Banyak orang bilang kalau memulai bisnis melelahkan. Entrepreneur harus bisa melakukan koordinasi, mulai dari produksi, mencari pelanggan, mengurus perijinan, perpajakan, dan masih banyak lagi. Bisa dibilang kalau entrepreneur itu gak punya waktu untuk makan atau tidur. Apalagi buat entrepreneur baru yang harus memikirkan bagaimana cara membangun brand dari nol?

Memiliki bisnis baru bisa disamakan dengan memiliki bayi baru lahir yang harus dirawat. Sama seperti orang tua bertanggung jawab untuk membimbing anaknya agar menjadi orang dewasa terbaik yang mungkin dia bisa. Nah, tugas kamu adalah membantu bisnis kamu memiliki identitas yang kuat. Semua bisa tercapai dengan niat, komitmen, dan dengan sepenuh hati untuk membawa bisnis kamu bertumbuh dan berkembang.

Berikut adalah enam tips untuk membantu kamu membangun identitas brand dalam bisnis

1.Temukan inspirasi

Salah satu langkah yang bisa kamu lakukan untuk membangun identitas bisnis kamu adalah melihat apa yang dilakukan orang lain. Kamu bisa memperhatikan taktik pencitraan brand yang populer di industri yang sama, misalnya mulai dari menemukan bentuk huruf yang keren untuk iklan, kata-kata menarik yang digunakan, atau ilustrasi yang digunakan untuk menarik perhatian pelanggan. Kamu bisa juga menemukan inspirasi dari penjelajahan dunia digital. Manfaatkan internet untuk menemukan inspirasi. Cobalah untuk melihat berbagai video di youtube atau artikel-artikel yang bisa membantu kamu membangun brand.

2.Mainkan “dua puluh pertanyaan”

Ketika kamu mencari inspirasi, penting banget untuk menganalisis motif kamu. Misalnya, memilih logo karena “terlihat keren” itu tidak cukup baik. Kamu harus memilih branding yang mencerminkan karakter bisnis kamu, bukan hanya hal-hal yang terlihat bagus. Untuk memastikan kamu berada di jalur yang benar, tanyakan dan jawab pertanyaan tentang budaya, produk, tujuan, visi dan misi bisnis kamu. Cobalah untuk terus menggali identitas brand dari  bisnis yang kamu kelola. Proses ini membantu kamu mendapatkan wawasan tentang identitas bisnis kamu saat ini. Teruslah bertanya apakah yang kamu pilih sudah sesuai dengan tujuan bisnis kamu?

3.Fokus pada detail

Sebagai entrepreneur kamu perlu tahu bahwa konsumen jauh lebih jeli daripada pemilik bisnis. Kamu mungkin tidak memiliki kosakata yang tepat untuk mengungkapkan identitas brand bisnis kamu berfungsi atau tidak, tetapi konsumen bisa melihat hal itu benar/ salah. Misalnya, saat kamu memilih gambar dengan harapan sudah sesuai dengan kepribadian brand bisnis kamu. Pilihan yang salah dapat mengirim pesan bahwa bisnis kamu belum matang, atau malah membuat iklan tentang bisnis kamu menjadi viral dengan pesan yang tidak sesuai dengan harapan. Sebelum kamu melakukan aktivitas branding, kamu harus melakukan double check untuk meminimalisir kesahalan. Kenapa? Karena kesalahan yang tampaknya sederhana ini bisa sangat merusak citra bisnis kamu dan membingungkan pelanggan.

4.Jangan tinggalkan desain cetak

Sekarang kita memang hidup di dunia virtual, tetapi perlu diingat bahwa manusia bukan makhluk virtual. Terkadang cara terbaik untuk menjangkau orang adalah dengan sesuatu yang nyata, membangun koneksi fisik dengan brand bisnis kamu. Desain cetak yang bagus bisa memberitahu klien apa yang perlu mereka ketahui tentang bisnis kamu. Sebagai contoh, kartu nama dengan desain bentuk yang unik. Hal ini bisa membantu kamu membangun “first impression” yang menarik di mata calon klien. Mencoba untuk out of the box gak salah kog, malah kamu bisa menarik perhatian klien. Tentunya dengan cara yang positif, ya. Cobalah untuk berinovasi agar bisa memberikan kesan yang menarik di mata klien dan pelanggan.

5.Maksimalkan media sosial

Media sosial adalah salah satu cara paling efisien untuk memasarkan brand bisnis kamu karena jangkauannya yang luas. Ada beberapa media sosial yang yang bisa kamu manfaatkan, seperti Facebook, LinkedIn, dan Instagram. Facebook sendiri baru-baru ini melampaui 500 juta anggota. Tidka hanya memiliki page, kamu bisa juga melakukan iklan melalui sosial media. Namun kamu perlu juga untuk memahami karakter dari media sosial ini. LinkedIn misalnya, cenderung menyiratkan profesionalisme, sementara Instagram lebih banyak bermain dengan gambar atau video singkat.

6. Manfaatkan momentum yang ada

Kamu sebagai entrepreneur harus membuka kalender secara rutin ya. Kamu harus mengetahui momen-momen yang bisa kamu manfaatkan untuk melakukan ‘branding activity’. Misalnya, bulan Agustus 2018 ini Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games. Kamu bisa memanfaatkan momen ini sebagai bagian dari branding activity, misalnya kemasan produk kamu desain dengan tema-tema Asian Games. Atau kamu melakukan iklan di sosial media dengan memanfaatkan ‘tagging’ Asian Games. Kamu bisa melakukan hal ini tidak hanya untuk meningkatkan angka penjualan, tetapi bisa menunjukkan bahwa bisnis kamu ikut mendukung momen Asian Games. Ada banyak momen yang bisa kamu manfaatkan untuk membangun brand. Apakah kamu sudah update dengan momen-momen menarik dalam waktu dekat ini?

Kunci untuk membangun brand yang kuat adalah membangun rencana sedini mungkin. Dengan menetapkan tujuan yang jelas, kamu akan diposisikan untuk menyajikan citra brand yang konsisten di semua platform pemasaran yang ada. Dan jika kamu memainkan kartu dengan benar, identitas itu akan menjadi salah satu yang dapat tumbuh dan berkembang bersama bisnis kamu.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *