Mendengar kata storytelling tentu tidak asing lagi bagi kita. Storytelling jelas terkait dengan ‘cerita atau narasi’. Salah seorang tokoh mengungkapkan tentang kekuatan dari narasi.

“The best narratives must have a beginning, middle, and an end. The more interesting and powerful, the more likely it is that they will be remembered.” (Bali at al, 2009)

Bagaimana cara membangun cerita yang bagus? Steve Denning (2000) mengungkapkan sejumlah karakteristik untuk bisa membangun cerita yang bagus, yakni :

  • Berfokus pada hal yang positif (cerita yang memiliki akhir bahagia), dan menyampaikan kisah sukses
  • Hadirnya sosok ‘pahlawan’, dan menceritakan bagaimana perspektif pahlawan tersebut
  • Cerita memiliki plot yang tidak biasa yang mampu menarik perhatian kita

Narasi yang kuat tentu akan membuat orang mudah mengingat. Tak jauh berbeda dalam bisnis, bagaimana bisa membuat suatu brand menjadi top of mind bagi masyarakat? Bisnis membutuhkan banyak aktivitas untuk bisa membangun brand awareness dan reputasi nya. Kita tahu banyak brand terkenal di masyarakat karena mereka bisa menyampaikan suatu pesan yang unik dan menarik, sehingga orang mudah mengingatnya.

Pada dasarnya, storytelling dapat disampaikan melalui bentuk komunikasi, baik lisan maupun tertulis, gambar, video, dll.

Pertanyaan : Mengapa dalam mengembangkan bisnis membutuhkan storytelling?

Kisah yang dikomunikasikan dengan jelas adalah tulang punggung dari strategi pemasaran yang kuat

Walaupun setiap bisnis memiliki kisah yang harus diceritakan, tidak sedikit bisnis yang gagal dalam mengkomunikasikan pemasaran secara jelas, menarik dan efektif. Pemilik bisnis tentu memiliki banyak ide, visi dan impian untuk dicapai. Salah satu cara untuk mencapai kesuksesan dalam membangun brand adalah dengan melakukan iklan, promosi, serta berbagai aktivitas yang mendukung sistem pemasaran. Namun permasalahan yang sering timbul adalah ‘kegagalan dalam menyampaikan pesan secara spesifik’. Banyak bisnis maupun perusahaan gagal menyampaikan pesan melalui cerita, malah tidak sedikit yang membangun pesan yang membingungkan, ambigu, dan tidak konsisten.

Apabila kamu memiliki bisnis yang baru dimulai, maka ini adalah saat yang tepat untuk melakukan investasi dalam mengembangkan storytelling. Kenapa?

Pertama, storytelling menjadi salah satu alat untuk mengatur konten, sehingga konten yang diproduksi menjadi lebih terarah. Ketika strategi pemasaran suatu brand diproduksi di bawah sebuah cerita, tentu setiap konten yang dihasilkan akan mengandung nilai yang dapat mendukung visi dan misi bisnis secara menyeluruh.

Kedua, adanya storytelling membantu menyederhanakan kompleksitas dari visi dan mempermudah sosialisasi tujuan bisnis ke masyarakat. Bisnis yang sukses harus memiliki strategi untuk menyampaikan dan mengkomunikasikan tujuan dan nilai-nilai bisnis melalui sebuah cerita yang dapat menarik perhatian orang.

Kemampuan untuk menceritakan suatu kisah yang baik sangat penting dan dapat membuat bisnis sukses atau malah menghancurkan bisnis. Apabila bisnis memiliki kemampuan storytelling yang kuat secara otomatis bisnis tersebut mudah diingat oleh masyarakat karena ia memiliki pesan unik yang membedakan dirinya di pasar serta dapat menghasilkan keuntungan.

Perusahaan-perusahaan paling sukses di dunia memiliki kisah mendalam di belakang mereka (seringkali sangat terkait dengan pendiri mereka) yang menanamkan rasa tujuan dan makna yang lebih besar ke dalam apa yang mereka lakukan. Misalnya, Apple, Tesla, dan Google jauh lebih dari sekadar perusahaan – mereka adalah merek warisan yang diciptakan oleh orang-orang yang visioner yang bercita-cita untuk mengubah dunia.

Mungkin bisnis kamu tidak bercita-cita untuk menjadi Apple atau Tesla berikutnya, tetapi patut ditanyakan: Apakah bisnis yang saya miliki ini hanya sekedar menjadi penyedia produk maupun layanan, atau memiliki sebuah visi yang dipercaya dan diterima oleh audiens?

Storytelling adalah keunggulan kompetitif

Jika kita membuka portal media online maupun mengakses internet tentu ada puluhan juta konten yang dibuat, dan bahkan dibagikan lebih banyak setiap harinya. Tidak menutup kemungkinan konsumen terlalu jenuh dengan informasi.

Bisnis yang kamu kelola saat ini mungkin benar-benar memiliki produk atau layanan yang lebih baik daripada kompetitor, tetapi apakah konsumen mengetahui hal tersebut? Storytelling dibutuhkan untuk menceritakan kisah yang sangat penting untuk membuat bisnis menjadi unggul.

Sama halnya dengan individu-individu yang sukses dan berpengaruh karena mereka memiliki brand yang kuat. Banyak bisnis yang sukses, baik global maupun nasional yang membawa cerita para pendirinya mulai dari merintis hingga membawa pada kesuksesannya.

Sama seperti individu dapat menjadi lebih berpengaruh dan cepat secara profesional dengan memiliki merek pribadi yang kuat, bisnis dengan cerita yang luar biasa dapat memenangkan audiensi dan meningkatkan nilai yang dirasakan dari mereknya.

Kekuatan storytelling dibuktikan oleh peneliti Rob Walker dan Joshua Glenn yang memamerkan nilai storytelling dengan mendaftarkan benda-benda ‘tidak penting’ di eBay. Mereka menambahkan cerita pendek yang menyentuh pembacanya. Barang-barang yang awalnya dibeli seharga tidak lebih dari dari $ 1,50 masing-masing, dijual kembali hampir $ 8.000 – menyoroti bagaimana strategi storytelling yang cerdas dapat berkontribusi untuk meningkatkan nilai yang dirasakan dari suatu barang dan menghasilkan pengembalian investasi yang besar.

Storytelling menghubungkan orang secara emosional dan menciptakan loyalitas terhadap brand

Adanya cerita tentu dapat menghubungkan kita dengan orang lain, membantu kita memahami dunia, dan mengkomunikasikan nilai-nilai dan keyakinan kita. Sebuah cerita yang bagus akan membuat kita berpikir dan merasakan, dan membantu kita untuk memperoleh informasi yang mungkin tidak bisa dilakukan oleh angka, data, dan presentasi.

Cerita-cerita yang kuat dapat memasuki emosional seseorang, membuat benar-benar terhubung dengan mereka. Hal yang terpenting adalah membuat orang lain menjadi percaya pada bisnis kita melalui storytelling. Bisnis tidak boleh takut untuk menceritakan kisah lengkapnya – mulai dari perjuangan, konflik, kegagalan, kesuksesan, dll.

Loyalitas terhadap merek maupun brand jangka panjang diciptakan oleh bisnis yang dapat mengemas visi menjadi kisah yang indah dan menawan, serta mengkomunikasikan kisah ini dengan jelas kepada audiens menggunakan strategi pemasaran yang efektif dan tulus.

Sekarang #CumaButuhKomitmen untuk Mengembangkan Bisnis Kamu

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.

I agree to these terms.