakan akibat rembetan dari kebakaran yang menimpa rumah tetangga. Ketika musibah itu terjadi, selain kehilangan aset rumah, barang-barang berharga dalam hunian kamu bisa saja ikut hangus. Ada kemungkinan juga kamu menderita sakit akibat peristiwa tersebut. 

Semua tidak akan lepas dari berbagai kemungkinan, dan cara menangani itu semua gimana? Jawabannya adalah asuransi. 

Menuru Undang-undang No.40 tahun 2014, Pengertian asuransi adalah perjanjian antara perusahaan asuransi dan pemegang polis yang menjadi dasar bagi penerimaan premi oleh perusahaan tersebut sebagai imbalan untuk 

  • Memberikan penggantian kepada pemegang polis karena kerugian, kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan keuntungan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita pemegang polis karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti; atau
  • memberikan pembayaran yang didasarkan pada meninggalnya pemegang polis, atau pembayaran yang didasarkan pada hidupnya pemegang polis dengan manfaat yang besarnya telah ditetapkan dan/atau didasarkan pada hasil pengelolaan dana oleh perusahaan.

Kira-kira apa aja sih manfaat asuransi?

1. Menghadirkan Rasa Aman

Resiko tentu menimbulkan kekhawatiran yang tidak pernah selesai, apalagi kalau orangnya panikan nih. Kalau sudah begitu, bukan tidak mungkin lagi hari-hari kamu  akan penuh kecemasan mengenai sesuatu masalah yang tidak pasti. Asuransi memberikan rasa aman untuk menghadapi semua itu sehingga kamu bisa lebih berkonsentrasi dalam beraktivitas dan mengembangkan diri. Hidup kamu pun akan lebih tenang karena merasa terlindungi.

2. Memberi Kepastian

Dari risiko yang bersifat tidak pasti, kamu bisa memperoleh kepastian dari asuransi. Artinya, kamu bisa memperkirakan biaya atau akibat finansial dari risiko yang bisa muncul kapan saja dengan nilai yang relatif pasti. Ibaratkan kamu gak digantungin dengan hal-hal yang tidak pasti lah ya… 

3. Tempat Menabung dan Investasi

Pada jenis tertentu, terdapat fasilitas asuransi yang memiliki nilai tunai jika tidak terpakai atau tidak ada pengajuan klaim. Jenis seperti itu disebut whole  life ataupun endowment. Bahkan sekarang, ada asuransi yang digabungkan dengan investasi yang dikenal dengan istilah unit link. Dari jenis tersebut, asuransi bukan hanya dapat mereduksi resiko pada diri ataupun aset kamu, melainkan juga bisa menjadi sarana menabung dan alat untuk berinteraksi.

4. Meminimalisasi Resiko Kerugian

Sesuai fungsi utamanya sebagai pengalih resiko, asuransi tentu saja membuat potensi kerugian yang kamu alami menjadi seminimal mungkin. Hal inilah yang membuat asuransi dikenal sebagai pereduksi resiko. Istilahnya ngurangin beban pikiranmu.

5. Meningkatkan Kegiatan Usaha

Bayangkan kalau tempat usaha kamu amit-amit hancur ataupun aset di dalamnya lenyap. Tentunya kamu harus menyediakan dana besar kan untuk penggantiannya supaya usaha terus berjalan. Dengan adanya asuransi, kerugian dari hal tersebut dapat ditanggungkan kepada pihak asuransi jadi dana yang ada nih bisa kamu pakai untuk meningkatkan kegiatan usaha kamu lagi deh. 

Apakah kamu sudah mempunyai asuransi? Kalau belum, yuk mulai buat asuransi hidup.

Hai kamu calon-calon pengusaha baru yang masih awam banget, lagi kepikiran atau sudah kepikiran untuk membangun usaha bisnis sendiri? Atau kamu sudah membangun dan sudah berjalan beberapa bulan? Secara sederhana perusahaan atau bisnis yang baru kamu mau bangun disebut startup, umumnya bisnis yang baru dimulai memiliki produk atau layanan berbasis teknologi digital seperti website, e-commerce, software dan mobile apps, sebagai contoh gojek dan tokopedia merupakan 2 perusahaan startup yang terbilang sukses di indonesia.

Eiitzzzz jangan takut dulu ya, bukan berarti kamu harus sebesar gojek dan tokopedia ya, tapi berusahalan untuk meniru kesuksesan mereka versi milikmu sendiri. Tapi bagaimana caranya sih agar usaha startup kamu berkembang lebih baik secara efisien? 

Cari Partner yang mengisi kekosongan skill anda 

Utamanya sih skill yang lebih penting untuk usaha start up adalah skill marketing dan programming. Dua hard skill ini merupakan skill yang paling dibutuhkan, kalau kamu tidak bisa skill programming, carilah partner yang menguasai coding. Sebaliknya kalau kamu tidak bisa marketing, carilah partner yang ahli bidang marketing. 

Dengan begitu, kamu tidak perlu menghabiskan uang banyak untuk menggaji programmer atau membayar digital marketing untuk pemasaran. Tapi ingat, partner ya partner. Dia adalah rekan kerjamu untuk bekerjasama membangun usaha. Jangan menjadikan seseorang sebagai partner hanya karena dia teman baikmu atau keluarga kalau tidak bisa saling melengkapi kekurangan skill kamu. 

Manfaatkan Freelancer

Gaji karyawan tetap merupakan salah satu pengeluaran cost terbesar dalam bisnis apapun, termasuk juga startup. Tapi masih ada beberapa usaha startup yang cukup berkembang memerlukan orang baru dalam tim seperti graphic designer, copywriter atau mungkin tambahan programmer.

Kalau kamu sudah tidak sanggup menghandle semua pekerjaan sendiri dan disisi lain cashflow masih belum stabil, disinilah kamu perlu mempertimbangkan mempekerjakan freelancer. 
Keuntungannya adalah kamu bisa membayar mereka pada saat diperlukan saja dan sangat cocok bagi usaha startup yang masih berusaha untuk memperbaiki cashflow. Ingat, kamu harus benar-benar selektif dalam memilih freelance ya seperti lihat portfolio atau CV mereka, serta pengalamannya, apakah sesuai dengan yang kamu butuhkan atau tidak. 

Memanfaatkan Co Working Space

Bagi yang ingin memiliki konsep office, menyewa ruang kantor itu sangat mahal apalagi kalau di kota besar seperti Jakarta. Banyak perusahaan startup dengan bisnis skala yang kecil, tidak sanggup menyewa kantor untuk tempat bekerja. Tapi di sisi lain, kalau perusahaan startup tidak mempunyai kantor, rasanya kurang profesional.  

Solusi satu-satunya adalah co working space dan virtual office. 

Co working space adalah ruang kantor yang dipakai bersama-sama (sehingga harga cost nya bisa lebih murah), pada umumnya dikhususkan untuk usaha startup. Co workingb space ini sudah dilengkapi dengan segala fasilitas seperti meja, kursi, internet wifi, meeting room dan lainnya.

Kamu dan rekan kerjamu bisa datang untuk bekerja, lalu pergi kapanpun saat kamu merasa pekerjaan sudah selesai. Biasanya sistem sewa per jam tapi ada juga yang gratis kalau kamu daftar sebagai member. Sedangkan virtual office lebih menyewa alamat kantor dan nomor telpon. Tidak memerlukan kantor secara fisik (karena kamu bisa bekerja dimana saja) seolah-olah kamu memiliki kantor dengan lokasi yang baik dan repsionis yang profesional juga. Enak kan? Hehe 

Rajin Bersosialisasi Offline dan Online

Cara ini akan menghemat banyak pengeluaran pemasaran yang akan kamu lakukan.

Di dunia offline, cobalah untuk ikut acara meetup, seminar, atau event-event lainnya yang sehubungan dengan usaha startup kamu. Dari sinikamu mungkin akan bertemu calon investor, wartawan yang tertarik meliput kisah startup kamun nih atau mungkin hal-hal baru yang bisa kamu pelajari, lumayan kan??

Di dunia online, cobalah untuk lebih aktif di social media, group, forum, dan blog dengan cara sharing informasi berguna yang relevan dengan produk usaha kamu. Bukan berarti kamu harus terus-menerus mempromosikan produk beserta usaha yang kamu bangun ya, tapi ceritakan dengan berbagi informasi atau tips terkait yang bermanfaat untuk audience kamu.

Gimana nih? Apakah masih takut ngeluarin biaya yang besar untuk usaha startup? Siap menuju startup yang berkembang? 

“Coba bayangkan kalo usaha kamu punya uang banyak, apa yang akan kamu lakukan?”
Waaaaahhh mendengar kalimat itu, kira-kira apa nih yang terlintas dipikiranmu? Pasti terpikirkan untuk membeli bahan produk yang baru atau mungkin barang-barang hiasan yang baru dan tanpa sadar uang sudah lenyap dihabiskan seketika.

Nah untuk menghindari hal tersebut, kamu perlu me-manage keuangan kamu. Tapi sebelumnya kamu tahu gak nih apa itu manajemen keuangan?

Manajemen keuangan adalah kegiatan merencanakan, mengatur, mengarahkan, dan mengawasi aktivitas finansial seperti pengadaan dan pemanfaatan uang perusahaan. Manajemen keuangan juga berarti menerapkan prinsip manajemen umum terhadap sumber daya keuangan perusahaan.

Manajemen ini juga merupakan segala aktivitas yang berhubungan dengan cara agar bisa mendapatkan modal kerja, menggunakan, mengalokasikan, mengelola aset perusahaan agar bisa mencapai tujuannya. 

Fungsinya untuk usahamu apa sih kira-kira?

Planning

Jika kamu ingin me-manage keuangan, kamu harus bertanggung jawab untuk merencanakan dan memperkirakan kebutuhan keuangan bisnis. Selain itu juga kamu perlu memberikan perincian mengenai jumlah uang yang akan dibutuhkan untuk membeli aset yang berbeda untuk usahamu.

Me-manage keuangan perlu mengetahui apa yang harus kamu keluarkan untuk modal kerja dan aset tetap untuk bisnis juga. Tugas penting lain dari manajemen keuangan adalah membuat rencana kedepannya untuk dana yang dibutuhkan usahamu.

Budgeting

Pengelolaan uang tunai atau kas demi pembagian uang gaji karyawanmu, tagihan listrik, kreditor, kewajiban lancar, pemeliharaan stok, pembelian bahan baku, dll.

Controlling

Kontrol keuangan dapat ditafsirkan sebagai analisis hasil aktual perusahaan, melalui dari perspektif yang berbeda pada waktu yang berbeda, dibandingkan dengan tujuan jangka pendek, menengah dan jangka panjang dalam rencana bisnis.

Pengendalian keuangan adalah tugas dari me-manage keuangan dan pembuat kebijakan perusahaan. Pengendalian keuangan ditetapkan dengan menyusun kebijakan dan prosedur yang membantu mencegah kesalahan pengelolaan uang. Kebijakan tersebut mencakup bagaimana cara mendokumentasikan pendapatan dan pengeluaran, metode pelaporan keuangan apa yang diadopsi, dan bagaimana perusahaan ingin mengelola keseluruhan uang. Dalam akuntansi, ada beberapa metode pengenalan pendapatan yang pada akhirnya memengaruhi bagaimana pendapatan dilaporkan dan bagaimana pajak ditangani. Disinilah fungsi manajemen keuangan dibutuhkan untuk merangkum semua laporan tersebut.

Auditing 

Pemantauan keuangan adalah salah satu fungsi manajemen keuangan yang paling penting. Saat kamu memiliki rencana untuk berinvestasi dan mengembangkan bisnis di tempat baru, naah kamu harus benar-benar melakukan pengawasan terhadap bisnis baru tersebut, terlebih lagi kalau lokasi yang dipilih berada di dekat kamu nih. Salah satu cara pengawasan yang paling tepat untuk mengawasi bisnis adalah melalui fungsi manajemen keuangan melalui laporan keuangan secara teratur yang meliputi arus kas, modal kerja, aktivasi lancar, laporan pendapatan, utang serta piutang bisnis.

Reporting

Setelah kamu me-manage keuanganmu, nah kewajiban yang sekarang harus kamu lakukan menyusun laporan mengenai kondisi keuangan beserta analisis rasio keuangannya. Laporan keuangan ini nanti juga bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi. Seperti contoh kamu perlu tahu, berapa laba atau rugi yang dihasilkan oleh perusahaan ? Berapa kenaikan aset perusahaan ? Berapa jumlah pertambahan utang perusahaan ? Berapa kenaikan omzet penjualan perusahaan ? Dan berapa-berapa lainnya bisa dijawab dengan pasti oleh fungsi pelaporan keuangan melalui laporan keuangan yang disusun.

Coba lihat sekelilingmu… Pasti dimana-mana menggunakan alat elektronik dalam rumah seperti tv, kulkas, Air Con, air purifier, PS4, laptop dan bahkan yang tak akan pernah lepas dari pandangan atau mungkin genggamanmu adalah handphone. Biasanya kamu menggunakan handphone untuk apa? Pasti searching sesuatu di google, nonton youtube atau bahkan membuka social media.  Hayoo? Benar kan? 

Dengan perkembangan era teknologi, terutama internet ini seakan menjadi kebutuhan untuk setiap orang. Mencari informasi, bertukar informasi, berkomunikasi, berbelanja, berbisnis dan masih banyak lagi aktivitas lain yang dapat dilakukan melalui internet. 

Menurut internet live stats, ada lebih dari tiga miliar pengguna aktif social media. Tentu saja kesempatan ini juga dimanfaatkan oleh para pelaku bisnis untuk membuka bisnis online. Sampai saat ini banyak sekali tersedia social media yang dapat dimanfaatkan untuk menjalankan bisnis online, diantaranya seperti Facebook, Twitter, Instagram, Snapchat.

Setiap social media memiliki karakteristik masing-masing dalam penggunaannya. Agar mendapatkan pelanggan yang sesuai dengan target, Karena itu kamu juga perlu menerapkan perlakuan yang berbeda di setiap social media

Selain melakukan transaksi jual beli, membangun hubungan interaksi, media sosial juga dapat digunakan untuk melakukan branding. Banyaknya fitur yang disediakan menjadikan pengusaha atau perusahaan membuat konten yang menarik. Tentu saja semua itu agar branding perusahaan semakin kuat di mata konsumen. Namun, beberapa pebisnis juga sering mengabaikan branding. Padahal branding merupakan hal yang penting dalam sebuah bisnis. Kamu pasti bisa kalau kamu mau berusaha, branding dalam sosial media sebenarnya mudah. Untuk itu, agar branding yang dilakukan tepat, kayak gimana sih caranya? Yuk lihat tips berikut ini cara branding di social media.

1. Gunakan Nama yang menarik untuk Semua Sosial Media

Di sosmed, kamu bisa mendeskripsikan gimana sih produk kamu dan apa keunikannya. Gunakan informasi dan foto asli hasil milik kamu ya. Jangan gunakan nama-nama yang sudah ada, bahkan menggunakan nama dan foto artis. Gak original punyamu ini mah… 

Penggunaan nama yang menarik ini berlaku untuk semua sosial media yang kamu punya, agar setiap orang yang ingin mencari informasi soal produk kamu di Facebook, YouTube, Twitter atau Instagram akan lebih mudah ditemukan. Dengan melakukan langkah ini, kamu sudah melakukan personal branding untuk produk kamu sendiri.

2. Rutin update konten socmed

Pastikan kamu selalu memperbarui konten di sosmed, apakah itu deskripsi, biografi, maupun foto. Konten yang up todate memiliki kesempatan yang lebih besar untuk dilihat orang lain. Dengan melakukan update secara rutin, kamu juga membuat yakin orang lain kalau akun yang kamu kelola adalah benar-benar brand kepunyaan kamu sendiri dan bukan dikelola orang lain. Sebutnya original gitu loh…  

3. Cari dan Posting Konten Sesuai Passion

Semakin banyak kamu posting konten di sosial media, semakin banyak juga orang yang akan mengenali produk kamu nih. Tapi ada beberapa hal yang perlu diingat, tidak semua sosial media mengiizinkan penggunannya untuk posting dalam jumlah banyak dalam waktu berdekatan.

4. Bergabung dalam Grup atau Komunitas

Komunitas adalah salah satu tempat untuk membagikan ilmu yang sudah kamu miliki. Bergabung dengan komunitas yang memiliki visi yang sama denganmu, tentu akan menambah wawasan dan memperluas jaringan. Pastikan kamu sering mengajukan pertanyaan dalam grup tersebut agar orang-orang mengetahui kamu dan produkmu juga ya.

Lakukan interaksi sebanyak mungkin dengan orang-orang yang punya visi dan misi yang sama dengan kamu. Cobalah sesekali untuk sekadar “say hi” kepada orang-orang, terutama yang kamu anggap sebagai role model di sosmed. Besar kemungkinan mereka akan melihat profil kamu sampai ke socmed produk kamu, lalu merekomendasikannya ke orang lain. Secara gak langsung kamu dapet promosi deh dari orang lain hehe… 

5. Pilih Media yang Tepat

Kalau kamu sudah tahu passion kamu, sekarang saatnya memilih media yang cocok untuk mendongkrak personal branding produk kamu nih. Sebagai contoh kamu seorang pengusaha kuliner, maka media yang cocok untuk kamu adalah Instagram dan Tumbler. Beberapa media lain, seperti Twitter, Blog, dan Google+ juga berguna untuk melakukan promosi dan hasil-hasil foto yang telah diunggah ke Instagram. Pastikan kamu menggunakan setiap sosial media sesuai dengan porsinya masing masing.

6. Follow akun lain yang bermanfaat

Cara lain membangun personal branding produk kamu dii sosmed, adalah dengan mengikuti akun-akun yang bermanfaat sebagai contoh kamu pengusaha makanan, yang perlu kjamu follow adalah akun instagram yang berhubungan dengan kuliner dan travelling. 

7. Minta Testimoni dari Orang yang Anda Kenal

Di Instagram, tidak hanya berbagi tentang produkmu saja, tapi menjelaskan secara detail produk kamu ini seperti apa, termasuk rasanya, packagingnya dan lainnya untuk mendukung promosi branding produk kamu loh. Dalam penggunaan sosmed tersebut, kamu bisa minta testimoni skill dari orang-orang yang kamu kenal atau mungkin customer yang suka beli produk kamu. Dengan begitu orang akan tertarik untuk membeli setelah membaca testimoni yang sudah ada. 

Udah baca tips diatas, gimana nih? apa kamu sudah melakukan branding dengan menggunakan media?