Pendapatan seseorang, baik yang hidup lajang atau telah berkeluarga, bisa berasal dari beberapa alternatif sumber. Seseorang ada yang hanya mendapatkan pendapatan dari satu sumber penghasilan dari satu jenis pekerjaan, dan ada yang mungkin memiliki lebih dari satu sumber penghasilan dari beberapa pekerjaan yang dilakukan atau dari hasil investasi. Berikut ini 3 jenis potensi sumber pendapatan bulanan, antara lain:

1. Pendapatan Aktif

Pendapatan ini merupakan penghasilan bulanan yang diperoleh dari hasil pekerjaan. Contoh pendapatan aktif di antaranya gaji, tunjangan, bonus. Seseorang bisa memiliki pendapatan aktif lebih dari satu sumber, jika mampu bekerja dari dua atau lebih jenis aktivitas pekerjaan, seperti menjalankan pekerjaan sampingan, menjalankan wirausaha, dan lainnya.

2. Pendapatan Investasi atau Pendapatan Portfolio (Portfolio Income)

Sesuai dengan namanya, makan pendapatan investasi merupakan penghasil yang berasal dari hasil investasi. Contohnya investasi reksadana, saham, obligasi, dan lainnya. Seseorang bisa melakukan investasi dengan menanamkan sejumlah uang atau modal sesuai kemampuannya, dan mendapatkan laba keuntungan dari uang yang diinvestasikan. Semakin besar modal yang diinvestasikan, maka kemungkinan semakin banyak pula penghasilan dari investasi tersebut. penghasilan dari hasil investasi ini biasanya berbanding lurus dengan resiko investasinya.

3. Pendapatan Pasif (Passive Income)

Pendapatan pasif berasal dari sistem yang telah bekerja, misalnya bisnis multi level marketing, bisnis sewa properti, pemilik waralaba (franchisor), hak paten dan lainnya. Dengan adanya sistem yang dijalankan tersebut, bukan berarti seseorang tidak melakukan usaha untuk mendapatkan pendapatan. Untuk menghasilkan pendapatan pasif seseorang tetap harus berusaha untuk menjalankan sistem yang ada, sehingga laju keuangannya tetap berjalan dan menghasilkan pendapatan. Contoh bisnis sewa rumah, seseorang harus melakukan renovasi dari rumah yang dimilikinya sehingga layak untuk ditinggali oleh penyewanya

Lalu dari mana active income seorang entrepreneur?
Jawabannya adalah GAJI. 

Jika seorang entrepreneur memiliki gaji, hal apa saja yang harus dimiliki? 

Anggaran

Untuk bisnis dengan ukuran apa pun, anggaran tetap diperlukan. Meskipun beberapa aturan tidak dimaksudkan untuk dilanggar, sebagai aturan umum untuk meningkatkan reputasi bisnis kamu nih, nah dengan memiliki anggaran ini merupakan bentuk disiplin dari sebuah perusahaan.

Catat pengeluaran keuangan 

Jangan lupa untuk membuat catatan keuanganmu sendiri. Buatlah kolom-kolom yang berisi pengeluaran sehari, per minggu, bahkan per bulan. Mencatat pengeluaran ini akan berguna untuk kepentingan apa saja sih uang tersebut dihabiskan.

Dari catatan itu pula kamu bisa mengetahui kalau-kalau ada pengeluaran yang sebetulnya tidak perlu tapi tetap ada. Kecerdasan dan kejelian mengatur uang adalah syarat utama agar keuanganmu sebagai pengusaha tetap terjaga dengan baik.

Punya dana darurat

Tidak mempersiapkan dana darurat dengan baik membuat banyak orang terjebak pada utang pribadi dan tidak siap menghadapi situasi yang tidak terduga di masa depan.

Membangun dana darurat adalah bagian terpenting dari setiap rencana keuangan. Orang yang tidak memiliki dana darurat seringkali membiarkan masalah pergi sampai menjadi semakin buruk. Menunda perbaikan bisa membuat sesuatu menjadi semakin buruk dan semakin banyak biaya yang harus dikeluarkan di masa depan.

Perlu mempunyai asuransi

Kalau kamu adalah seorang entrepreneur, maka kamu pasti mengerti pentingnya bisnis tersebut untuk terus berjalan. Tentu, kamu ingin melindungi bisnis tersebut dari risiko yang dapat menyebabkan berhentinya sumber pemasukan, iya dong? Hal ini dapat dicapai dengan adanya asuransi, misalnya asuransi kebakaran, asuransi investasi jangka panjang, proteksi kesehatan untuk masa depan. 

Perlu mempunyai investasi dan membangun aset

Harus diakui, investasi adalah salah satu cara untuk menambah kekayaan atau kemakmuran. Semakin cepat kamu berinvestasi, semakin banyak hasil yang didapatkan. Jadi kamu bisa menggunakannya untuk keliling dunia atau menikmati pensiun dengan bahagia.

Sebaliknya, jika tidak berinvestasi, “kekuatan” uang yang tersimpan dalam tabungan akan turun. Hal ini karena inflasi yang terjadi setiap tahun. Hal itu bisa kamu  bandingkan. Misalnya, bandingkan hasil uang Rp1.000.000 yang hanya ditabung dan diinvestasikan selama dua tahun. Tidak hanya itu, kamu membutuhkan tabungan masa depan. Bukan hanya menabung secara konvensional, melainkan menabung dalam instrumen investasi. Karena berinvestasi memberikan return cukup tinggi dibandingkan menabung konvensional.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *