Terdapat  tiga komponen sistem yakni perangkat pengukuran, jaringan komunikasi, dan aplikasi perangkat lunak. Berdasarkan studi MIT, sektor pembangunan membuang setidaknya 30% energinya dengan percuma, maka dari itu sistem ini ditujukan untuk menganalisa efisiensi dan mengurangi tingkat pemakaian energi. Untuk lebih memahami manfaat sistem manajemen energi  ini dilandaskan pada 5 aspek yakni: berapa banyak, di mana, kapan, apa dan bagaimana

  • Pertama, berapa banyak jumlah energi yang dikonsumsi?

Identifikasi kesalahan penagihan (billing errors) adalah salah satu hal yang perlu diperhatikan, dengan grafik daya dan energi, pengguna dapat melihat akurasi biaya energi. Pengguna juga dapat mengecek contracted power instalasi mereka, karena jika daya yang dikontrak menunjukkan hasil yang jauh lebih tinggi dari batas konsumsi maksimum, pengguna dapat mengubah kontrak berdasarkan tingkat utilitas dan tentunya hal ini tentu dapat menurunkan jumlah tagihan di akhir bulan. 

Energy bill simulation
  • Kedua, kapan energi dikonsumsi?

Hal ini perlu diperhatikan karena adanya beberapa jam operasional yang padat. Selain ditujukan untuk mengidentifikasi kesalahan dalam penagihan, hal ini juga dapat mempermudah untuk identifikasi jumlah konsumsi yang tidak lazim. Dengan adanya pendeteksian ini, penggunaan energi dapat dikurangi dan dikelola dengan lebih baik. Penggunaan energi yang tidak lazim dapat dideteksi dengan mengecek waktu penggunaan energi tersebut, yang berarti bila ada penggunaan energi di waktu non operasional akan terlihat. Dikarenakan tidak adanya kendali penuh atas seluruh beban instalasi, sistem scada akan mencatat penggunaan energi di seluruh pabrik dan akan membantu untuk mendeteksi dan menghilangkan beban yang tidak perlu.

Weeekly Enegery Chart
  • Ketiga, penggunaan energi.

Di mana penggunaan energi terjadi ini memerankan peranan besar dalam sistem, karena informasi tersebut dapat membantu pengguna untuk mengetahui jumlah energi yang terpakai untuk air conditioning, penerangan, server komputer dsb. Informasi pemakaian energi dapat dibandingkan berdasarkan pemasangan, zona atau pemakaian. Hal ini juga sesuai dengan strategi pengalokasian biaya dalam nilai moneter untuk memperkirakan biaya sehingga penghematan biaya dapat dilakukan. Jenis manajemen ini sangat penting dilakukan ketika menerapkan ISO 50001 Energy Management System, karena fokus area utama adalah area dengan nilai konsumsi terbesar.

Audit energi dapat dilakukan sebelum perusahaan memasang sistem manajemen energi untuk mengetahui berapa, kapan, dan di mana energi dikonsumsi dan mengusulkan upaya untuk penghematan.

Consumptions compared by areas and uses
  • Keempat, Bagaimana saya membayar energi? 

Dengan tarif yang ada, sistem manajemen energi memungkinkan pengguna untuk mengelola jam kerja untuk mencapai penghematan yang optimal, misalnya: mengalokasikan lebih banyak konsumsi energi untuk digunakan selama jam yang tidak termasuk dalam peak hour akan memungkinkan perusahaan untuk menggunakan jumlah energi yang sama dengan biaya yang lebih rendah. Kedua, informasi yang disediakan oleh sistem memungkinkan pengguna untuk mengelola faktor daya melalui kapasitor bank untuk menghindari penalti. Demikian pula, sistem juga dapat membantu menghitung permintaan daya (power demand) yang diperlukan untuk menghindari perkiraan yang berlebihan yang dapat mengakibatkan penghamburan uang melalui fixed costs atau melampaui permintaan daya maksimum dan mendapatkan penalti.

Reactive energy and Maximum Demand breakdown
  • Kelima, apa kualitas jaringan instalasi?

Dikarenakan harmonisa memiliki kecenderungan untuk mengganggu performa sistem melalui sistem dan filter manajemen energi tentunya biaya pemeliharaan dapat dicegah. Misalnya, terjadi gangguan yang disebabkan oleh harmonisa yang menyebabkan performa motor listrik mengalami degradasi yang dapat memicu gangguan pada sistem komunikasi dan kontrol, adapun kemungkinan lainnya seperti kemampuan trip proteksi listrik, yang dapat mengakibatkan putusnya sirkuit listrik namun juga earth leakage protection. Hal ini perlu diperhatikan karena dengan meningkatkan kualitas jaringan instalasi, perusahaan dapat menghindari kemungkinan yang tidak diinginkan, sehingga tingkat produktivitas dapat meningkat. Sistem ini juga memungkinkan pengguna untuk lebih waspada saat terjadi kesalahan.

Kesimpulannya, dengan sistem manajemen energi, perusahaan dapat lebih kompetitif dikarenakan biaya yang perlu dikeluarkan berkurang dan lebih efisien karena biaya pemeliharaan dapat dihindari dan keputusan strategis dapat dilakukan. Keberlanjutan (sustainability) merupakan hal yang penting, terutama di Indonesia, dengan tingkat kebakaran hutan dan pencemaran udara yang tersebar di pulau Sumatera, Kalimantan, Riau dan Jakarta. Sistem ini memungkinkan pengurangan jejak karbon dan pemborosan energi yang tidak diperlukan karena pabrik yang sangat bergantung pada bahan bakar fosil. Secara keseluruhan, sistem manajemen energi ini tidak hanya dapat menyediakan informasi real-time mengenai konsumsi energi namun juga mengurangi pengeluaran biaya tagihan listrik dan meningkatkan kinerja.

Penulis : Anastasia Annelie Limputra

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *