“You don’t learn to walk by following rules, you learn by doing and by falling over.” – Richard Branson

Setiap hari anak-anak diajarkan banyak hal dan bahkan terlalu banyak seperti duduk tegak, kunyah dengan mulut tertutup, katakan “tolong” dan “terima kasih.” Seringkali, mereka begitu sibuk mendengarkan ajaran seperti itu atau menghadapi konsekuensi karena tidak melakukannya, sehingga mereka tidak belajar menjadi bos bagi diri mereka sendiri.

Sebagai orang tua, kamu pasti mau memberikan yang terbaik untuk anak seperti mengajari mereka keahlian agar mereka bisa sukses di masa depan. Memiliki pola pikir seperti wirausaha akan memperlakukan rintangan hidup sebagai tantangan yang harus diatasi, dan mengembangkan keterampilan ini jika sejak dini akan memberikan keuntungan di tahun-tahun mendatang.

But how to building the next generation of leaders?

Berikut ini merupakan 8 keahlian yang bisa kamu ajarkan sebagai orang tua kepada anak. 

1. Resilience

Hidup penuh dengan naik turunnya keadaan dan memiliki kulit yang tebal sangat penting untuk melanjutkan hidup. Setiap entrepreneur perlu memiliki ketahanan dan tekad untuk bangkit kembali ketika mereka jatuh. 

Bagaimana caranya?

Biarkan anak menunjukan emosinya dan jangan meminimalkan perasaannya. Bantu anak untuk mengerti perasaan negatif mereka dan kamu perlu mengajari mereka bagaimana cara bergerak maju yang positif.

2. Innovasion and Creativity

Entrepreneur perlu memiliki pola pikir yang gesit untuk memecahkan masalah dengan solusi yang jujur. Berpikir kreatif adalah landasan bagi entrepreneur membangun kreatifitas mereka. 

Bagaimana caranya?

Biarkan anak bermain. Ketika anak-anak bermain disitulah mereka dapat melibatkan semua energi kreatif mereka. Kamu sebagai orang tua perlu memastikan bahwa permainan tersebut serbaguna dan tidak terbatas pada PC atau ponsel seluler saja.

3. Industriousness

The best entrepreneur adalah yang tidak pernah menghindar untuk terlibat dalam pekerjaan sehari-hari. Untuk membangun etika kerja yang kuat, anak-anak perlu belajar nilai dari kerja keras. 

Bagaimana caranya?

Nah kamu sebagai orang tua, kurangilah membuang-buang waktu dengan bermain gadget seluler dan mulailah membantu anak untuk membangun kemandirian mereka dengan memberikan anak-anak tugas dan tanggung jawab untuk menyelesaikan sesuatu seperti mengerjakan PR hingga selesai, memberikan mereka tugas dengan membantu membersihkan rumah atau jika sedang bermain puzzle, mereka harus menyelesaikannya meskipun sulit. 

4. Curiousity

Memiliki rasa ingin tahu atau yang kita sebut sebagai “kepo” tentang bagaimana dunia bekerja adalah suatu hal yang diperlukan untuk menambah pengetahuan. Karena entrepreneur merupakan pembelajaran seumur hidup, selalu mencari cara untuk meningkatkan diri. 

Bagaimana caranya?

Dorong anak-anak kamu untuk memulai hobi yang baru dan mengejar minat mereka, tidak peduli seberapa anehnya. Kamu perlu mencoba untuk mengajak anak jalan-jalan seperti ke museum atau pusat kegiatan. 

5. Self-Confidence

Belajar untuk percaya pada diri sendiri dan kemampuan adalah landasan untuk kehidupan yang sukses, dengan memberikan dorongan untuk mengambil risiko dan melihat hasilnya. Karena entrepreneurship merupakan suatu hal dengan memiliki kepercayaan pada ide-ide tersendiri. 

Bagaimana caranya?

Kamu perlu mendukung pendapat anak-anak dengan memberikan mereka kesempatan untuk membuat keputusan. Meskipun itu juga bukan apa yang akan kamu lakukan, biarkan mereka membuat pilihan dan belajar dari pengalaman.

6. Empathy

Dengan kemampuan untuk mendukung orang lain adalah keterampilan yang sangat berharga untuk kepemimpinan. Sebagai entrepreneur yang sukses, penting untuk memilki empati dan membangun hubungan positif secara sosial. 

Bagaimana caranya?

Kamu sebagai orang tua perlu menghargai kepribadian dan pendapat anak-anak kamu, dengan cara mendukung mereka untuk terbuka dengan emosi mereka.

7. Optimism

Entrepreneur merupakan model untuk mencerminkan sikap optimis. Mengeksplor dunia yang lebih baik dan berupaya untuk mewujudkannya. Deangan pandangan positif seperti ini akan memberi keuntungan sosial bagi anak. 

Bagaimana caranya?

Optimisme itu menular, jika kamu sebagai orang tua memiliki rasa optimis, anak juga bisa. Jadi pimpinlah mereka dengan berbagai contoh seperto berbagi kisah positif dan topik pembicaraan yang menginspirasi dengan anak-anak untuk menumbuhkan rasa terima kasih dan mendorong pemikiran positif. 

8. Giving Back

Sebagai entrepreneur, perlu mengerti pentingnya untuk memberikan tanggung jawab sosial perusahaan. Melalui keinginan untuk membuat dunia lebih baik bagi semua orang dan bukan hanya untuk diri mereka sendiri. 

Bagaimana caranya?

Kamu sebagai orang tua perlu mengajarkan anak untuk memberi sedekah kepada orang yang membutuhkan atau mengajak anak membantu tetangga yang lebih tua untuk melakukan kerja bakti yang ringan. 

Nahhh apakah kamu sebagai orang tua, sudah mengajarkan anak-anak seperti cara yang diatas?

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *