Catatan Pengantar:

Tulisan ini adalah versi terjemahan dari artikel berbahasa inggris yang berjudul: Why Blockchain is Hard, ditulis oleh Jimmy Song. Jimmy Song adalah seorang edukator dan developer dari Bitcoin.

Artikel ini adalah salah satu artikel yang saya baca berulang-kali, karena sangat langsung mengenai sasaran. Sangat cocok bagi Anda yang masih berpikir bahwa blockchain dapat memecahkan semua masalah.

Selamat membaca!

Hype sekitar blockchain ini sangat masif. Saat ini kita pasti sering mendengar bahwa blockchain akan dapat:

  • memecahkan masalah ketidak-merataan pendapatan
  • membuat semua data menjadi aman selamanya
  • membuat segalanya menjadi semakin efisien dan trustless (tidak butuh mempercayai siapapun lagi)
  • dapat menyelamatkan bayi-bayi yang sekarat

Jadi sebenarnya apa sih blockchain itu? Apakah betul blockchain dapat melakukan hal-hal yang disebutkan di atas? Dapatkah blockchain membawa sesuatu yang luar biasa ke dalam berbagai industri yang berbeda seperti: pelayanan kesehatan; keuangan; manajemen supply chain (rantai pasokan); dan hak cipta dalam karya musik?

Dan apakah dengan mengatakan tidak kepada Bitcoin artinya Anda pendukung blockchain? Bagaimana Anda bisa mendukung Bitcoin tetapi disisi lain Anda mengatakan sesuatu yang buruk terhadap teknologi yang ada di belakangnya?

Dalam artikel ini, saya mencari jawaban untuk menjawab berbagai pertanyaan yang ada selama ini dengan melihat apakah blockchain itu dan yang lebih penting, apa yg bukan blockchain.

Apa itu blockchain?

Untuk memahami beberapa klaim yang ada selama ini, kita harus dapat mendefinisikan apa blockchain itu dan apa alasan sebenarnya di balik berbagai kebingungan yang ada selama ini. Banyak perusahaan selama ini menggunakan kata “blockchain” dengan maksud dan tujuan semacam alat (device) yang sangat luar biasa sehingga semua data-data yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan tersebut tidak dapat salah lagi. Alat semacam itu, tentu saja, tidak pernah ada, setidaknya saat dilibatkan dengan dunia nyata.

Jadi apa itu blockchain? Secara teknis, blockchain adalah sebuah deretan dari block-block yang saling terhubung dan dimana block itu sendiri adalah sebuah kumpulan dari berbagai transaksi yang tersusun secara berurutan (yang datang lebih dulu, dicatat lebih dulu). Jika Anda tidak mengerti apa arti dari kalimat terakhir, Anda dapat membayangkan blockchain itu sebagai bagian dari sebuah database, tapi dengan tambahan beberapa kelengkapan.

Hal terutama yang membedakan blockchain dengan database yang selama ini kita kenal adalah bahwa ada beberapa peraturan yang spesifik mengenai bagaimana cara memasukkan data ke dalam sebuah blockchain, yaitu:

  • Tidak boleh ada konflik dengan data lainnya yang sudah ada di database sebelumnya (konsisten)
  • Hanya dapat ditambah; tidak dapat dirubah atau dihilangkan (abadi)
  • Data tersebut terkunci (secara kriptografi) dengan seorang pemilik (bisa dimiliki)
  • Dan yang terakhir, semua pihak yang terlibat harus setuju dengan apa yang terjadi di dalam database tersebut dalam satu kondisi waktu tertentu tanpa keterlibatan pihak ketiga (desentralisasi).

Poin terakhir dari paragraf di atas tersebut adalah senjata pamungkas dari blockchain. Desentralisasi sangatlah menarik, karena “tidak ada satu titik pusat kesalahan.” Oleh karena itu, tidak ada satu otoritas manapun yang dapat mengambil aset Anda ataupun mengubah “sejarah” yang sudah terjadi untuk dimanipulasi oleh pihak-pihak yang tidak berkepentingan. Catatan perjalanan audit yang abadi ini yang dimana Anda tidak harus mempercayai siapapun adalah sebuah kelebihan untuk siapapun yang terlibat dengan teknologi ini. Tapi untuk mendapatkan kelebihan ini, dibutuhkan biaya yang tidak murah.

Harga dari Blockchain

Catatan perjalanan Audit yang abdi yang tidak dikuasai oleh satu pihak ini sangatlah berguna, tapi banyak harga yang harus dikeluarkan untuk sistem ini. Mari kita lihat beberapa hal yang berkaitan dengan hal tersebut.

Usaha Pengembangan menjadi lebih ketat dan lebih lambat

Untuk membuat sebuah sistem yang terbukti konsisten adalah sesuatu yang tidak mudah. Sebuah bug kecil dapat merusak keseluruhan database dan dapat membuat sebagian database menjadi berbeda dengan yang lainnya. Tentunya, dengan database yang sudah terkorupsi atau terpisah artinya database tersebut tidak konsisten. Lebih lanjut, semua sistem yang demikian harus di rancang untuk selalu konsisten. Tidak ada yang istilahnya “yang penting jalan dulu, diperbaiki belakangan”. Jika demikian, Anda akan kehilangan konsistensi dari sebuah blockchain yang Anda bangun karena data didalamnya sudah terkorupsi dan menjadi tidak bernilai.

Anda mungkin akan berpikir, mengapa kita tidak hanya perbaiki saja database yang terkorupsi tersebut dan mulai lagi dengan yang baru dan kita lanjutkan lagi? Hal itu menjadi sangat mudah dilakukan apabila dilakukan dalam sebuah sistem yang terpusat (tersentralisasi), tapi hal tersebut akan menjadi sangat sulit apabila dilakukan di sebuah sistem yang ter-desentralisasi. Anda memerlukan sebuah konsensus, atau persetujuan dari semua pihak yang terlibat di dalam sistem tersebut, dalam rangka mengubah apapun yang sudah terjadi (tercatat) di dalam database tersebut. Dan harus diingat bahwa blockchain haruslah tetap menjadi sebuah sumber daya yang terbuka kepada publik yang tidak dapat dikontrol oleh satu entitas manapun, kalau tidak begini maka semua usaha yang Anda lakukan hanyalah melakukan upaya yang sangat mahal untuk membuat sebuah database yang tersentralisasi dan lambat.

Sangat sulit merancang Struktur Insentif

Untuk menambahkan struktur insentif yang tepat dan memastikan semua pihak yang terlibat di dalam sebuah sistem tidak melakukan tindakan-tindakan di luar konsensus atau mengkorupsi database adalah sebuah pertimbangan yang sangat penting. Blockchain-nya mungkin dapat konsisten, apabila didalamnya terdapat banyak hal-hal yang tidak jelas tujuannya, data-data yang tidak ada gunanya karena biaya untuk memasukkan data kedalam blockchain tersebut sangatlah rendah. Dan begitu juga sebaliknya, sebuah blockchain yang konsisten dan berguna apabila di dalamnya hampir tidak ada apa-apa sama sekali, karena harga untuk memasukkan data ke dalamnya sangatlah tinggi.

Apa yang memberikan finalisasi sebuah data? Bagaimana Anda bisa yakin bahwa penghargaan (insentif) yang disiapkan untuk para pihak (nodes) yang berkontribusi untuk kepentingan network, sesuai? Mengapa para nodes tetap atau memperbaharui data dan apa yang membuat mereka memilih sebagian dari data dibandingkan dari data yang lain disaat mereka konflik? Ini semua adalah pertanyaan yang berkaitan dengan insentif yang membutuhkan jawaban yang baik dan hal itupun perlu selaras tidak hanya pada awalnya saja tapi pada semua poin-poin di masa mendatang sebagai teknologi dan arah perkembangan dari perusahaan, jika tidak, blockchain akan menjadi tidak berguna.

Lagi-lagi, Anda akan bertanya-tanya mengapa Anda tidak dapat “memperbaiki” hal yang salah dengan sistem insentif yang ada. Sekali lagi, hal ini akan menjadi mudah di sistem yang tersentralisasi, tapi di sistem yang terdesentralisasi Anda tidak dapat merubah apapun di luar konsensus. Tidak ada “perbaikan” akan segala sesuatunya sampai adanya persetujuan dari semua pihak yang terlibat di dalam jaringan.

Biaya perawatan sangatlah tinggi

Sebuah database tradisional yang terpusat hanya butuh dicatat sekali. Sebuah blockchain perlu dicatat ribuan kali. Sebuah database tradisional yang terpusat hanya perlu diperiksa data sekali saja. Sebuah data di blockchain perlu diperiksa ribuan kali. Sebuah database tradisional cukup mengirim data ke pusat penyimpanan sekali saja. Sebuah blockchain membutuhkan pengiriman data ribuan kali.

Biaya untuk memelihara sebuah blockchain untuk tetap dalam urutan yang benar sangatlah tinggi dan biayanya juga perlu diselaraskan dengan kegunaannya. Kebanyakan aplikasi yang ada selama ini mencari kelengkapan yang sudah disebutkan di paragraf sebelumnya, yaitu seperti fitur yang selalu konsisten dan dapat diandalkan, untuk dapat mendapatkan beberapa hal seperti pemeriksaan, penerimaan, dan proses pembaharuan yang lebih murah.

Pengguna memiliki kedaulatan penuh

Hal ini bisa menjadi sangat baik dimana perusahaan biasanya tidak suka untuk memiliki beban dengan kepemilikan terhadap data dari para pengguna. Hal ini bisa menjadi hal yang buruk, meskipun, apabila pengguna bertindak “tidak sepatutnya”. Tidak ada cara untuk mengusir (memaksa keluar) seorang pengguna yang melakukan usaha spamming (mengirim data yang tidak sesuai secara bertubi-tubi) terhadap blockchain Anda dengan data-data yang tidak berguna atau pengguna tersebut telah menemukan sebuah cara untuk mendapatkan sebuah keuntungan yang dapat mengakibatkan sebagian besar pengguna yang lain menjadi tidak nyaman. Hal ini berkaitan dengan hal pengamatan yang berkaitan dengan struktur insentif yang harus dirancang dengan sangat-sangat baik dimana akhirnya pengguna menyadari bahwa sebuah usaha yang mengekploitasi blockchain yang ada tidak akan membuat blockchain tersebut tidak menjadi berguna, terutama apabila ada keuntungan untuk pengguna.

Mungkin Anda akan berpikir bahwa Anda dapat dengan mudah menolak pelayanan ke pengguna-pengguna yang tidak berkelakuan baik dalam memaintain network, yang dimana hal tersebut akan menjadi sangat mudah untuk dilakukan disebuah pelayanan yg tersentralisasi. Tapi untuk hal ini, untuk menolak pelayanan menjadi sangat sulit karena tidak ada satu entitas pun yang memiliki otoritas untuk mengeluarkan siapapun dari permainan. Blockchain ini harus tidak memihak dan mendukung penuh peraturan-peraturan yang sudah didefinisikan oleh software. Kalau ternyata peraturan yang ada tidak cukup untuk menahan sebuah perilaku yang tidak diiingiinkan (buruk), artinya: Anda kurang beruntung. Tidak ada sebuah “semangat” sebuah hukum disini. Disini Anda semudah harus berhadapan dengan berbagai pihak yang tidak sesuai dengan konsensus, dalam jangka waktu yang sangat lama (kemungkinan).

Proses Pembaharuan adalah kesukarelaan

Sebuah usaha yang signifikan untuk pembaharuan (upgrade) adalah bukan pilihan. Semua pemain di dalam jaringan tidak ada keharusan untuk menganti software yang kita miliki/jalankan. Dan jika iya sekalipun, sistem tersebut akan menjadi lebih mudah, lebih cepat, dan lebih murah dengan membangun sebuah sistem yang terpusat. Poin utama dari blockchain adalah tidak berada pada kontrol dari sebuah entitas tunggal dan hal ini dapat diganggu dengan sebuah paksaan untuk meng-upgrade.

Sebagai penggantinya, semua proses upgrade harus memiliki kompatibilitas ke versi sebelumnya. Dan hal ini sangat jelas sekali sangat sulit, terutama apabila Anda ingin menambahkan fitur-fitur baru dan menjadi lebih sulit lagi pada saat berpikir dari sudut pandang eksperimentasi dengan hal-hal baru. Setiap versi dari softare yang ada menambahkan banyak hal ke matriks percobaan yang akan menambah waktu lebih panjang untuk sampai siap dirilis.

Lagi-lagi, apabila ini semua terjadi disebuah sistem yang terpusat, hal ini menjadi sangat lebih mudah untuk memperbaiki dengan cara tidak melayani sistem yang lebih lalu. Anda tidak dapat melakukan hal ini, sebagaimana hal nya di dalam sebuah sistem yang terdesentralisasi Anda tidak dapat memaksakan siapapun untuk melakukan apapun.

Scaling (pengembangan) menjadi sangat sulit dilakukan

Pada akhirnya, scaling menjadi hal yang beberapa kali menjadi lebih sulit di lakukan daripada di sebuah sistem yang tradisional dan terpusat. Alasannya sangat jelas. Data yang sama harus hidup (selalu tercatat dan bisa diakses) di beratus-ratus bahkan di beribu-ribu tempat penyimpanan yang berbeda dibandingkan dari sebuah tempat penyimpanan tunggal. Biaya operasional sehari-hari yang harus dikeluarkan untuk mengirimkan, memverifikasi, dan menyimpanmenjadi sangat besar dimana seperti setiap salinan dari database yang ada harus mampu membayar setiap pihak yang terlibat di dalam jaraingan, dibandingkan dengan biaya yang cukup dibayar sekali saja di sebuah database yang tradisional dan terpusat.

Anda bisa, tentunya, mengurangi rintangan tersebut dengan mengurangi jumlah nodes yang berpartisipasi. Tapi kemudian pada poin tersebut, mengapa Anda harus membutuhkan sebuah sistem yang terdesentralisasi? Mengapa tidak hanya melakukan database yang terpusat apabila biaya untuk scaling adalah menjadi pusat perhatian yang terutama?

Sentralisasi, jauh lebih mudah

Jika Anda menyadari apa tema dari tulisan ini, dimana sistem yang terdesentralisasi adalah sangat sulit untuk dikerjakan, mahal untuk dipelihara, sulit untuk upgrade dan berkembang. Database yang terpusat (tersentralisasi) itu lebih cepat, lebih murah, mudah untuk dipelihara dan lebih mudah untuk diupgrade dibandingkan dengan sebuah blockchain. Terus kenapa semua orang saat ini tetap menggunakan kata blockchain seakan-akan sebagai sebuah solusi tunggal untuk memecahkan semua masalah-masalah mereka?

Pertama, banyak sekali dari industri ini yang dijual dalam kemasan blockchain adalah h semata-mata hanya untuk meng-upgrade infrastuktur IT yang sudah ada selama ini. Pelayanan kesehatan terkenal dengan softwarenya yang sangat buruk. Financial settlement masih masih mengandalkan kepada infrastruktur software buatan tahun 1970. Software Manajemen supply chain terkenal dengan sangat sulit untuk digunakan dan sulit sekali untuk di install. Kebanyakan perusahaan dari industri-industri tersebut menolak untuk melakukan proses pembaharuan karena banyak resiko yang harus dipertimbangkan. Banyak sekali proses pembaharuan infrastruktur yang tidak kurang harus mengelurkan biaya ratusan juta dolar dan kembali berakhir menggunakan infrastruktur yang lama. Blockchain menjadi sebuah jalan untuk menjual usaha pembaharuan infrastruktur IT tersebut menjadi lebih menarik dan menjual.

Kedua, blockchain adalah sebuah jalan untuk melihat bahwa Anda sedang dalam sebuah perkembangan teknologi terkini. Suka atau tidak, kata “blockchain” telah memiliki ceritanya sendiri. Sangat sedikit sekali orang yang mengerti apa artinya itu, tapi karena ingin sekedar tampil keren untuk menggunakan kata tersebut sebagai sebuah cara untuk menajdi terdengar lebih ahli dari tampaknya. Persis seperti kata “cloud” yang memiliki arti harafiah komputer orang lain dan “AI” yang artinya algoritma yang ditweak, “blockchain” di dalam konteks ini adalah database yang lebih lambat dan mahal (dibandingkan database tradisional yang terpusat).

Ketiga, banyak orang yang tidak suka kontrol dari pemerintah untuk beberapa tipe industri dan ingin memiliki berbagai mekanisme penyelesaian masalah dibandingkan framework hukum yang sudah ada selama ini dan seringkali membutuhkan proses yang lama dan mahal. Bagi mereka, “blockchain” adalah sebuah jalan untuk keluar dari jalur yang bersangkutan dengan regulasi pemerintah. Ini adalah sesuatu yang dijual secara berlebihan dari apa yang bisa dilakukan oleh blockchain. Blockchain tidak secara tiba-tiba dapat menghapus konflik antar sesama manusia.

Hasilnya adalah menjadi banyak sekali orang yang hype dengan janji-janji dari blockchain tanpa mengerti kemampuan dan biayanya. Dan hal ini diperburuk lagi, detail teknis dan biaya-biaya yang harus keluar telah dikaburkan dari banyak pemodal ventura dan eksekutif-eksekutif dengan berbagai upaya untuk mengaburkan apa yang blockchain dapat dan tidak dapat lakukan. Semua dibawah mereka menjadi ketakutan untuk mengatakan bahwa “kaisar tidak memakai baju” dan kita memiliki situasi tersebut per saat ini.

Jadi Blockchain itu bagus untuk apa?

Per saat ini kita telah membangun kerangka pemikiran dimana blockchain adalah relatif sangat mahal dibandingkan dengan database tradisional yang terpusat. Jadi satu-satunya alasan untuk menggunakan blockchain adalah untuk mendesentralisasi. Ya itu, dengan menghilangkan satu titik pusat kelemahan atau kontrol (kekuasaan).

Kebanyakan industri yang ada tidak akan menyukai hal ini. Kebanyakan industri yang ada memerlukan berbagai fitur baru atau pembaharuan baru dan memiliki kebebasan untuk merubah dan mengembangan sesuai dengan kebutuhan mereka. Dengan mengetahui bahwa blockchain itu sulit untuk diperbaharui, sulit untuk dirubah dan sulit untuk berkembang, hal tersebut menunjukkan tidak ada banyak kegunaan dari blockchain untuk kebutuhan kebanyakan industri yang ada per saat ini. Satu-satunya pengecualian adalah uang. Tidak seperti kebanyakan contoh kasus yang lain, uang itu sangat ideal apabila tidak berubah. Tidak bisa diubah semena-mena dan memiliki tingkat kesulitan yang tinggi untuk merubah peraturan adalah hal yang positif untuk uang dan tidak dalam kondisi yang membahayakan. Inilah kenapa blockchain menjadi alat yang sangat tepat pada saat diterapkan ke Bitcoin.

Apa yang menjadi lebih jelas adalah dimana sebenarnya kebanyakan perusahaan-perusahaan yang mencari untuk menggunakan blockchain sebenarnya tidak benar-benar menginginkan blockchain sama sekali, tapi lebih ke arah pembaharuan IT yang terkait erat dengan industri terkait. Semua ini baik baik saja, tapi dengan menggunakan kata “blockchain” sebagai upaya mencapai hal tersebut adalah sebuah tindakan yang tidak transparan dan menjual secara berlebihan dari apa yang memang sudah menjadi kapabilitasnya.

Kesimpulan

Blockchain adalah istilah yang populer belakangan ini dan sayangnya, istilah “blockchain bukan Bitcoin” tidak akan pernah mati. Apabila Anda adalah seroang pemilik/pengelola dari jasa pelayanan yang terpusat, solusi blockchain tidak akan memberikan Anda apa-apa yang dimana Anda tidak akan dapat melakukannya dengan ribuan kali lebih murah dengan database yang terpusat. Dan jika Anda adalah pemilik/orang yg terlibat di sebuah pelayanan yang terdesentralisasi, bisa jadi per saat ini Anda sedang membodohi diri Anda sendiri karena Anda tidak pernah berpikir mengenai titik poin kesalahan yang terpusat yang berada di sistem yang Anda miliki sekarang. Tidak akan pernah ada “Anda” dari sebuah pelayanan terdesentralisasi yang sesungguhnya.

Lelucon terbesar di artikel ini

Kita coba kembali ke awal tahun 2000-an, saat itu ada dorongan dari berbagai eksekutif di industri teknologi untuk menggunakan teknologi Java dan XML. Diluar dari kedua hal ini sebagai alat dan bukan produk akhir, banyak eksekutif yhang memaksakan menggunakan kedua teknologi tersebut, diluar dari betapa sulitnya untuk bisa memenuhi kebutuhan dari apa yang ingin dicapai oleh para insinyurnya. Blockchain kurang lebih seperti itu. Fokus kepada masalah-masalah yang ingin Anda pecahkan dan sarana-sarana yang ada akan membantu menjadi lebih jelas. Fokus ke sarana-sarana yang Anda ingin gunakan akan membuat Anda membuat sebuah Rude Goldberg Machinesyang dimana tidak akan membantu melakukan hal-hal tersebut menjadi lebih baik.

Apa yang kita rasakan dan alami per saat ini adalah dimana konsepsi terkini mengenai blockchain adalah mencoba melakukan hal-hal yang tidak mungkin untuk dilakukan. Mereka menginginkan fitur keamanan (tidak adanya titik kesalahan/kontrol secara terpusat) dari sebuah kontrol dari sebuah sistem yang tersentralisasi/terpusat. Keinginan yang menggebu-gebunya adalah hal yang terbaik dari kedua sistem tersebut, tapi apa yang terjadi adalah hal yang buruk dari kedua sistem tersebut. Anda mendapatkan biaya dan tingkat kesulitan yang tinggi dari sebuah sistem yang terdesentralisasi dengan kesalahan-kesalahan dari sistem yang tersentralisasi.

Blockchain per saat ini digunakan secara berlebihan sebagai buzzword untuk menjual berbagai “minyak ular” yang tidak ada gunanya. Lebih cepat hypenya hilang, lebih baik untuk kita semua secara jangka panjang.

Penulis artikel : Budi Sukmana

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *