Dalam berbisnis, setiap hari adalah kesempatan untuk kamu memajukan bisnis dan menjadi lebih baik dari kondisi saat ini. Pastinya, akan selalu ada ruang untuk kamu mengembangkan bisnis yang kamu miliki.

Banyak faktor yang bisa membuat bisnis kamu masuk dalam kategori berkembang, misalnya meningkatnya keuntungan, berkurangnya kerugian, mendapat pelanggan baru, atau memperluas target pasar yang kamu miliki. Kuncinya adalah kamu harus memiliki visi mengenai apa yang ingin dicapai lewat bisnis kamu.

Namun sebelum kamu mewujudkan visi tersebut, penting bagi kamu untuk memiliki manajemen operasional yang rapi serta sehat. Berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan agar operasional bisnis kamu dapat berjalan secara lebih efisien.

1. Gunakan sumber daya yang kamu miliki secara efektif

Menggunakan sumber daya secara efektif adalah salah satu cara untuk meningkatkan kinerja bisnis kamu. Sumber daya yang digunakan pun bisa bermacam-macam bentuknya. Sebagai permulaan, investasi dalam bentuk peralatan untuk menunjang bisnis sangatlah diperlukan.

Jika kamu belum bisa memiliki peralatan yang memadai pun tidak perlu khawatir. kamu bisa mencari jasa yang menyediakan kebutuhan bisnis kamu, seperti packaging, jasa pengiriman, percetakan, dan perintilan penting lainnya.

2. Pekerjakan karyawan kamu dengan baik

Meskipun kamu harus memastikan setiap hal kecil dari bisnis kamu berjalan dengan lancar, jangan sampai semua pekerjaan kamu tangani sendiri. Jangan sungkan untuk memberi pekerjaan kepada karyawan kamu sehingga tiap karyawan punya perannya masing-masing. Memberikan peran yang detil dan jelas kepada karyawan adalah bukti kamu melakukan manajemen karyawan dengan baik.

Jangan lupa juga untuk mengatur hak serta benefit yang layak untuk karyawan kamu, seperti misalnya jatah cuti, bonus, tunjangan hari raya, uang lembur, dan lain sebagainya. Dengan demikian, karyawan kamu akan merasa senang, kerja penuh semangat, serta loyal dengan perusahaan kamu.

3. Otomatiskan beberapa pekerjaan kamu

Selama ada pekerjaan yang bisa kamu buat secara otomatis, lakukan lah. Misalnya seperti membuat sistem payroll untuk membayar gaji tiap karyawan kamu atau sekadar mengirimkan struk kepada vendor. Lagi-lagi gunanya adalah untuk menghemat waktu agar kamu dan karyawan lainnya dapat mengerjakan pekerjaan lain yang lebih produktif.

kamu juga bisa menggunakan fitur Ingredient Inventory pada aplikasi kasir Moka dapat secara otomatis mengetahui keluar masuknya inventaris secara real time sehingga kamu tidak perlu lagi menghitungnya secara manual.

4. Gunakan software untuk mengatur keuangan

Mengatur keuangan di dalam bisnis kamu bukanlah perkara mudah. Apalagi jika harus membuat laporan akhir tahun guna keperluan pembayaran pajak. Di sini lah gunanya kamu menggunakan software untuk mengatur keuangan kamu. Sekarang pun sudah banyak software yang dapat mengatur keuangan kamu, seperti Sleekr dan Jurnal. Beberapa software ini menyediakan beragam fitur keuangan untuk kamu gunakan, seperti untuk membuat laporan keuangan, perhitungan pajak, serta payroll.

5. Manfaatkan teknologi untuk menunjang bisnis kamu

Perkembangan teknologi saat ini semakin pesat. Tak jarang, pemanfaatan teknologi ini dapat membuat operasional bisnis yang kamu miliki menjadi lebih efisien. Misalnya, penggunaan aplikasi kasir Moka secara efisien dapat membantu kamu untuk mengurangi biaya operasional. Misalnya dengan fitur Inventory Management, kamu dapat mengetahui informasi dari supplier kamu saat hendak menambah stok. kamu dapat mengubah sistem pembelian dari harian menjadi mingguan. Dengan begini, kamu melakukan penghematan biaya antar jemput barang. Selanjutnya, Purchase Order akan diberikan kepada supplier untuk mengetahui berapa banyak stok yang kamu pesan.

5 Tips Mengelola Operasional Bisnis Anda secara Efisien ini bisa kamu terapkan, lho. Sebagai small business owner tidak hanya membutuhkan ide atau gagasan kreatif, tetapi #cumabutuhkomitmen dalam mengembangkan bisnis yang kamu miliki.

 

Sumber artikel : https://blog.mokapos.com/2018/07/31/5-tips-mengelola-operasional-bisnis-anda-secara-efisien/

 

Setiap tahun perusahaan akan menjumpai musim pembayaran pajak yang sangat menguras tenaga dan pikiran, terutama jika selama ini masalah pencatatan keuangan tidak diatasi dengan benar.

Jika kamu seperti kebanyakan pembayar pajak, yang mengalami musim pajak dengan sedikit menegangkan dan penuh perjuangan,  maka melalui artikel kali ini, kamu bisa menyiapkan rencana untuk musim pajak tahun depan tanpa stress melalui perencanaan yang baik yang bisa kamu mulai hari ini.

Melihat Pengalaman Untuk Rencana Ke Depan

Pengalaman adalah guru terbaik.  Tinjau ulang keuangan kamu sesering mungkin, dan pastikan kamu mulai menyisihkan sebagian dari penghasilan kamu untuk pembayaran pajak tahun depan.

Belajar dari pengalaman langsung kamu dalam pembayaran pajak tahun lalu untuk  dapat membantu mengoptimalkan pendekatan kamu terhadap musim pajak pada tahun-tahun berikutnya. Evaluasi setiap pemasukan yang kamu terima  dalam 6 bulan terakhir, dan bandingkan kondisi tersebut dengan tahun tahun sebelumnya.

Pelajari kesulitan apa saja yang kamu hadapi pada pembayaran pajak tahun sebelumnya agar dapat diantisipasi.

Tetap up-to-date dengan pembukuan kamu

Jika kamu ingin pengajuan pajak kamu menjadi sempurna tahun depan, penting untuk mulai menilai arus kas kamu dan biasakan mengelola pembukuan kamu secara teratur.
Pembukuan kadang terlihat seperti sebuah tugas yang mudah untuk ditunda, tetapi jika tidak segera dikerjakan, akan banyak detil yang terlupa dan  itu akan menjadi penghalang yang jauh lebih sulit untuk diatasi jika kamu meninggalkannya pada menit terakhir.

Melakukan pembukuan secara mingguan atau bulanan membutuhkan usaha jauh lebih sedikit daripada mengerjakan semuanya mendekati waktu pembayaran pajak berikutnya. Ada banyak alasan untuk menjaga pembukuan kamu saat ini dan akurat.

Jangan Pernah Melewatkan Potongan Pajak

Potongan pajak tentunya sangat berarti untuk mengurangi beban biaya yang harus ditanggung perusahaan. Untuk mendapatkan pemotongan pajak, ingat semua biaya yang telah kamu tanggung selama 16 bulan terakhir, catat semua pengeluaran kamu sampai waktu pembayaran pajak berikutnya, simpan semua bukti transaksi terutama terhadap pembelian yang sudah di kenai pajak, sehingga kamu bisa mendapatkan potongan saat waktu pembayaran pajak tiba.

Jika kamu mengalami kesulitan untuk selalu menyimpan bukti transaksi, kamu bisa mencoba aplikasi Jurnal Snap, yang akan membantu penyimpanan bukti transaksi secara digital dan menyimpannya secara aman di cloud tanpa khawatir kehilangan semua bukti transaksi perusahaan. Semudah itu!

Lakukan Pembukuan Sekarang Juga

Mengarsipkan pajak ketika kamu tidak siap sama halnya dengan diberi tugas untuk menulis laporan dengan deadline sekarang juga. Dengan deadline yang begitu dekat, pastinya kamu akan terburu-buru mengerjakan dan melewatkan banyak data penting yang mungkin bisa mengurangi pajak atau menghindarkan perusahaan dari resiko terkena audit.

Kamu akan menghemat banyak waktu, kekhawatiran, dan masalah jika kamu mengajukan pajak dengan benar — dengan data yang tepat untuk mendukungnya melalui laporan keuangan yang baik dan tertata.

Bagaimana cara memulainya?Biasakan melacak pendapatan dan pengeluaran kamu dengan memasukkan semuanya ke dalam aplikasi akuntansi Jurnal secara teratur. Jurnal menyimpan semua data kamu dan memudahkannya untuk dapat diakses dari salah satu perangkat kamu, kapanpun kamu mau!

Lakukan Rekonsiliasi Bank Secara Teratur

Menambahkan rekonsiliasi bank bulanan ke rutinitas kamu akan membantu kamu menangkap perubahan apa pun dengan keuangan perusahaan sebelum terlambat.

Rekonsiliasi bank digunakan untuk membandingkan catatan kamu dengan catatan bank, untuk melihat apakah ada perbedaan antara dua set catatan ini untuk transaksi tunai kamu. Saldo akhir versi kamu dari catatan kas dikenal sebagai saldo buku, sedangkan versi bank disebut saldo bank.

Untuk menghindari situasi keuangan yang sulit, mulailah dengan menilai arus kas kamu secara teratur. Pastikan kamu mengunakan fitur Cash Link dari Jurnal untuk mendapatkan proses rekonsiliasi yang mudah dengan pihak Bank.

Memisahkan Keuangan Bisnis dan Pribadi

Kebiasaan penting yang mendukung  perencanaan pajak yang dilakukan oleh semua profesional pajak secara serius adalah memisahkan keuangan bisnis dan keuangan pribadi. Memiliki akun bersama untuk penggunaan pribadi dan bisnis dapat menyebabkan kamu menghadapi biaya bisnis yang tidak jelas atau secara tidak sengaja mengklaim biaya bisnis sebagai biaya pribadi. Hal ini tentunya akan membuat laporan keuangan kamu menjadi kacau dan mempengaruhi hasil akhir jumlah pajak yang harus kamu bayarkan secara tidak langsung.

Ajukan permohonan kartu kredit bisnis baru atau buka rekening bank terpisah untuk bisnis kamu agar aliran kas tetap terpisah, sehingga pencatatan menjadi mudah  dan perhitungan pajak yang kamu bayarkan menjadi jelas.

Jika beberapa hal di atas masih belum bisa diantisipasi, maka tidak ada kata terlambat untuk memulainya hari ini. Kamu bisa memulainya bersama EXCELLOKA.

EXCELLOKA adalah program pelatihan GRATIS berkesinambungan untuk Small Business Owner (UMKM) Indonesia yang diinisiasi oleh excellence.asia. Pada LOKA 15 kita akan belajar tentang “All About TAX and How Small Business Can Get Benefit from The New Tax Rate” bersama Gabriel Kurniawan (Director GCK Consulting, Partner Jurnal.id) Acara ini diselenggarakan pada Sabtu, 18 Agustus 2018 jam 09.00 WIB di Backspace Lippo Mall Puri.

DAFTAR SEKARANG http://exc.li/loka15

 

Sumber artikel : https://www.jurnal.id/id/blog/2018/bebas-stress-menghadapi-pajak-dengan-perencanaan-mulai-hari-ini

Jika kamu sedang membangun sebuah bisnis, tentu kamu menyadari bahwa cara mengatur keuangan perusahaan merupakan hal terpenting dalam menentukan suksesnya sebuah bisnis. Secara sederhana, cara mengatur keuangan perusahaan yang benar tentunya berhasil mendapatkan lebih banyak keuntungan daripada mengeluarkannya.

Keuntungan yang berlebih disebut laba, dan setiap orang pasti mengharapkan memperoleh laba untuk dibagi ke para pemilik perusahaan, dan sebagian lagi dipakai untuk ekspansi bisnis. Ketika hal ini terjadi, berarti kamu telah berhasil menemukan cara mengatur keuangan perusahaan yang baik.

Untuk membantu kamu dalam membuat keputusan-keputusan yang tepat mengenai cara mengatur keuangan perusahaan, kami memiliki 9 faktor penting yang perlu kamu pelajari untuk menghindari kas negatif dan gagalnya seluruh sistem operasional:

9 Faktor yang Berdampak Besar dalam Cara Mengatur Keuangan Perusahaan:

    1. Papan Skor Laba
    2. Pengelolaan Key Performance Indicator
    3. Program Sistem Akuntansi
    4. Pengelolaan Arus Kas
    5. Team Building
    6. Productivity Metric
    7. Anggaran
    8. Klien yang Tepat
    9. Target Finansial

Ingin tahu lebih dalam? Kami akan membahasnya satu persatu.

1. Papan Skor Laba

Cobalah bertanya ke anggota tim inti manajemen tentang indicator dan pendorong utama pertumbuhan bisnis perusahaan kamu. Kira-kira apa jawaban mereka?Apakah jawaban mereka papan skor? Apakah kamu setuju?

Lalu bagaimana pemantauan skor tersebut bisa mempengaruhi cara pengaturan keuangan perusahaan? Apakah kamu mempunyai akses untuk memantau angka-angka tersebut, dan seberapa sering kamu memantaunya?

Setiap perusahaan harus memiliki 4 papan skor atau score card utama:

  1. Sales (Penjualan)
  2. Gross Profit (Laba Kotor)
  3. Gross Profit Percentage (Persentase Laba Kotor)
  4. Nett Income (Pendapatan Bersih)

Masing-masing papan skor perlu dipantau setiap kuartal untuk mendapatkan data mengenai:

  1. Bagaimana tren yang sedang berjalan? Apakah naik, turun, atau stagnan?
  2. Bagaimana target yang yang sudah ditetapkan sebelumnya? Apakah tercapai atau tidak?

Selanjutnya, hasil yang didapat harus dianalisis untuk pengembangan di periode berikutnya.

Begitulah siklusnya: analisis-keputusan-tindakan-hasil, yang akan berputar terus di setiap periode. Pemantauan papan skor laba akan menunjukkan tren serta antisipasi di masa depan yang akan membantu kamu untuk menemukan cara mengatur keuangan perusahaan yang lebih baik. Bila tren menunjukkan peningkatan, maka kamu bisa mengalokasikan dana untuk pos yang memerlukan. Bila ada penurunan, tentunya kamu perlu segera memperketat pengeluaran.

2. Pengelolaan Key Performance Indicator

Faktor kedua adalah bagaimana kamu mengelola KPI. Sebelum membahasnya lebih jauh, ada baiknya kamu memastikan: Apakah selama ini kamu mempunyai KPI yang bisa digunakan untuk membuat keputusan? Apakah kamu mendapatkan laporan keuangan dan laporan manajemen?

Apabila kamu hanya mendapatkan laporan keuangan dan tidak mendapatkan laporan manajemen, sudah saatnya kamu mengetahui pentingnya kegunaan laporan manajemen yang bisa meningkatkan kinerja dan keuntungan perusahaan.

Ada 2 jenis KPI untuk laporan manajemen, berdasarkan pada apa yang kamu jual. Perusahaan yang menjual barang akan memfokuskan KPI pada:

  1. Angka penjualan
  2. Biaya produksi
  3. Perputaran persediaan (Inventory Turnover)
  4. Rasio DSO (Days Sales Outstanding), yaitu jangka waktu tertagihnya piutang tertentu

Sementara, perusahaan yang menjual jasa akan memfokuskan KPI pada:

  1. Penetapan harga jual
  2. ROI (Return on Investment) dari biaya gaji yang dikeluarkan
  3. Biaya gaji per jam terbayar
  4. Penghasilan per jam yang diterima
  5. Rasio DSO (Days Sales Outstanding), yaitu jangka waktu tertagihnya piutang tertentu

Laporan Manajemen akan sangat memberikan manfaat bagi kamu dalam mengetahui gambaran spesifik dari kondisi perusahaan. Akan tetapi, pastikanlah bahwa laporan tersebut bisa kamu tindaklanjuti sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan bisnis berikutnya, termasuk bagaimana cara mengatur keuangan perusahaan yang tepat.

Sayangnya, banyak pelaku bisnis yang belum menyadari pentingnya laporan manajemen karena pertimbangan faktor biaya dan keterbatasan waktu. Hal yang harus diperhatikan adalah jika kamu tidak menganalisis laporan manajemen setiap bulannya, kamu akan kehilangan kesempatan untuk berkembang dan menghindari menjalankan program berbiaya tinggi yang tidak memberikan imbal balik investasi (ROI – Return On Investment)

Kini, kamu tahu pentingnya laporan manajemen terhadap cara mengatur keuangan perusahaan, terutama untuk produksi dan biaya gaji yang paling banyak menyedot dana.

3. Sistem Program Akuntansi

Apakah kamu memiliki program akutansi yang terkomputerisasi? Dengan membangun program akutansi yang lebih modern, kamu dapat memastikan penerimaan data yang lebih relevan, lebih cepat, dan lebih sedikit kemungkinan kesalahan dibandingkan dengan proses manual.

Selain itu, laporan yang kamu dapatkan juga akan lebih bermanfaat, akurat, dan tepat waktu dengan biaya yang lebih rendah. Hal ini merupakan keunggulan utama yang tidak dimiliki bisnis skala kecil di masa lalu, dan bisa kamu manfaatkan sekarang untuk menganalisis cara mengatur keuangan perusahaan yang sesuai untuk bisnis kamu.

Apabila kamu memerlukan sistem yang bisa di-customized dan lebih terintegrasi antara akuntansi dan proses bisnis lainnya, maka kamu dapat menggunakan ERP (Enterprise Resource Planning).

4. Perbaikan Arus Kas

Apa itu arus kas? Sebelum melakukan analisis untuk menemukan cara mengatur keuangan perusahaan, kamu harus memahami terlebih dahulu hubungan antara arus kas dan keuntungan perusahaan. Dengan memahami arus kas, kamu bisa mengetahui ke mana uang kamu mengalir. Meski bagi sebagian pebisnis arus kas dan keuntungan dapat menunjukkan hal berbeda, namun pengelolaan arus kas adalah bagian integral untuk kesuksesan dan kesehatan keuangan perusahaan.

Untuk lebih memahaminya, perhatikan perbandingan di bawah ini:

Uang perusahaan kamu terletak di aset seperti:

  • Inventaris
  • Aset Tetap – Mesin dan Bangunan
  • Piutang Usaha
  • Biaya Bayar Di Muka

Di lain sisi, kamu menggunakan uang untuk membayar hutang seperti:

  • Hutang Usaha
  • Hutang Pajak
  • Hutang Biaya
  • Pinjaman Bank

Arus kas dapat membantu kamu dalam membuat keputusan dalam menentukan kapan saatnya berinvestasi atau menunda investasi, apakah menunda mengeluarkan uang atau saatnya membelanjakan uang.

Dengan demikian, perbaikilah arus kas perusahaan dengan berbagai strategi pengelolaan, karena menghasilkan keuntungan saja tidak cukup untuk menjamin kesuksesan dan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang.

5. Team Building

Apakah kamu pernah berpikir bagaimana memotivasi tim kamu untuk mendorong kinerja bisnis dan menghasilkan keuntungan yang optimal?

Merupakan hal yang penting untuk terus mengevaluasi produktivitas dari sumber daya manusia kamu, dan memberikan pemahaman yang sama tentang strategi bisnis yang ingin kamu jalankan, termasuk:

  • Apa tujuan perusahaan kamu
  • Mengapa pelanggan harus membeli dari kamu
  • Apa yang akan mereka dapatkan dengan bekerja di perusahaan kamu

Ketika kamu dan tim memiliki pemikiran serta visi yang sama, maka akan timbul keterlibatan dari semua anggota sehingga mendorong produktivitas dan tentunya keuntungan perusahaan.

Di samping itu, hal terpenting yang harus kamu perhatikan adalah bagaimana membuat tim kamu tetap bahagia dengan menghargai kinerja mereka. Jika kamu menghargai tim sebagai sumber daya terpenting, kamu perlu mendengarkan kebutuhan pelatihan, tujuan karir dan gagasan mereka untuk bisnis kamu.

Ada beberapa cara untuk mengukur apakah karyawan kamu bahagia dan menghasilkan karya berkualitas, dan salah satu cara yang paling sederhana adalah dengan mewajibkan para supervisor untuk turun dan mendengar kebutuhan dari para tim mereka.

Ingatlah bahwa karyawan dengan tingkat kebahagiaan yang baik akan membuat perusahaan menjadi lebih baik, mereka akan lebih terpacu untuk melayani klien dengan sepenuh hati. Anggota tim yang tidak produktif hanya akan memakan biaya sia-sia, dan harus segera digantikan karena akan memberatkan keuangan perusahaan. Hal ini termasuk faktor terpenting dalam cara mengatur keuangan perusahaan.

6. Productivity Metric

Jika kamu tidak pernah melakukan pengukuran ini, kamu harus segera melakukannya.

Apabila bisnis kamu adalah “people business” – bisnis yang menghasilkan uang dengan memberikan pelayanan yang diberikan oleh karyawan – kamu perlu berfokus pada KPI karyawan.

Ada banyak hal yang harus diprioritaskan tentang pengawasan angka, yang berkaitan dengan apa yang penting dan menilai KPI bersama dengan tim. Tentunya, ada banyak pertanyaan yang harus kamu tanyakan sebagai seorang pimpinan. Namun dengan penetapan KPI yang tepat, karyawan akan dapat menentukan target pada scorecard-nya masing-masing dan kamu bisa menganalisis untuk memastikan bahwa garis tren pendapatan perjam yang dibayarkan meningkat pada tingkat yang sama atau lebih besar daripada biaya tenaga kerja perjam yang dibayarkan.

Pimpinan yang berpikir strategis memkamung karyawan sebagai aset bisnis. Tingkat pergantian karyawan yang lebih rendah akan membantu mereka mencapai margin keuntungan yang ditargetkan, dan hal ini akan memudahkan perusahaan menemukan cara megatur keuangan perusahaan yang sehat.

7. Anggaran

Berdasarkan sebuah artikel yang dimuat di majalah Entrepreneur, hanya 47% pemilik usaha kecil yang memiliki anggaran.

Anggaran keuangan perusahaan adalah pedoman kamu dalam mengukur dan mengawasi kinerja keuangan. Karena itu, sebagai salah satu cara mengatur keuangan perusahaan, anggaran harus selalu dievaluasi atau bahkan direvisi. Lakukan evaluasi anggaran selama 6 bulan sekali. Dalam periode itu, kamu sudah memiliki informasi yang penting untuk membantu kamu melakukan evaluasi, namun tidak disarankan untuk melakukan koreksi dalam periode ini karena masih terlalu dini.

Sayangnya hanya sebagian kecil perusahaan usaha kecil yang memiliki anggaran. Jika kamu tidak memiliki anggaran, bagaimana kamu dapat menjawab pertanyaan di bawah ini:

  • Bagaimana pendapataan akan berubah di paruh tahun kedua?
  • Berapakah target % laba kotor? (Cara cepat memperkirakan harga pokok penjualan)
  • Berapakah penyesuaian biaya yang harus dilakukan mengantisipasi perubahan pendapatan?
  • Apakah untuk mencapai target pendapatan harus dikeluarkan biaya lebih untuk marketing atau sales?
  • Apakah membutuhkan tempat lebih besar untuk menampung karyawan baru?

Banyak pemilik bisnis merasa membuat anggaran adalah hal yang membuat frustrasi, dan hal ini dapat dimaklumi. Hal yang sulit adalah memprediksi biaya operasional selama satu tahun serta memberi ruang untuk pengeluaran tak terduga yang mungkin muncul. Namun, merencanakan anggaran tahunan bisa lebih mudah bila kamu membaginya menjadi 2 bagian dalam setahun.

8. Klien Tepat

Bagaimana memilih klien yang tepat dapat membantu kamu menemukan cara mengatur keuangan perusahaan yang baik? Inilah jawabannya.

Ada model bisnis yang berbasis jasa dimana perusahaan menarik dan mempertahankan basis klien. Semua hal yang dilakukan perusahaan itu berfokus pada networking, marketing, dan aktivitas lainnya yang bertujuan membuat klien tetap menggunakan jasa perusahaan tersebut.

Namun apa jadinya jika kamu klien yang memberikan nilai margin rendah? Bagaimana dengan klien yang selalu membayar tidak tepat waktu? Apakah kamu akan mempertahankannya? Semata-mata demi arus kas atau ketakutan tidak bisa mencari klien baru dengan margin lebih tinggi?

Tinggalkan klien yang buruk supaya tidak menjadi bencana bagi tim dan kesuksesan perusahaan kamu. Hal itu memang tidak mudah, apalagi ketika kamu sedang mencari klien baru. Namun memutus klien yang buruk memungkinkan kamu merelokasi sumber daya yang kamu ke tempat lain yang lebih produktif.

9. Target Finansial Bisnis

Terakhir, lakukanlah langkah besar menuju kesuksesan perusahaan kamu dengan cara menulis target finansial. Hal itu juga akan membantu kamu mengendalikan perusahaan, karena kamu sedang membuat haluan pengaturan keuangan perusahaan.

Ingatlah tidak ada hal yang terlalu awal untuk menuliskan target yang ingin kamu capai di masa mendatang. Hal ini hanya bisa dilakukan oleh kamu sebagai pemilik bisnis, yang tidak mungkin dilakukan oleh karyawan. Hanya kamu yang memahami fokus arah bisnis dan tujuan perusahaan, serta cara mengatur keuangan perusahaan untuk mencapai keuntungan yang optimal. Dengan menuliskan target finansial, kamu akan menghubungkan elemen kesuksesan yakni kepuasan pelanggan, pencapaian target pendapatan, dan kinerja karyawan untuk mencapai target tersebut.

Ini Saatnya Memperbaiki Cara Mengatur Keuangan Usaha kamu

kamu seorang pengusaha dan belum melakukan 9 faktor diatas? Inilah saatnya kamu melakukan langkah pertama. kamu tidak dapat melakukannya sekaligus, namun apabila kamu melakukannya dengan bertahap dan seksama, kamu akan merasakan hasilnya. 9 faktor ini adalah alat pembelajaran terbaik sebagai cara mengatur keuangan perusahaan untuk tumbuh dan berkembang secara cepat.

Keberhasilan kamu dalam menemukan cara mengatur keuangan perusahaan dapat dimulai dari sekarang.

Sumber artikel : https://www.logiframe.com/id/cara-mengatur-keuangan/

 

Di bagian ke-2 ini, kami akan membahas 4 strategi & 15 jurus yang dapat memperbaiki arus kas kamu secara signifikan.

Bila kamu belum membaca bagian ke-1, silakan klik link dibawah ini:

24 Jurus Instan Perbaikan Arus Kas (Bagian Ke-1)

Mari kita mulai!

Strategi Billing (Pembuatan Tagihan)

#10 – Otomasi Pembuatan Invoice

Salah satu cara paling penting untuk memperbaiki arus kas adalah mengurangi langkah-langkah manual pembuatan invoice.

Tanyalah pada diri sendiri pertanyaan-pertanyaan seperti:

  1. Berapa banyak orang terlibat dalam pembuatan invoice?
  2. Sesudah kamu menyelesaikan pekerjaan, kemudian berapa lama dibutuhkan agar invoice sampai ke tangan klien?

Mempelajari dan merampingkan proses penagihan akan mempercepat waktu invoice sampai ke tangan klien kamu dan mengurangi biaya penagihan. Hal ini akan membuat arus kas kamu menjadi lebih baik.

Cara Mempersingkat Proses Penagihan:

  1. Atur penagihan periodik berulang di program Akuntansi kamu dan kirim lewat email.
  2. Otomasi time tracking, labor costing dan biaya terkait di program Akuntansi kamu menjelang penerbitan invoice. Hal ini memastikan kamu dibayar sesuai dengan pekerjaan yang sudah diselesaikan.

Arus Kas - Cara Mempersingkat Proses Penagihan

#11 – Tagih Periode Mingguan Daripada Bulanan

Banyak perusahaan hanya menagih klien setiap akhir bulan karena ini adalah praktek yang paling umum.

Namun, jika kamu mengubah ke menagih mingguan, kamu akan mempercepat penerimaan pembayaran.

Berdasarkan Vstr, bila kamu mengeluarkan invoice di hari yang sama setiap minggu, kamu harus mengirim invoce di akhir minggu untuk dibayar lebih cepat.

Hasil riset hari terbaik mengirim invoice:

  • Akhir Minggu – invoice biasanya dibayar dalam 29 hari.
  • Selasa, Kamis dan Jumat – invoice dibayar lebih lambat 10 hari dibanding dikirim akhir minggu.

Perbedaan ini sangatlah signifikan.

Apabila kamu memiliki staf yang bisa menagih mingguan, kamu akan dapat memperbaiki arus kas secara cepat.

#12 – Tagih Per Termin, Bila Tidak Bisa Menagih Mingguan

Jika tidak bisa menagih mingguan, penagihan per termin adalah alternatif terbaik untuk tetap memiliki arus kas positif sepanjang perjalanan pengerjaan proyek besar.

Waktu dan jumlah pembayaran harus berdasarkan perhitungan yang valid atau yang sudah diselesaikan. Jadwal pembayaran yang tepat akan memastikan kamu tetap berada dalam arus kas positif saat kamu melalui setiap tahap pekerjaan.

Ini adalah kunci untuk memberikan kamu modal kerja cukup untuk tetap mengucurkan dana di fase berikut dari sebuah proyek (Contoh: perencanaan, desain, pengembangan dan implementasi).

Mulailah dengan pola pikir bahwa kamu harus memiliki dana lebih daripada biaya yang dikeluarkan. Ini berarti mendapatkan 50% di depan dan mendapatkan 50% dalam tahapan termin.

Tujuannya adalah menyisakan persentase terkecil untuk penerimaan akhir, saat masalah biasanya timbul.

Riset Fundbox menunjukkan 64% bisnis terdampak dengan waktu pembayaran yang mundur.

Arus Kas - Pembayaran Per Termin

#13 – Tagih Langsung Sesudah Pekerjaan Selesai

Bila kamu menyelesaikan sebuah pekerjaan di tanggal 5 tapi kamu tidak mengirim invoice hingga akhir bulan dan klien kamu membayar di 30 hari setelahnya, berarti kamu tidak dibayar selama 55 hari.

Di saat itu, kamu mungkin sedang membayar gaji 2 hingga 3 kali.

kamu harus segera menagih klien secepatnya – mingguan, per termin atau segera sesudah pekerjaan selesai.

Bila kamu fokus untuk mendapatkan uang lebih cepat, arus kas kamu akan membaik.

Strategi Collections (Penagihan)

#14 – Dapatkan Deposit Di Awal Sebelum Pekerjaan Dimulai

Saat kamu memulai pekerjaan baru, kamu tidak memiliki saldo kas negatif.

Dibayar di awal adalah jalan untuk menghindari situasi di mana kamu harus mengejar klien yang menunda pembayaran.

Apakah ini mungkin terjadi?

Tergantung seberapa besar kamu percaya pada klien kamu. Dalam beberapa kasus, memberikan sedikit potongan harga sebagai insentif untuk pembayaran di awal akan membantu.

Pembayaran di awal akan memberikan kamu ketenangan dengan mengurangi resiko tagihan macet serta memudahkan menyusun anggaran.

Mintalah jumlah terbesar yang masuk akal sebelum kamu memulai pekerjaan saat mereka sudah nyaman dengan cara kerja kamu.

Jika tidak dapat meminta pembayaran penuh, 50% pembayaran di awal adalah stkamur di sebagian besar industri yang dapat kamu terapkan.

Mendapatkan pembayaran di awal yang sudah menutupi biaya kamu, memberi perubahan besar pada arus kas perusahaan kamu serta mengubah pola pikir kamu dari kekurangan menjadi berkelimpahan.

#15 – Tugaskan Bagian Collections

Jangan berikan tugas bagian collections ke resepsionis atau manager kantor, keecuali kamu sudah menjelaskan bahwa hal ini masuk dalam daftar prioritas. Mereka juga harus diberikan waktu yang cukup untuk melakukannya dengan benar.

Seorang resepsionis tidak bisa melakukan tugas penagihan bila dia harus menjawab telepon.

Kesalahan ini dilakukan banyak perusahaan karena orang yang menelepon:

  • tidak niat melakukannya.
  • belum dilatih untuk menagih via telepon secara efektif..
  • tidak diberikan cukup waktu melakukan tugas ini.

Hasilnya, penagihan menjadi pekerjaan dengan prioritas terendah.

Pilihan alternatif adalah memiliki personil sales yang bertanggungjawab terhadap proses penagihan. Bila dia hanya dibayar saat perusahaan dibayar, kamu memiliki seseorang berinsentif yang memastikan kamu mendapatkan uang.

Proses penagihan yang buruk akan berdampak pada masalah dalam arus kas. Penagihan sering menjadi hal terakhir yang dilakukan, sehingga jarang mendapatkan hasil yang baik.

#16 – Telepon Klien 5 Hari Sebelum Jatuh Tempo

Sebagian besar perusahaan menunggu invoice jatuh tempo, baru setelahnya menelepon untuk menagih.

Ini adalah sebuah kesalahan.

Telepon kamu yang pertama kepada klien harus dilakukan antara 3 sampai 5 hari sebelum invoice jatuh tempo.

Anggaplah ini sebuah pelayanan untuk mengetahui tingkat kepuasan sambil memastikan invoice sudah diterima dan dimengerti serta mendapatkan kepastian kapan pembayaran dapat dilakukan.

#17 – Terima Pembayaran Kartu Kredit

Banyak pemilik bisnis sering tidak mau menerima pembayaran kartu kredit karena terkena potongan biaya 2-3%.

Namun, terkecuali invoice kamu sedikit atau secara rata-rata invoice memiliki nominal besar, manfaat yang didapat karena perbaikan arus kas dan berkurangnya ongkos penagihan – sangat jauh menguntungkan dibanding biaya kartu kredit yang dikeluarkan.

Tambahkan syarat dalam proses penagihan yang memungkinkan kamu secara otomatis membebankannya ke kartu kredit saat sebuah pekerjaan selesai.

Terkecuali untuk proyek yang memiliki banyak keterkaitan, 2.5% merchant fee lebih kecil daripada resiko mengejar pembayaran dan biaya riil penagihan yang terjadi di lapangan.

Sudah banyak bisnis yang menyadari bahwa mereka tidak memiliki cukup uang untuk membayar gaji berikutnya. Saat hal itu terjadi, seluruh fokus pimpinan tertuju pada siapapun juga yang memiliki piutang.

Saat pimpinan berada dalam posisi itu, mereka tidak dapat berpikir strategis.

Permudahlah klien kamu untuk membayar supaya terhindar dari masalah arus kas. Biaya kartu kredit yang dikeluarkan adalah sebuah biaya positif dibanding dengan gangguan arus kas.

#18 – Ikuti Metode Penagihan 3F (Firm, Focus and Friendly)

Be Firm

Bila kamu mendapatkan komitmen tanggal pembayaran, kamu dapat menelepon satu hari sebelumnya dan mengingatkan kembali.

Be Focused

Bila klien memberikan masukan tentang produk atau jasa yang dipakai, pastikan kamu mendengar dengan seksama dan bicarakan masalah yang dimiliki, serta keluarkan solusi untuk hal tersebut jika memungkinkan.

Tindakan ini akan menunjukkan bahwa kamu serius untuk memberikan pelayanan terbaik, sekaligus mempermudah kamu dalam menagih pembayaran.

Be Friendly

Bila terjadi keterlambatan pembayaran, bersahabatlah dan sediakan pelayanan klien terbaik untuk membantu mereka melalui tahapan pembayaran.

Usahakan mengurangi tekanan, karena hal ini akan membantu klien menjadi nyaman dan lebih kooperatif untuk mencari jalan keluar dari masalah pembayaran.

3 F Bigger Size 2.png

#19 – Tetapkan Syarat dan Ketentuan Pembayaran Kredit

Pastikan kamu memiliki kebijakan pembayaran tertulis.

Kebijakan pembayaran ini harus dimasukkan dalam syarat dan ketentuan di proposal, kontrak atau referensi di invoice kamu. Pastikan setiap orang, termasuk klien mengetahui detil mengenai ketentuan penagihan di perusahaan kamu, sebelum kamu memulai pekerjaan apapun.

Setidaknya, kebijakan pembayaran ini berisi:

Ketentuan Pembayaran:

  • Kapan pembayaran akan jatuh tempo?
  • Siapakah yang membayar tagihannya?
  • Kapan pembayaran akan dilakukan?

Biaya-Biaya Keterlambatan

  • Apa saja biayanya dan berapa?

Kami merekomendasikan 2% hingga 3% per bulan. Jangan biarkan problem arus kas klien kamu menjadi problem arus kas kamu.

Strategi Reporting (Pelaporan)

#20 – Hitung Rata-Rata Umur Piutang / Days Sales Outstanding (DSO)

kamu tidak dapat mengatur atau mengelola apa yang tidak dapat diukur atau dihitung – apa yang dapat diukur atau dihitung oleh manajemen akan selalu terjaga.

Dalam hal ini, untuk menilai kesehatan arus kas, kamu harus memonitor Days Sales Outstanding (DSO).

DSO mengukur berapa hari dibutuhkan untuk menagih piutang. Jadi, DSO adalah rata-rata umur piutang.

Bila DSO kamu trennya sedang naik, maka bisnis kamu cenderung bergelut dengan arus kas. Mengetahui angka DSO membantu kamu menentukan apakah harus memperbaiki proses dan kebijakan penagihan kamu yang sedang berjalan atau meng-outsource-kan penagihan.

Jadi akhirnya, tujuan kamu adalah mengurangi DSO ke angka yang terkecil.

Mengapa?

Karena setiap hari kamu sedang bekerja untuk sesuatu di mana kamu belum dibayar. Terkecuali kamu berada dalam usaha meminjamkan uang – kamu harus mengurangi DSO.

Setiap hari dimana kamu bekerja belum dibayar oleh klien kamu di awal, kamu sesungguhnya sedang memberi hutang.

Jalan termudah untuk mengurangi DSO adalah dengan:

  1. Penagihan tepat waktu.
  2. Insentif kepada klien yang melakukan pembayaran lebih awal.
  3. Memperpendek jangka waktu pembayaran.

Arus Kas - Days Sales Outstanding

#21 – Stop Klien Dengan Margin Keuntungan Kecil

Berhentilah bekerja dengan klien yang memberikan keuntungan kecil dan tugaskan tim Sales kamu untuk mencari proyek dengan keuntungan lebih besar.

Bila kamu bekerja dengan klien yang memberi keuntungan kecil karena kekhawatiran kehilangan arus kas atau tidak mampu menggantikan mereka dengan klien yang memberi keuntungan lebih baik, kamu akan menghambat perkembangan perusahaan kamu.

Janganlah takut memberhentikan klien dengan margin kecil karena klien dengan margin kecil-lah yang memberi masalah dan menghabiskan banyak waktu. Hilangkan klien tersebut, bisnis kamu akan lebih menguntungkan dan tim Sales kamu menjadi lebih bahagia.

Evaluasi klien mana yang harus diberhentikan.

Tambahkan penghasilan serta keuntungan perusahaan kamu dengan mengganti klien dengan margin kecil ke klien dengan margin besar.

#22 – Sortir Usia Piutang Berdasarkan Jumlah, Bukan Urutan Abjad Nama

Saat kamu memulai proses penagihan, langkah pertama adalah membuat laporan usia piutang.

Sortir laporan usia piutang berdasarkan jumlah terbesar, bukan berdasarkan nama. Sebagian besar program akuntansi mensortir berdasarkan nama, jadi mereka akan meletakkan abjad ‘A’ paling atas.

Fokuslah pada piutang dengan jumlah terbesar dan kamu akan mendapatkan perbaikan arus kas paling maksimal.

Strategi Asset

#23 – Kontrol Persediaan Barang

Mengontrol persediaan barang adalah perpaduan antara seni dan ilmu.

Kekurangan barang menyebabkan hilangnya penghasilan – terlalu banyak barang akan menghambat aliran arus kas. Sudah umum diketahui, kedua hal ini berdampak pada keuntungan dan arus kas.

Sebuah toko yang menambah jumlah barang kemungkinan menyebabkan dua skenario:

  1. Penjualan meningkat drastis saat klien melihat banyaknya koleksi, atau
  2. Penjualan stagnan menyebabkan arus kas tersendat dalam barang.

Saat skenario kedua terjadi, kebanyakan pemilik bisnis akan membiarkan barang tersebut tersimpan di gudang untuk jangka waktu tanpa batas hingga akhirnya ada momen tertentu – seperti hari raya – di mana barang tersebut normalnya terjual.

Tindakan ini menyebabkan kemungkinan terjadinya biaya tersembunyi seperti:

  • Hilangnya peluang penjualan di barang baru yang lebih laku karena arus kas tertahan dibarang lama.
  • Kebutuhan menyewa gudang penyimpanan barang.
  • Biaya bunga atas hutang pendanaan karena arus kas tidak cukup menutupi pembelian dan biaya operasional.

Mengetahui jumlah barang ideal untuk perusahaan kamu membutuhkan pengalaman. Namun dengan program Akuntansi yang tepat, kamu akan dapat memproyeksikan berapa jumlah barang yang harus dipegang.

Beberapa cara memperbaiki kontrol persediaan barang:

  • Memonitor persediaan barang secara teratur – pakailah rasio perputaran persediaan (inventory turnover) untuk membandingkan periode sebelumnya dan stkamur industri.
  • Jual barang lama dengan bundling atau memberi potongan harga.
  • Jangan membeli barang terlalu banyak walaupun ada penawaran potongan harga, bila kemudian membutuhkan waktu lama untuk menjualnya.
  • Sebaliknya untuk barang laku, belilah dalam jumlah besar untuk mendapat potongan harga.
  • Fokuslah untuk membeli barang saat dibutuhkan untuk menghindari penumpukan.
  • Tetapkan batas minimum dan maksimum jumlah barang serta sediakan barang dalam rentang batas ini.

#24 – Jual Aset Non-Produktif

Aset yang tidak menghasilkan imbal balik investasi sepadan dan tidak memperlihatkan proyeksi manfaat ke depan harus dijual.

Aset ini mengikat modal berharga yang dapat dimanfaatkan dalam bisnis. kamu mungkin sedang kehilangan potensi keuntungan di tempat lain karena kas kamu tertahan di aset non-produktif.

Tinjau ulang seluruh aset kamu dan lihat segala opsi yang lebih masuk akal secara ekonomis untuk perbaikan arus kas.

Selanjutnya saat membeli aset, pertimbangkan manfaat dan biaya yang akan muncul dengan memilikinya dibandingkan dengan hanya menyewanya. Opsi yang lebih baik tidak selalu sama setiap kali.

Oleh karena itu, selalulah obyektif dalam memutuskan hal ini.

Saatnya Memperbaiki Arus Kas Perusahaan kamu

Lengkaplah sudah penjelasan dari seluruh strategi & jurus untuk memperbaiki arus kas di perusahaan kamu.

Ingatlah bahwa “Keuangan adalah fondasi dari perusahaan kamu dan sehatnya arus kas adalah ibarat sehatnya jantung dalam tubuh kamu.”

Sehingga, melemahnya arus kas berarti melemahnya kesehatan perusahaan kamu.

Bila kamu mempelajari cara perusahaan lain yang sukses menyelesaikan masalah keuangan & memperbaiki kinerjanya, mereka selalu mulai dari memperbaiki arus kas.

Sebagai pemilik bisnis, salah satu tangan kamu harus selalu berada di atas kontrol arus kas.

Arus kas adalah urat nadi dari kehidupan bisnis kamu, dan gunakanlah  seluruh strategi ini dalam memperbaiki arus kas, sekarang juga.

Sumber artikel : https://www.logiframe.com/id/24-jurus-perbaikan-arus-kas-2/

 

Arus kas adalah nyawa bagi bisnis kamu.

Bila kamu memiliki bisnis model yang baik dan mahir dalam mengelola arus kas, perusahaan kamu akan sukses besar.

Meskipun kamu memiliki bisnis model yang baik tapi tidak dapat mengatur arus kas dengan tepat, suatu hari bisnis kamu akan hanya berakhir menjadi kenangan.

Sebagian besar pemilik usaha kecil & menengah berfokus pada laba. Namun, hal itu tidak cukup jika kamu ingin memiliki bisnis yang sukses. Kamu harus memahami bahwa laba hanyalah angka yang menunjukkan bahwa pendapatan kamu melebihi pengeluaran, bukan ukuran keberhasilan.

Arus kas adalah jumlah bersih uang yang mengalir masuk dan keluar dari usaha kamu. Arus kas kamu harus mampu menutupi seluruh biaya operasional – termasuk biaya gaji, membayar diri kamu sendiri serta investasi untuk pertumbuhan di masa yang akan datang.

Terdapat 3 aktivitas yang menghasilkan sumber arus kas:

  1. Aktivitas Operasional
  2. Aktivitas Investasi
  3. Aktivitas Pendanaan

Laporan Arus Kas

Apabila kamu ingin memahami cara kerja arus kas, kamu harus mulai dari mencatat seluruh kas masuk dan kas keluar dari usaha kamu.

Tahukah kamu, banyak pemilik usaha yang sering mengalami hal seperti ini:

“Kami untung, tapi kenapa tidak ada uang di bank?”

Banyak pemilik bisnis – baik yang menghasilkan Rp 1 Milyar atau Rp 50 Milyar – bergelut dengan makna laba vs kas.

Memahami perbedaannya sangatlah penting untuk mengerti bagaimana arus kas bekerja, dan bagaimana menjadi seorang ahli dalam mengaturnya.

Mengatur Arus Kas

Bagi banyak pemilik bisnis (mungkin juga kamu), salah satu penghambat terbesar untuk berhasilnya suatu usaha adalah cara mereka berpikir mengenai uang.

Bertanyalah pada diri sendiri, apakah pikiran kamu mengenai uang dipenuhi dengan rasa takut terhadap kekurangan, atau optimisme untuk mencapai berkelimpahan?

Mengapa hal ini begitu penting?

Orang yang dipenuhi rasa takut akan cenderung menghindari masalah dan resiko, hingga akhirnya menjadi tidak siap ketika betul-betul harus menghadapinya.

Seorang pengusaha yang sukses selalu siap menghadapi masalah uang sejak awal. Mereka bersikap terbuka dengan klien, pemasok, maupun partner tentang pembayaran sebelum mengambil tindakan lebih lanjut.

Pola pikir seperti inilah yang harus kamu miliki agar sukses dalam mengelola arus kas.

“Ketika kamu mengganti mindset dari rasa takut terhadap kekurangan menjadi optimis untuk mencapai berkelimpahan, kamu akan merasa lebih mudah dan percaya diri untuk memulai percakapan dengan para stakeholder.”

Selain itu, kamu juga harus bisa menilai apakah kamu merupakan seorang pemboros atau penghemat. Seorang pemboros tidak dapat menyimpan uang di bank, dia akan selalu membelanjakan kas yang masuk.

Jika kamu seorang pemboros, maka kamu dapat menggunakan 24 jurus yang dibahas di sini, tapi tidak akan mampu menghilangkan masalah arus kas bila uang yang kamu keluarkan selalu lebih cepat daripada masuknya.

“Kami selalu berfokus pada laporan laba rugi. Namun arus kas bukanlah topik yang sering dibahas. Ini seperti kami sedang mengemudi tapi hanya melihat speedometer, padahal sebenarnya kami sedang kehabisan bahan bakar.”– Michael Dell (Pendiri & CEO Dell Technologies)

Memahami Arus Kas

Mari kita mulai dengan memahami perbedaan antara laba dan kas.

Laba adalah apa yang terlihat di pojok kanan bawah laporan laba rugi kamu. Ini menunjukkan apakah hasil dari barang atau jasa yang kamu jual lebih besar daripada harga pokok penjualan dan biaya yang kamu keluarkan.

Laporan Laba Rugi

Arus kas berfokus pada saat perusahaan kamu menerima pembayaran dan membayar. Arus kas operasional adalah uang yang dihasilkan dari aktivitas operasional perusahaan.

Sebuah bisnis yang sukses memiliki arus kas operasional positif yang lebih besar dari labanya.

Arus kas bebas (Free Cash Flow)  menunjukkan jumlah kas yang dihasilkan bisnis kamu dan dikurangi dengan pengeluaran.

Arus kas bebas digunakan untuk:

  1. Membayar hutang
  2. Berinvestasi kembali, atau
  3. Membagikan deviden kepada pemilik perusahaan

Sedangkan, tujuan bisnis kamu adalah:

  • menghasilkan arus kas bebas (karena inilah kekayaan yang kamu dapatkan sebagai pemilik bisnis)
  • menghasilkan uang untuk mengembangkan usaha.

Arus kas kamu – waktu di mana uang masuk dan keluar dari perusahaan – biasanya berbeda dari saat perusahaan menghasilkan pendapatan atau membayar biaya.

Hal yang perlu diperhatikan: bisnis kamu mungkin menghasilkan laba tapi bisa saja memiliki arus kas negatif.

Mengapa?

Karena walaupun kamu menghasilkan laba dalam jumlah tertentu, bila uang yang kamu terima kurang dari atau sama dengan yang dikeluarkan, kamu sedang “memakan” persediaan kas kamu.

Dalam jangka panjang, hal ini akan berpengaruh negatif terhadap kemampuan kamu untuk membayar tagihan dan akhirnya akan berdampak pada kemampuan operasional perusahaan.

Laba tidak sama dengan kas bila kamu:

  1. Melakukan pekerjaan namun belum dibayar (penambahan di piutang).
  2. Membayar biaya namun belum menerima pendapatan.
  3. Melakukan investasi ke depan, misalnya membeli inventaris.

Cara Terbaik Mengelola Arus Kas

Berbagai alasan terjadinya arus kas negatif selalu bisa ditemukan dari laporan pendapatan dan penggunaan kas.

Misalnya, laporan pendapatan dan penggunaan kas akan menunjukkan penambahan piutang karena membukukan penjualan di saat belum menerima uang. Atau, bisa jadi kamu menggunakan kas untuk membayar hutang, seperti membayar tagihan kartu kredit.

“Kas tanpa laba berarti kamu memperoleh kas yang bukan dari hasil operasional, tetapi dari keran hutang atau menjual aset.”

Asal Kas Non Operasional

Sebaliknya, kamu mungkin menerima uang muka pembayaran dari klien dan dibayar sebelum kamu membukukan biaya.

Kami akan menunjukkan kepada kamu bagaimana menggunakan klien sebagai sumber pembiayaan dan bukan sebaliknya (hal ini terjadi bila kamu menyediakan jasa dahulu dan menagih kemudian).

Beberapa pemilik bisnis yakin mereka dapat keluar dari masalah arus kas.

Saat mereka mencobanya, mereka sering membuat keputusan operasional buruk – hanya untuk mendapatkan uang – seperti menerima pesanan:

  1. Dengan keuntungan tipis,
  2. Dari klien dengan banyak “tuntutan”, atau
  3. Dari klien bereputasi “jelek”.

Ada beberapa metode pamungkas untuk memperbaiki arus kas kamu.

Dalam panduan ini, akan dibuka bagaimana:

  1. Cara optimalkan penerimaan dan strategi harga
  2. Mengatur pengeluaran
  3. Membuat keputusan cerdas dalam menerima serta “memberhentikan” klien.

Kami akan menunjukkan dampak dari menerima uang hanya dari klien “baik”, serta bagaimana kamu dapat mengadopsi kebijakan penagihan bijak dan tepat waktu yang meminimalisir waktu antara pemenuhan barang atau jasa dan penerimaan pembayarannya.

Dengan membuat keputusan lebih baik dan strategis dalam menjalankan bisnis, kamu akan memperbaiki arus kas.

Tips Praktis:

“Apabila kamu dapat mempersempit waktu antara saat kamu membayar seseorang dan saat kamu menerima pembayaran, hal ini berdampak positif terhadap arus kas.”

Bagaimana cara kamu menghindar dari masalah arus kas sangat parah yang menyebabkan kamu kesulitan membayar gaji?

Jawabannya adalah dengan memiliki:

  • Penetapan harga yang sesuai
  • Metode penagihan taktis
  • Kebijakan penjualan tepat
  • Proses penagihan cepat
  • Manajemen pengetatan biaya

Selanjutnya, kami akan mengungkap 7 strategi dan 24 jurus pengelolaan arus kas.

Jurus Perbaikan Arus Kas

Kami mengungkap 24 jurus instan perbaikan arus kas dalam 7 strategi berikut:

  1. Strategi Pricing – 4 Jurus
  2. Strategi Payment Allocation – 3 Jurus
  3. Strategi Payroll – 2 Jurus
  4. Strategi Billing – 4 Jurus
  5. Strategi Collections – 6 Jurus
  6. Strategi Reporting – 3 Jurus
  7. Strategi Asset – 2 Jurus

Dalam bagian ke-1 ini, akan dibahas strategi ke-1 hingga ke-3.

Di bagian ke-2, akan dibahas strategi ke-4 hingga ke-7.

Mari kita selami…

Strategi Pricing (Penetapan Harga)

#1 – Hitung Gross Profit Margin (Margin Keuntungan Kotor)

Gross profit margin adalah keuntungan kotor yang ditunjukkan sebagai persentase penghasilan kamu.

kamu harus benar-benar mengerti gross profit margin supaya mengetahui kapan menaikkan harga serta untuk produk atau jasa yang mana.

Menaikkan harga kamu – di saat yang tepat dan terhadap produk yang benar – adalah cara yang paling baik untuk dalam mengelola arus kas.

Hasilnya akan berdampak pada perbaikan gross profit margin kamu, yang merupakan cara terbaik untuk melacak keuntungan dari klien ataupun pekerjaan.

Persentase gross profit margin dihitung sebagai berikut:

Gross Profit Margin Formula with Frame.png

Contoh: (2.000.000/4.000.000) x 100% = 50%

Melacak gross profit margin setiap bulan dan membandingkannya dengan target yang ingin dicapai memberikan kamu indikator awal atas problem arus kas. Perubahan di gross profit margin memberikan gambaran masalah sesungguhnya dalam pekerjaan, klien atau perusahaan.

Gross profit margin memberikan wawasan dalam tentang:

  1. Apakah kamu mengenakan harga tepat untuk pekerjaan kamu?
  2. Bagaimana biaya yang membanjir mempengaruhi laba & arus kas?
  3. Tenaga sales atau marketing mana yang menghasilkan laba terbesar?”

#2 – Buat Job Costing (Biaya Pekerjaan)

Metode terbaik untuk memonitor gross profit (keuntungan kotor) dan persentase (%) adalah membuat job costing.

Sebuah job costing yang dirancang baik akan mampu melacak biaya sesungguhnya dalam pengadaan produk atau jasa, agar kamu bisa menetapkan harga yang mendorong tercapainya target gross profit margin sekaligus memperbaiki arus kas.

Jika kamu menghasilkan uang dari waktu yang diberikan tim, kamu harus mengimplementasikan sistem time tracking untuk mengetahui bila kamu mengalokasikan biaya yang tepat untuk waktu yang dihabiskan dalam pekerjaan.

“Manfaat terbesar dari job costing adalah mengetahui bahwa kamu dibayar penuh untuk seluruh nilai pekerjaan yang dipenuhi.”

BACA JUGA : 24 Jurus Instan Perbaikan Arus Kas (Bagian Ke-2)

 

Sumber artikel: https://www.logiframe.com/id/24-jurus-perbaikan-arus-kas-1/

 

Ada sebuah pertanyaan menarik dari seorang teman, “Takut ngga dengan banyaknya orang yang terjun ke digital? Memperebutkan pasar yang sama”. Saya menjawab saya tidak takut, karena selama ini saya bukan fokus bagaimana menghadapi komeptitor, tapi bagaimana melakukan inovasi.

Di industri digital di mana saya sebagai trainer atau pun COO dari Upnormals Pingfans yang bergerak di bidang digital strategy, kompetitor muncul hampir setiap hari. Karena hambatan untuk masuk ke industri ini hampir bisa dibilang tidak ada, baik dari segi permodalan atau pun dari sisi pengetahuan. Ilmunya bisa diriset, dan diakses dengan gampang via mesin pencari. Sementara industrinya melejit dengan pesat, lalu siapa yang tak akan tergiur.

Lalu bagaimana mensiasati dan melakukan inovasi? Inovasi akan terus menerus dilakukan, saya percaya dengan prinsip Kaizen, perbaikan terus menerus. Banyak hal yang saya lakukan, untuk terus melakukan inovasi;

Selalu Mendengarkan dan Mengamati

Saya selalu belajar menjadi pendengar yang baik,  baik itu ketika ngobrol langsung atau mendengarkan perbincangan di social media. Mendengarkan dan mengamati bukan hanya mereka-mereka yang ada di bidang digital, tapi semua orang dari berbagai kalangan. Karena inovasi itu terkadang muncul terinspirasi oleh sesuatu yang di luar dari lingkaran industri.

Misalnya memahami dari perspektif konsumen, bener ngga mereka mempersepsikan seperti visi pembuatnya? Saya bahkan suka ngobrol dengan driver Uber atau Go-Jek atau siapapun yang ditemui untuk kemudian belajar banyak hal dari mereka. Opini mereka tentang aplikasi yang mereka gunakan itu dll.

Jalan-Jalan

Bagi saya tujuan utama jalan-jalan itu bukan mengumpulkan foto-foto selfie untuk diupload. Jalan-jalan adalah untuk melihat sesuatu yang berbeda, melihat sesuatu dengan cara pandang baru, di tempat baru di mana budaya, tata cara dlll berbeda dengan yang saya tahu.

Itu sebabnya sering kali ketika jalan-jalan saya pergi ke pasar tradisional, sekedar untuk mengamati kegiatan dan keseharian masyarakat lokal. Saya juga sering kali pergi ke negara-negara lain untuk melihat perkembangan digitalnya seperti apa? Faktor apa yang menyebabkan mereka lebih berkembang? atau justru lebih terbelakang dibanding Indonesia?

Dari itu semua saya mendapatkan jawabaan atas pertanyaan mengapa? Mengapa bisa begini? Mengapa begitu?

Membaca

Saya sangat suka membaca sejak SMA sampai dengan sekarang. Walaupun sekarang sudah sangat canggih, banyak blog bertebaran, godaan digital dan social media sangat tinggi. Tapi saya masih rutin membaca buku, paling tidak menyelesaikan satu buku per bulan. Saya juga membaca blog-blog, jurnal online, dan artikel online yang disebar oleh teman-teman di social media.

Dan sekali lagi yang saya baca tidak harus ada kaitannya dengan digital, saya membaca banyak topik. Tentu topik yang rutin saya baca adalah rubrik teknologi, tapi juga membaca tentang ekonomi, politik, leadership, travelling. Dan yang mungkin agak jauh saya juga membaca karya-karya sastra. Karena menurut saya, dunia tanpa sastra dan seni itu kering. Sastra membuat saya berani berimajinasi, memikirkan sesuatu yang belum terpikirkan sebelumnya. Di situlah antara sastra dan inovasi berjumpa.

Saya ingin menyeimbangkan fungsi otak kiri dan otak kanan saya. Karena sebagai trainer dan juga perumus digital strategy Anda harus menyeimbangkan dua hal ini.

Mendengarkan Musik yang Tak Biasa

Musik adalah hal lain yang menstimulasi saya untuk memunculkan inovasi. Saya selalu mengeksplorasi musik-musik yang tidak biasa, dari berbagai genre, dan sangat terbantu dengan Spotify. Spotify memberikan kesempatan saya untuk mengeksplorasi  tanpa batas genre baru untuk didengarkan. Inovasi menuntut kita keluar dari zona nyaman, maka salah satu pemicunya buat saya adalah musik yang didengarkan, karena ini juga akan membangkitkan imajinasi.

Mencoba Hal Baru

Saya selalu berusaha menambahkan satu hal baru dalam kehidupan saya tiap harinya. Hal baru itu tidak harus mahal. Hal baru bisa jadi sangat sederhana seperti, mencoba jalan baru yang tidak biasa, mencoba e-commerce baru, mencoba kafe baru, ikut kegiatan baru, mencoba merek sabun baru, mencoba metode baru dalam mengelola tim dll. Intinya adalah bagaimana keluar dari zona nyaman, dan menikmati kecemasan akan ketidakpastian ketika mencoba sesuatu yang belum pernah dilakukan. Karena digital itu selalu berubah cepat setiap saat, kalau tidak terus ikut berubah maka akan tertinggal.

Eksperimen Lalu Evaluasi

Digital mengajarkan satu hal buat saya, mari eksperimen dan evaluasi. Jadi di industri digital apabila ada ide-ide baru, baik itu datang dari diri saya sendiri, atau ide dari tim, teman dll saya akan menyambut dengan antusias. Saya pasti akan bilang, mari dicoba. Kalau berhasil mari dilanjutkan, kalau gagal ya sudah dihentikan, coba sesuatu yang lain lagi. Kalau terlalu banyak berpikir maka akan tertinggal, karena industri ini coba ini itu risikonya terbilang rendah, dan bisa langsung dievaluasi. Jadi kenapa tidak?

Itu beberapa hal yang saya lakukan, bagaimana dengan Anda? Ada yang mau menambahkan?

Penulis : Tuhu Nugraha Dewanto (Partner of excellence.asia)

 

Sumber: http://tuhunugraha.com/article/2016/07/05/digital-kompetisi-inovasi/