Palembang, 28 Juli 2018 – Asian Games 2018 sudah dekat. Ini adalah event olahraga terbesar kedua setelah Olimpiade, dan Indonesia menjadi tuan rumah untuk gelaran akbar ini, yaitu di kota Jakarta dan Palembang. Pemerintah Indonesia memprediksi lebih dari 3 juta turis asing akan datang ke Indonesia selama 2018 yang salah satunya dipicu oleh event olahraga akbar ini.

Dari pengalaman di berbagai negara, penyelenggaraan event olahraga akbar yang sangat besar seperti ini akan membawa dampak positif kepada infrastruktur, pariwisata, dan lapangan pekerjaan. Intinya ekonomi Indonesia akan terangkat oleh Asian Games 2018 dan sebagai Small Business Owner harus bisa memanfaatkan momentum “Energy of Asia” ini.

Bagaimana memanfaatkan momentum Asian Games 2018 ini untuk memperbesar bisnis UMKM? excellence.asia melalui program EXCELLOKA hadir di Palembang mengajak para pelaku bisnis lokal untuk berdiskusi dengan tema How to Elevate Your Business Using Asian Games Momentum. Acara yang berlangsung di Maxone Hotel Palembang ini dihadiri oleh 30 pelaku bisnis UMKM. Dalam acara yang dipandu langsung oleh CEO dan CoFounder excellence.asia, Viktor Yanuar S, EXCELLOKA menggandeng para pembicara yakni Taufik Hidayat (INASGOC Palembang), Anton Huang (Pemilik Pempek Lince), dan H. Apran Abdi, SS (Ketua Komunitas TDA Palembang).

“Momen Asian Games ini menjadi marketing besar untuk Palembang. Bayangkan saja sekarang 45 negara di Asia menjadi familiar dengan nama Palembang. Pada tahun 2014 Pemerintah Sumatera Selatan itu memperjuangkan agar nama Palembang muncul dalam logo Asian Games dan ini tentu berdampak positif untuk Palembang. Perumahan, properti, makanan, dan berbagai jenis bisnis lainnya akan laris,” ungkap Taufik Hidayat.

Sebagai Panitia Daerah Asian Games, Taufik juga memaparkan bahwa momen Asian Games ini merupakan sport tourism yang bisa dimanfaatkan. Jakabaring bisa menjadi paket wisata yang sangat menarik dan ini mendukung berkembangnya perekonomian daerah.

Apran juga mengatakan bahwa para pengusaha bisa memanfaatkan momentum ini. Sebagai pengusaha harus jeli melihat momentum.

“Dalam bisnis kita tidak bisa berdiam diri di sudut ruangan dan kemudian bunuh diri. Kita harus melihat menganalisa tren yang akan datang. Jika tidak, maka tanpa disadari bisnis kita lama-lama menjadi tidak relevan, sepi, dan tutup,” kata Apran.

Asian Games Jakarta-Palembang bahkan telah terdengar sejak 2013, sehingga seharusnya gerakan yang muncul di kalangan para pengusaha bukanlah gerakan ‘kagetan’. Sebagai pengusaha alangkah lebih baik jika sudah mengatur strategi lebih awal untuk memanfaatkan momen sebagai sarana mengembangkan bisnis.

Dalam acara ini, Anton Huang sebagai Pemilik Pempek Lince berpendapat bahwa dirinya memanfaatkan momen Asian Games untuk mengambangkan bisnisnya.

“Waktu Sea Games 2011 saya bikin usaha musiman bernama Palembang Tour, karena saya meyakini bahwa orang dateng gak sekedar cari kuliner. Tahun 2011 saya gak punya mobil, sekarang saya bisa punya banyak mobil karena kerja sama dengan para driver online,” kata Anton.

Anton pun mengakui bahwa Pempek Lince berkembang bukan dari offline store, melainkan dari online store. Sebelum merintis bisnis kuliner Anton memiliki usaha di bidang jasa pembuatan website. Saat itu dirinya mencoba menawarkan jasanya kepada penjual pempek, namun seringkali ditolak. Dari situlah ia termotivasi untuk membuat website pempek dan tanpa disangka niat yang ia tekuni ini berujung pada keberhasilan.

“Dari awal Pempek Lince berdiri saya menanamkan mindset ‘saya gak boleh berharap bantuan apapun’. Kita berusaha mengembangkan produk kita dengan berbagai inovasi. Salah satunya dengan menghadirkan beberapa rasa cuko menyesuaikan dengan selera konsumen. Kelebihan kita adalah memiliki 4 rasa cuko. Saya berpikir bagaimana caranya menarik orang agar mendekat, bukan kita yang mendekat,” ungkap Anton.

Taufik sendiri mengajak agar para pengusaha lokal Palembang dapat memanfaatkan momentum Asian Games sebagai sarana mempromosikan bisnis.

“Semua produk Asian Games seperti merchandise, kaos, dll mungkin hanya akan laris selama Asian Games. Setelah itu akan sulit lagi dijual karena Asian Games sudah berakhir. Nah, sebagai pengusaha kita harus berinovasi dengan berpikir bagaimana caranya dengan momen Asian Games yang sebentar ini bisa membuat brand bisnis kita diingat terus oleh para pendatang,” kata Taufik.

Tidak hanya Taufik Hidayat sebagai Panitia Daerah Asian Games Sumatera Selatan yang hadir dalam acara ini, Ana Heryana MT, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM juga hadir dan mendukung EXCELLOKA.

“Saya yakin program EXCELLOKA ini akan banyak bermanfaat bagi UMKM, mudah-mudahan ke depan kita dapat bekerja sama. Saya mengharapkan acara ini dapat bermanfaat dan dapat dilaksanakan secara berkesinambungan. Jalan-jalan di jembatan ampera, singgah sebentar untuk berselfi ria. Dengan program EXCELLOKA dari excellence.asia, kita wujudkan UMKM yang berkarya,” ungkap Ana Heryana MT.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *