Hai kamu calon-calon pengusaha baru yang masih awam banget, lagi kepikiran atau sudah kepikiran untuk membangun usaha bisnis sendiri? Atau kamu sudah membangun dan sudah berjalan beberapa bulan? Secara sederhana perusahaan atau bisnis yang baru kamu mau bangun disebut startup, umumnya bisnis yang baru dimulai memiliki produk atau layanan berbasis teknologi digital seperti website, e-commerce, software dan mobile apps, sebagai contoh gojek dan tokopedia merupakan 2 perusahaan startup yang terbilang sukses di indonesia.

Eiitzzzz jangan takut dulu ya, bukan berarti kamu harus sebesar gojek dan tokopedia ya, tapi berusahalan untuk meniru kesuksesan mereka versi milikmu sendiri. Tapi bagaimana caranya sih agar usaha startup kamu berkembang lebih baik secara efisien? 

Cari Partner yang mengisi kekosongan skill anda 

Utamanya sih skill yang lebih penting untuk usaha start up adalah skill marketing dan programming. Dua hard skill ini merupakan skill yang paling dibutuhkan, kalau kamu tidak bisa skill programming, carilah partner yang menguasai coding. Sebaliknya kalau kamu tidak bisa marketing, carilah partner yang ahli bidang marketing. 

Dengan begitu, kamu tidak perlu menghabiskan uang banyak untuk menggaji programmer atau membayar digital marketing untuk pemasaran. Tapi ingat, partner ya partner. Dia adalah rekan kerjamu untuk bekerjasama membangun usaha. Jangan menjadikan seseorang sebagai partner hanya karena dia teman baikmu atau keluarga kalau tidak bisa saling melengkapi kekurangan skill kamu. 

Manfaatkan Freelancer

Gaji karyawan tetap merupakan salah satu pengeluaran cost terbesar dalam bisnis apapun, termasuk juga startup. Tapi masih ada beberapa usaha startup yang cukup berkembang memerlukan orang baru dalam tim seperti graphic designer, copywriter atau mungkin tambahan programmer.

Kalau kamu sudah tidak sanggup menghandle semua pekerjaan sendiri dan disisi lain cashflow masih belum stabil, disinilah kamu perlu mempertimbangkan mempekerjakan freelancer. 
Keuntungannya adalah kamu bisa membayar mereka pada saat diperlukan saja dan sangat cocok bagi usaha startup yang masih berusaha untuk memperbaiki cashflow. Ingat, kamu harus benar-benar selektif dalam memilih freelance ya seperti lihat portfolio atau CV mereka, serta pengalamannya, apakah sesuai dengan yang kamu butuhkan atau tidak. 

Memanfaatkan Co Working Space

Bagi yang ingin memiliki konsep office, menyewa ruang kantor itu sangat mahal apalagi kalau di kota besar seperti Jakarta. Banyak perusahaan startup dengan bisnis skala yang kecil, tidak sanggup menyewa kantor untuk tempat bekerja. Tapi di sisi lain, kalau perusahaan startup tidak mempunyai kantor, rasanya kurang profesional.  

Solusi satu-satunya adalah co working space dan virtual office. 

Co working space adalah ruang kantor yang dipakai bersama-sama (sehingga harga cost nya bisa lebih murah), pada umumnya dikhususkan untuk usaha startup. Co workingb space ini sudah dilengkapi dengan segala fasilitas seperti meja, kursi, internet wifi, meeting room dan lainnya.

Kamu dan rekan kerjamu bisa datang untuk bekerja, lalu pergi kapanpun saat kamu merasa pekerjaan sudah selesai. Biasanya sistem sewa per jam tapi ada juga yang gratis kalau kamu daftar sebagai member. Sedangkan virtual office lebih menyewa alamat kantor dan nomor telpon. Tidak memerlukan kantor secara fisik (karena kamu bisa bekerja dimana saja) seolah-olah kamu memiliki kantor dengan lokasi yang baik dan repsionis yang profesional juga. Enak kan? Hehe 

Rajin Bersosialisasi Offline dan Online

Cara ini akan menghemat banyak pengeluaran pemasaran yang akan kamu lakukan.

Di dunia offline, cobalah untuk ikut acara meetup, seminar, atau event-event lainnya yang sehubungan dengan usaha startup kamu. Dari sinikamu mungkin akan bertemu calon investor, wartawan yang tertarik meliput kisah startup kamun nih atau mungkin hal-hal baru yang bisa kamu pelajari, lumayan kan??

Di dunia online, cobalah untuk lebih aktif di social media, group, forum, dan blog dengan cara sharing informasi berguna yang relevan dengan produk usaha kamu. Bukan berarti kamu harus terus-menerus mempromosikan produk beserta usaha yang kamu bangun ya, tapi ceritakan dengan berbagi informasi atau tips terkait yang bermanfaat untuk audience kamu.

Gimana nih? Apakah masih takut ngeluarin biaya yang besar untuk usaha startup? Siap menuju startup yang berkembang? 

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.

I agree to these terms.